Teleskop: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan Intannaila69 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Kenrick95Bot |
|||
Baris 4:
[[Berkas:Sony Alpha 55 with Minolta 500 F8 Reflex.JPG|200px|jmpl]]
[[Berkas:Starfire Optical Range - three lasers into space.jpg|200px|jmpl]]
'''Teleskop''' atau '''teropong''' adalah sebuah [[instrumen]] [
[[Galileo Galilei|Galileo]] diakui menjadi yang pertama dalam menggunakan teleskop untuk maksud astronomis. Pada awalnya teleskop dibuat hanya dalam rentang [[panjang gelombang]] [[spektrum optik|tampak]] saja (seperti yang dibuat oleh Galileo, [[Isaac Newton|Newton]], [[Léon Foucault|Foucault]], [[George Ellery Hale|Hale]], [[Aden Meinel|Meinel]], dan lainnya), kemudian berkembang ke panjang gelombang [[gelombang radio|radio]] setelah tahun [[1945]], dan kini teleskop meliput seluruh [[spektrum elektromagnetik]] setelah makin majunya [[penjelajahan angkasa]] setelah tahun [[1960]].
Baris 17:
[[Berkas:Early stages of Hubble construction.jpg|250px|jmpl|Perakitan dan konstruksi teleskop.]]
[[Berkas:Telescope trailer 22.jpg|200px|jmpl|Perakitan teleskop.]]
Pengertian teropong bintang adalah sebuah jenis peralatan yang digunakan untuk membantu pengindraan jauh guna mengamati keberadaan benda-benda yang ada di angkasa. Dengan demikian, kita bisa melihat posisi sebuah benda di angkasa yang tidak bisa dilihat dengan menggunakan mata telanjang.
Dari pengertian teropong bintang, menunjukkan bahwa alat ini memiliki bentuk seperti teropong. Teropong sendiri digunakan untuk melihat sebuah benda dari jarak yang jauh sehingga akan nampak lebih jelas.
Dalam pengertian teropong bintang juga dijelaskan bahwa teropong ini menggunakan dua buah lensa positif. Dimana masing-masing lensa berfungsi sebagai lensa obyektif dan lensa okuler. Inilah yang membedakan antara teropong bintang dengan mikroskop. Pada teropong bintang, jarak fokus lensa obyektif lebih besar daripada jarak fokus lensa okuler.
Teropong sendiri secara umum diartikan sebagai sebuah alat optik yang dimanfaatkan untuk melihat benda yang berada di tempat jauh. Misalnya di gunung atau bintang, sehingga bisa nampak lebih dekat serta lebih jelas. Benda ini sudah banyak digunakan sejak abad ke 17. Meski demikian, tidak ada catatan dalam sejarah yang menjelaskan mengenai siapa penemu benda tersebut pertama kali.
Hanya saja, pada tanggal 2 Oktober 1608, pernah dicatat seorang bernama Hans Lippershey yang mencoba mendapatkan hak paten atas teleskop yang dibuatnya. Namun begitu, usaha Luppershey ini gagal karena mendapatkan penolakan dari tim penilai. Sebab, menurut mereka, sebelum Lippershey mendaftarkan hak paten tersebut, sudah banyak dijumpai teleskop yang ada sebelumnya. Sehingga menurut mereka, teleskop tersebut bukanlah hak paten dari Lippershey.
Setahun berikutnya tepatnya pada tahun 1609, Galileo pernah menciptakan sebuah teleskop yang kemudian disebut dengan teropong panggung. Banyak pula orang yang menyebutnya sebagai teropong Galileo. Setelah pembuatan teropong ini, Galileo kemudian sering membuat berbagai jenis teleskop sampai kemudian berhasil melakukan beberapa penemuan di bidang astronomis. Berbagai penemuan inilah yang kemudian menjadikannya dikenal dalam sejarah dunia.
Secara garis besar, teropong sendiri dibagi ke dalam dua kategori besar. Yang pertama adalah teropong bias, yaitu jenis teropong yang tersusun dari beberapa lensa. Sedangkan jenis kedua adalah teropong pantul, yaitu jenis teropong yang disusun dari beberapa cermin serta lensa.
Untuk teropong bias sendiri, memiliki beberapa macam jenisnya. Antara lain teropong bintang atau teropong astonomi, teropong bumi, teropong panggung dan teropong prima atau binokuler. Untuk teropong bintang sendiri sudah dijelaskan diatas, yaitu sebagai sebuah teropong yang digunakan untuk melihat benda-benda yang berada di luar angkasa.
Selain teropong bintang, yang tergolong sebagai jenis teropong biasa adalah teropong bumi. Teropong bumi dikenal juga dengan sebutan teropong medan atau teropong yojana. Teropong bumi ini mampu menciptakan bayangan akhir yang tegak pada arah benda semula.
Hal ini bisa didapatkan dengan memanfaatkan lensa cembung ketiga yang diletakkan di antara lensa obyektif serta lensa okuler. Lensa cembung ketiga ini fungsinya untuk melakukan pembalikan bayangan, namun tidak memberikan efek pembesaran. Itulah mengapa, lensa ketiga ini disebut dengan lensa pembalik.
Untuk teropong yang ditemukan oleh Galileo disebut dengan teropong panggung. Teropong jenis ini kerap juga dikenal dengan sebutan teropong Belanda atau teropong tonil. Teropong ini mampu memberikan bayangan akhir yang tegak serta memperbesar obyek. Caranya dengan memamnfaatkan dua buah lensa, yaitu lensa positif yang berfungsi sebagai lensa obyektif dan lensa negatif yang menjadi lensa okuler.
Terakhir adalah teropong prisma, yang menggunakan lensa pembalik. Dimana lensa pembalik ini akan mampu menghasilkan bayangan akhir yang tegak. Akibatnya, teropong bumi biasanya cenderung lebih panjang. Guna menghindarinya, maka dilakukan penggantian lensa pembalik denga menggunakan dua prisma siku-siku sama kaki. Prisma ini diletakkan di antara lensa obyektif dan lensa okuler. Prisma tersebut berfungsi sebagai pembalik bayangan dengan memberikan pantulan yang yang sempurna.
==Contoh Teleskop==
|