Zarmi Bachtiar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jayrangkoto (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Jayrangkoto (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 26:
 
Pada tahun 1970, setamat [[STM]] di Bukittinggi, Zarmi pergi merantau ke [[Pekanbaru]] dengan tujuan mencari pekerjaan sebagai [[Pegawai Negeri Sipil|pegawai negeri]]. Ia sempat menjadi kuli panggul di pasar untuk menyambung hidup. Pada tahun 1973, Zarmi dikirim untuk pertama kali ikut PON VIII di Jakarta di mana cabang binaraga masih berstatus [[Pertandingan eksibisi|eksebisi]]. Dalam ajang tersebut Zarmi berhasil menggaet medali perak pada ''kelas pendek''. Prestasi yang diraih Zarmi mengharumkan nama [[Riau]], sehingga pada ajang-ajang berikutnya Zarmi selalu jadi andalan Riau pada cabang binaraga. Zarmi juga berhasil mempersembahkan medali emas untuk Riau pada [[Pekan Olahraga Nasional|PON]] 1981, 1985 dan 1989. Pada PON 1996, dalam usia 51 tahun, Zarmi masih bisa meraih medali perak sebagai persembahan terakhirnya pada Riau. Ia jadi atlet tertua dalam sejarah binaraga nasional yang masih mampu berprestasi.<ref name=antaranews.com/>
 
[[Berkas:ZarmiBachtiar.jpg|left|thumb|260px|Zarmi Bachtiar pada masa tua.]]
 
Pada ajang binaraga tingkat regional dan internasional, Zarmi juga telah mempersembahkan medali perak pada SEA Games 1981 di Manila dan peringkat sepuluh di kejuaraan dunia 1983 di [[Singapura]]. Setelah tidak lagi aktif sebagai atlet, Zarmi kemudian menjadi [[pelatih]] binaraga dan mendirikan 'Riau Barbell Club Pekanbaru'. Salah satu anak binaannya, [[Asrelawandi]], kemudian juga berhasil menjadi juara di [[Asian Beach Games]] 2008 di [[Bali]] dan Asian Beach Games 2010 di [[Muscat]], [[Oman]].<ref name=antaranews.com/>