Goliat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 61:
| [[Codex Leningrad]] ([[Teks Masoret|Masoret]]) || Yahudi || Ibrani || 1010 M || 6 hasta sejengkal|| 3,2 || 9 kaki 6 inci
|}
Tinggi rata-rata orang di daerah itu pada akhir abad pertama SM, dari kerangka mayat-mayat di sejumlah makam di Timur Tengah dan Laut Tengah, adalah sekitar 3,5 hasta (sedikit lebih dari 150 cm atau 5 kaki) sampai sekitar 175 cm.<ref>‘Arkeologi telah menunjukkan bahwa para pahlawan yang dimakamkan di "makam kerajaan" di Mycenae tingginya 1,76-1,80 meter, sedangkan tinggi rata-rata laki-laki pada periode tersebut, berdasarkan tulang kerangka yang digali, adalah 1,64 meter, baik di tanah Aegea maupun tanah Kanaan.’, Margalith, ‘The Sea Peoples in the Bible’, hlm. 49 (1994).</ref> Karenanya, 4 hasta sejengkal (2,1 m atau 6 kaki 9 inci) sudah tergolong sangat tinggi, sedangkan 6 hasta sejengkal (3,2 meter atau 9 kaki 6 inci) menunjukkan seseorang yang luar biasa tinggi.<ref name=remnantgiant/>
 
Hampir semua naskah-naskah bahasa Ibrani yang ada saat ini berdasarkan [[Teks Masoret]], di mana naskah terlengkap yang ada sekarang berasal dari tahun 935 M ([[Kodeks Aleppo]]), yang memuat "6 hasta sejengkal". Nampaknya naskah ini berasal dari naskah yang lebih tua, misalnya ''Symmachus'', seorang Yahudi yang menerjemahkan naskah-naskah [[Alkitab Ibrani]] ke dalam bahasa Yunani pada tahun 200-an untuk komunitas Yahudi di kota [[Kaisarea]]. Tulisannya disadur oleh [[Origenes]] dalam kolom ke-4 karyanya, [[Hexapla]], yaitu enam versi Alkitab dalam bahasa Ibrani-Yunani yang diletakkan pada kolom-kolom sejajar menurut ayat-ayatnya, termasuk [[Septuaginta]] ([[LXX]]). Tulisan Symmachus ini diduga mengindikasikan versi "''proto-MT''" ("pra-Teks Masoret"; atau ''Vorlage to the MT'', di mana MT = Masoretic Text), yaitu tradisi teks Ibrani yang dijadikan standar setelah kejatuhan [[Yerusalem]] pada tahun 70 M. Terjemahan Yunani Origenes pada kolom ke-5 Hexapla juga memuat "6 hasta sejengkal".<ref name=hays>Hays, ‘Reconsidering the Height of Goliath’, Journal of the Evangelical Theological Society (48.5.705), (2005).</ref>