Sastra Banjar: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 3:
= DEFINISI SASTRA BANJAR =
Baris 13:
'''Ciri-ciri dan Implikasinya'''
Menurut definisi di atas Sastra Banjar merujuk kepada 3 ciri, yakni : (a) bercerita tentang kehidupan keseharian etnis Banjar di Tanah Banjar (fokus dan lokus menyangkut aspek sosio kultural bersifat ekskulsif), (b) dilisankan atau dituliskan dalam bahasa Banjar (fokus dan lokus menyangkut aspek bahasanya bersifat eksklusif), dan (c) sastrawan yang melisankan atau menuliskannya bukan sastrawan anonim tapi sastrawan yang diketahui asal-usulnya, yakni berasal dari kalangan etnis Banjar yang lahir, tinggal, atau pernah tinggal di Tanah Banjar (fokus dan lokus menyangkut faktor etnisitas sastrawannya bersifat eksklusif)
Implikasi akibat adanya ciri ke 3 pada defiisi sastra Banjar di atas adalah tidak tertampungnya karya sastra berbahasa Banjar yang bersifat anonim karena faktor etnisitas yang melekat pada diri sastrawan anonim tidak dapat dipastikan dengan jelas. Akibatnya, semua karya sastra berbahasa Banjar yang anonim seperti andi-andi, bacaan (mantra Banjar), bapandung (monolog Banjar), cerita rakyat (mitologi, legenda, hikayat, kisah, dongeng), japin carita (teater), lamut (prosa liris berbahasa Banjar), madihin (puisi Banjar), mamanda (teater), pantun Banjar, syair Banjar, dan surat tarasul (surat cinta berbahasa Banjar) tidak dapat dimasukkan ke dalam kelompok sastra Banjar.
Baris 70:
Ganie, Tajuddin Noor. 2006. Pintu Masuk ke Rumah Sastra Banjar. Banjarmasin : Rumah Pustaka Folklor Banjar. Cetakan I.'''
[[Kategori:Suku Banjar, Folklor Banjar, Sastra Rakyat, Folklor Indonesia]]
|