Suku Kerinci: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 14:
Suku Kerinci merupakan salah satu suku tertua di Nusantara yang mendiami dataran tinggi [[Kerinci]]. Para Ahli menggolongkan suku Kerinci dalam kategori [[Proto Melayu]]. Hal ini terbukti dengan banyaknya peninggalan-peninggalan yang ditemukan seperti: Batu Megalitik berbentuk Silinder dengan berbagai motif ukiran, Kapak batu, Pecahan Tembikar, Kubur Tempayan, Bejana dan Nekara Perunggu.
[[Berkas:Https://www.google.com/search?q=Bejana+Perunggu+Kerinci&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0CAcQ AUoAWoVChMI0bmKnrjLyAIVRpyUCh3PvgWt&biw=1366&bih=627|jmpl|Bejana Perunggu Kerinci]]
# Nama Kerinci berasal dari bahasa Tamil, yaitu nama bunga kurinji (Strobilanthes kunthiana) yang tumbuh di India Selatan pada ketinggian di atas 1800 m yang mekarnya satu kali selama dua belas tahun. Karena itu Kurinji juga merujuk pada kawasan pegunungan. dapat dipastikan bahwa hubungan Kerinci dengan India telah terjalin sejak lama dan nama Kerinci sendiri diberikan oleh pedagang India Tamil. "
Suku Kerinci menyebut diri mereka sendiri dengan sebutan Uhang Kinci, Uhang Kincai, Uhang Kincei tergantung dialek tiap dusun. Sementara orang [[Minangkabau]] menyebut orang kerinci dengan sebutan Rang Kurinci.
== Sejarah ==
Wilayah Kerinci sudah didiami oleh manusia sejak zaman [[megalitikum]]. Catatan Tiongkok pada abad 2 SM mencatat adanya [[Kerajaan Koying]] yang menurut para ahli identik dengan wilayah kerinci saat ini. Prasasti Karang Berahi yang ditemukan di wilayah Kerinci Rendah membuktikan bahwa wilayah Kerinci rendah pernah dikuasai oleh Kerajaan [[Sriwijaya]]. Pada Abad 14 M, Suku Kerinci diketahui telah menjalin hubungan dengan Kerajaan [[Malayu]] [[Dharmasraya]] dibuktikan dengan temuan Naskah Undang-undang di desa Tanjung Tanah. menurut ahli Filologi asal Jerman Uli Kozok Naskah Undang-undang Tanjung Tanah berisi penetapan undang-undang dari Maharaja Dharmasraya untuk Para Depati di Silunjur Bumi Kurinci, [[Naskah Tanjung Tanah]] ini merupakan naskah melayu tertua di dunia . Pada Abad 16-19 M, Suku Kerinci berada di bawah Kendali [[Kesultanan Jambi]]. Selain itu, para [[Depati]] juga aktif menjalin hubungan dengan[[Kesultanan Indrapura]]. Pada Tahun 1903 M, Suku Kerinci takluk kepada [[Belanda]] setelah kalah perang selama 3 bulan di dusun Pulau Tengah. Pada Tahun 1943 Jepang menduduki Kerinci, Masyarakat Kerinci saat itu sangat menderita karena bangsa jepang mengambil simpanan beras penduduk di dalam lumbung-lumbung padi. Pada Tahun 1947-1949, Masyarakat Kerinci aktif berperang melawan Agresi Militer Belanda. Pada tahun 1979,berakhirlah pemerintahan kemendapoan di Kerinci.
|