Sjamsuridjal: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 24:
| death_place =
}}
'''Syamsuridjal''' adalah politisi berkebangsaan Indonesia. Ia pernah menjabat Wali Kota Jakarta periode [[1951]]-[[1953]] serta Wali Kota Surakarta.<ref name="Jakarta Batavia: Socio-Cultural Essays">{{cite book |last=Golden |first=Daan Van |date=Januari 2001|title=Jakarta Batavia: Socio-Cultural Essays (Verhandelingen Van Het Koninklijk Instituut Voor Taal-, Land- En Volkenkunde) |trans-title= |url= |language= |location=Leiden |publisher=Koninklijk Institute of Linguistic vor Taal-, Land- en Volkenkunde |isbn=9789067181396}}</ref><ref>{{cite book |last=M. |first=Zaenuddin H. |date=2013 |title=Banjir Jakarta: dari zaman Jenderal J.P. Coen (1621) sampai Gubernur Jokowi (2013) |trans-title= |url= |language= |location=Jakarta |publisher=Change Publisher |isbn=6021781511}}</ref><ref name="Sejarah Jakarta">{{cite book |last1= Sedyawati |first2=Supratnikno|last2= Rahardjo|first3=Irmawati Marwoto|last3= Johan|first4= G.A.|last4=Manilet|first=Edi |date=1987 |title=Sejarah Kota Jakarta 1950-1980 |trans-title= |url= |language= |location=Jakarta |publisher=Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia|isbn=}}</ref>
==Menjadi Gubernur Jakarta==
Sebelum menjadi Wali Kota Jakarta Raya, Sjamsuridjal menjabat Wali Kota Solo.<ref>{{cite book |last=Soetanto |first=Himawan |date=2006 |title= Yogyakarta: Jendral Spoor (Operatie Kraai) versus Jendral Sudirman (Perintah Siasat no. 1)|trans-title= |url= |language= |location= |publisher=Gramedia Pustaka Utama |isbn=9792221786|page=150}}</ref> Pada masa awal pemerintahannya, dimulai dibangun stadion nasional IKADA (Ikatan Atletik Djakarta) yang dimulai pada 18 Juli 1950 untuk keperluan [[Pekan Olahraga Nasional]] ke-2 (PON II) yang dilaksanakan pada Oktober 1951.<ref name="Sejarah Jakarta"></ref> Kebijakan yang cukup terkenal pada masa kepemimpinannya adalah mengenai masalah listrik. Walau begitu, ia juga memberi prioritas pada masalah air minum, pelayanan kesehatan, pendidikan, dan kebijakan atas tanah. Guna mengatasi masalah listrik yang sering padam, Sjamsuridjal membangun pembangkit listrik di Ancol. Adapun untuk meningkatkan penyediaan air minum, dia membangun penyaringan air di Karet, penambahan pipa, peningkatan suplai air dari Bogor. Di bawah pemerintahan Sjamsuridjal, bidang pendidikan juga mendapat perhatian. Ia mendukung pengembangan Universitas Indonesia.<ref name="Jakarta Batavia: Socio-Cultural Essays"></ref>
==Refererensi==
|