Ushio to Tora: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 78:
Kemudian tidak lama berselang setelah kejadian itu, dua orang gadis teman sekolah Ushio yang bernama Asako Nakamura (中村 麻子: Nakamura Asako) dan Mayuko Inoue (井上 真由子: Inoue Mayuko) datang ke rumah Ushio untuk mengambil buku catatan yang dipinjamkan oleh Asako kepada Ushio. Saat mereka bertiga sedang mengobrol, tiba-tiba Ushio melihat pemandangan yang mengerikan. Dia melihat banyak sekali ikan-ikan dan serangga-serangga yang rupanya menyeramkan tengah melayang-layang dan beterbangan di udara menyelubungi kedua gadis temannya itu. Tapi sayangnya hanya Ushio yang bisa melihat dan merasakan kehadiran makhluk-makhluk menyeramkan itu. Secara spontan, Ushio mengira bahwa itu semua adalah ulah yōkai yang terkurung di ruang bawah tanahnya untuk menakut-nakuti dirinya dengan cara membacakan mantra jahat kepadanya dan menciptakan ilusi yang sedang dilihatnya sekarang.
Ushio pun bergegas menuju ruang bawah tanah tempat dimana [[siluman]] harimau itu berada. Sesampainya di ruang bawah tanah, Ushio pun lantas menyalahkan siluman itu atas ilusi yang dilihatnya dan memerintahkan untuk menghentikan mantra jahat siluman tersebut. Tapi ternyata dugaan Ushio salah. Penyebab dari kehadiran siluman ikan dan serangga yang menyeramkan itu adalah akibat dari energi negatif siluman harimau itu yang mengalir keluar dari pintu yang telah dirusak oleh Ushio. Ternyata pintu itu telah dipasang [[Kekkai_(Buddhisme)|kekkai]] untuk mencegah energi negatif siluman harimau itu mengalir keluar dan menarik yōkai-yōkai kelas rendah dan menengah untuk datang dan membuat kekacauan. Aliran energi negatif siluman harimau yang mengalir keluar itulah yang telah menarik siluman-siluman kelas rendah yang disebut [[chûkai]] dan [[gyoyô]] datang menghampiri rumah Ushio dan berkumpul untuk membuat kekacauan. Siluman kelas rendah memang tidak begitu membahayakan manusia, tapi jikalau sudah berkumpul dan menyatu, maka akan yōkai-yōkai itu akan menjelma menjadi siluman yang memiliki kekuatan yang besar untuk menyerang dan membahayakan manusia. Apalagi siluman harimau itu berkata bahwa sebentar lagi chûkai dan gyoyō itu akan menjadi siluman yang kasat mata dan akan menyerang kedua gadis teman Ushio.
Benar saja, tidak lama kemudian terdengar jeritan kedua gadis itu. Ushio pun kebingungan, apa yang harus dilakukannya. Siluman harimau itu kembali membujuk Ushio untuk segera melepaskan Tombak Iblis yang telah menyegelnya dan berjanji akan membunuh chûkai dan gyoyō yang menyerang Asako dan Mayuko. Ushio pun terbujuk dan melepaskan tombak yang telah menyegel siluman harimau itu selama lebih dari 500 tahun lamanya. Tapi sayangnya, setelah tombak itu tercabut, siluman harimau itu mengingkari janjinya dan malah menyerang Ushio dan ingin memakannya. Ushio yang merasa telah menolong siluman harimau itu malah diserang olehnya dan mengingkari janjinya, Ushio pun menjadi marah dan Tombak Iblis yang ada di tangan Ushio bereaksi dan memberikan kekuatannya kepada Ushio untuk balas menyerang siluman harimau yang menyerangnya. Siluman harimau yang ternyata berasal dari daerah [[China]] yang hijrah ke Jepang ribuan tahun yang lalu dan memiliki julukan Nagatobimaru (長飛丸: ''Nagatobimaru'') itu takluk kepada Ushio karena takut akan disegel lagi atau malah membunuhnya. Sehingga dengan terpaksa, Nagatobimaru, seekor siluman harimau yang memiliki kekuatan yang besar dan ditakuti oleh manusia dan yōkai sebangsanya selama ribuan tahun lamanya menepati janjinya kepada Ushio yang hanya manusia biasa yang telah dipilih oleh Tombak Iblis untuk menjadi penerus pemakainya setelah 500 tahun lebih lamanya.
Saat melihat chûkai dan gyoyō yang telah menyatu dan menjadi siluman dengan bentuk yang besar, menyeramkan, dan memiliki kekuatan yang besar, Ushio tidak tinggal diam melihat Nagatobimaru bertarung sendirian. Ushio ikut membantu Nagatobimaru menyerang dan mengalahkan yōkai itu karena merasa mampu setelah mendapatkan kekuatan dari Tombak Iblis yang ada di tangannya. Tidak lama, duet Ushio dan Nagatobimaru berhasil menumpas chûkai dan gyoyō yang telah menyatu dan menjelma menjadi siluman yang memiliki kekuatan besar. Setelah mengalahkan chûkai dan gyoyō yang menyerang dan membahayakan nyawa kedua gadis teman Ushio, Nagatobimaru tidak langsung meninggalkan Ushio, dia tertarik kepada kepribadian Ushio yang aneh, tidak seperti kebanyakan manusia yang telah dijumpainya selama ribuan tahun lamanya dan membuat alasan bahwa Nagatobimaru akan memakan Ushio ketika Ushio lengah dan tidak memegang Tombak Iblis itu. Ushio pun sebenarnya tidak akan melepaskan Nagatobimaru, yōkai yang memiliki kekuatan besar yang ingin menghancurkan umat manusia. Ushio berpikir bahwa suatu saat pasti dia akan membunuh Nagatobimaru dengan Tombak Iblis itu. Benar saja, sejak saat itu Ushio dan Tombak Iblis tidak pernah terpisahkan. Kemanapun Ushio pergi, dia selalu membawa Tombak Iblis itu. Nagatobimaru pun selalu kehilangan kesempatan untuk memakan Ushio dan terpaksa melakukan apapun perintah Ushio. Khususnya untuk membasmi yōkai-yōkai yang membahayakan keselamatan umat manusia. Karena sejak saat itu, kehidupan Ushio menjadi berbalik 180°, dari murid kelas 2 SMP yang biasa-biasa saja menjadi seorang pendekar dengan Tombak Iblis ditangannya, menumpas yōkai-yōkai jahat dan menolong umat manusia yang terancam oleh keberadaan yōkai-yōkai tersebut. Tidak hanya umat manusia yang ditolongnya, tetapi juga yōkai yang tertindas oleh bangsa yōkai lainnya pun ditolong oleh Ushio. Lama kelamaan Nagatobimaru yang mendapat julukan dan nama lain dari Ushio, yaitu Tora (虎: ''Tora''), karena penampakannya yang mirip harimau itu mulai mengerti sifat-sifat manusia dan kagum dengan Ushio. Ushio dan Tora pun mulai berteman dan saling menolong dalam setiap aksi mereka menumpas para yōkai jahat yang membahayakan manusia dan menindas yōkai lainnya.
[[File:Cabut.jpg|jmpl|320px|Ushio mencabut Tombak Iblis yang telah menyegel Nagatobimaru selama lebih dari 500 tahun.]]
Setelah ayah Ushio, Shigure, pulang dari liburannya. Ternyata Shigure tidak berlibur, tapi dia menjalankan misi yang diberikan oleh sekte perkumpulannya yang bernama Sekte Kōhamei, sebuah sekte bawah tanah yang melindungi umat manusia dengan membasmi para yōkai yang mengganggu umat manusia. Tidak hanya melindungi umat manusia, tapi juga melindungi keberadaan Tombak Iblis yang mengancam kehidupan para yōkai dan sangat ingin menghancurkannya. Ushio pun bercerita pada ayahnya tentang dirinya dan Tombak Iblis yang telah memilih Ushio sebagai penerus pemakainya. Shigure pun melaporkan apa yang telah dialami anaknya kepada pemimpin Sekte Kōhamei. Para pimpinan marah karena mereka telah menyiapkan 4 orang calon penerus pengguna Tombak Iblis itu. Tapi dari semua pimpinan ada satu yang mengerti bahwa Tombak Iblislah yang paling berhak menentukan siapa yang akan menjadi penggunanya. Nama pemimpin itu adalah Nigira. Nigira memerintahkan Shigure menjaga Ushio dan Tora yang akan menjadi kunci masa depan umat manusia dalam melawan yōkai terkuat dan terjahat, musuh para umat manusia dan para bangsa yōkai, Hakumen no Mono.
[[File:Hakumen no mono.png|jmpl|280px|Hakumen no Mono, yōkai terkuat dan terjahat, musuh para umat manusia dan para bangsa yōkai selama ribuan tahun lamanya.]]
Saat menghadapi seekor yōkai di lautan lepas yang mengamuk dan membahayakan seluruh kehidupan yōkai di lautan, pemimpin yōkai di lautan yang bernama Umizatou yang mengetahui bahwa nama keluarga Ushio adalah Aotsuki, pun kaget dan teringat pada seorang perempuan yang sangat dibenci oleh bangsa yōkai karena telah memasang kekkai yang sangat kuat kepada Hakumen no Mono sehingga para yōkai tidak bisa membunuhnya. Perempuan itu adalah ibu Ushio, Sumako Aotsuki (蒼月須磨子: ''Aotsuki Sumako''). Saat Ushio mendengar cerita itu dan diberi tahu bahwa ibunya masih hidup, Ushio pun menceritakan hal itu kepada ayahnya. Shigure pun hanya berkata bahwa Ushio harus mengembara untuk mengetahui kebenaran tentang ibunya.
Dan petualangan besar Ushio, sang pendekar yang terpilih sebagai pemegang Tombak Iblis dan Tora, yōkai kuat yang selalu menemani dan melindungi Ushio pun dimulai untuk mengetahui kebenaran tentang ibunya. Dalam perjalanannya mengembara, mereka telah bertemu dan menumpas banyak yōkai jahat yang mengancam keselamatan umat manusia dan bangsa yōkai. Mereka bersahabat dengan yōkai yang selalu membantu kesulitan mereka dalam petualangannya. Tak hanya yōkai, mereka pun bertemu dengan keempat calon penerus pemegang Tombak Iblis yang telah dipersiapkan oleh Sekte Kōhamei yang iri dan kecewa setelah mengetahui bahwa Tombak Iblis dipegang oleh seorang bocah ingusan yang bersahabat dengan para yōkai. Dalam perjalanan pun, Ushio tidak hanya mencari tahu kebenaran tentang ibunya, tapi dia juga menjadi tahu rahasia di balik Tombak Iblis yang dipegangnya dan Hakumen no Mono yang akan menjadi lawannya dalam mempertaruhkan masa depan umat manusia dan kelangsungan hidup bangsa yōkai sahabatnya.
== Karakter ==
<big>'''Protagonis'''</big>
# 1
Baris 84 ⟶ 112:
== Referensi ==
<references/>
{{Weekly Shōnen Sunday - 1990–1999 |state=expanded}}
{{Shogakukan Manga Award - Shōnen |state=expanded}}
{{MAPPA |state=expanded}}
|