Kupu-kupu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
halaman Tag: VisualEditor menghilangkan referensi [ * ] |
Menolak 2 perubahan teks terakhir (oleh 125.167.178.17 dan 110.139.180.187) dan mengembalikan revisi 10327758 oleh Bodhisattwa |
||
Baris 1:
[[Berkas:Appias libythea M 050826 9779 tdp resize.jpg|left|thumb|Kupu-kupu ''Appias libythea'', mengisap nektar ''Bidens'' sp.]]
{{Taxobox
| name = Kupu-kupu & Ngengat
| image = Saturniid 050826 9819 tdp resize.jpg
| image_width = 250px
| image_caption = Seekor ngengat saturnid
| regnum = [[Animalia]]
| phylum = [[Arthropoda]]
| classis = [[Insecta]]
| ordo = '''Lepidoptera'''
| divisio = [[Rhopalocera]]
| subdivision_ranks = Suku
| subdivision =
* Superfamily [[Hesperioidea]]:
** [[Hesperiidae]] anggi
* Superfamily [[Papilionoidea]]:
** [[Swallowtail Butterfly|Papilionidae]]
** [[Pieridae]]
** [[Brush-footed butterfly|Nymphalidae]]
** [[Lycaenidae]]
** [[Riodinidae]]
}}
'''Kupu-kupu''' dan '''[[ngengat]]''' ('''rama-rama''') merupakan [[serangga]] yang tergolong ke dalam ordo ''[[Lepidoptera]]'', atau 'serangga bersayap sisik' (''lepis'', sisik dan ''pteron'', sayap).
Secara sederhana, kupu-kupu dibedakan dari ngengat alias kupu-kupu malam berdasarkan waktu aktifnya dan ciri-ciri fisiknya. Kupu-kupu umumnya aktif di waktu siang (''diurnal''), sedangkan ngengat kebanyakan aktif di waktu malam (''nocturnal''). Kupu-kupu beristirahat atau hinggap dengan menegakkan sayapnya, ngengat hinggap dengan membentangkan sayapnya. Kupu-kupu biasanya memiliki warna yang indah cemerlang, ngengat cenderung gelap, kusam atau kelabu. Meski demikian, perbedaan-perbedaan ini selalu ada perkecualiannya, sehingga secara ilmiah tidak dapat dijadikan pegangan yang pasti. (van Mastrigt dan Rosariyanto, 2005).
Baris 35 ⟶ 58:
Beberapa ulat bisa menggembungkan sesebahagian kepalanya supaya mirip ular sebagai langkah pertahanan. Ada juga yang dilengkapi dengan mata palsu agar lebih efisien. Beberapa beluncas memiliki struktur khusus bergelar [[osmeterium]] yang dibokongkan untuk merembeskan bahan kimia yang busuk pada tujuan pertahanan juga.
Tumbuhan perumah sering mengandung bahan beracun di dalamnya yang dapat dipisahkan oleh beluncas untuk disimpan sampai tingkat dewasa agar tidak sedap dimakan [[burung]] dan predator-predator yang sejenisnya. Ketidaksedapan ini diperlihatkan dengan warna-warna peringatan merah, jingga, hitam atau putih, dalam kebiasaan yang dikenal sebagai [[aposematisme]]. Bahan-bahan beracun dalam tumbuhan sering dikembangkan khusus untuk melindungi tumbuhan dari dimakan oleh serangga. Namun, serangga berhasil mengembangkan langkah balas atau memanfaatkan toksin-toksin ini untuk kemandirian dirinya. "Perlombaan senjata" ini telah memicu [[evolusi]] bersama sesama serangga dan tumbuhan perumahnya.<ref>{{cite journal | doi = 10.2307/2406212 | last1 = Ehrlich | first1 = P. R. | last2 = Raven | first2 = P. H. | year = 1964 | title = Butterflies and plants: a study in coevolution| journal = Evolution | volume = 18 | issue = 4| pages = 586–608 | jstor = 2406212 }}</ref>
== Kebiasaan dan Makanan ==
Baris 103 ⟶ 126:
Image:Lycaena dispar02.jpg|''Lycaena dispar''
Image:Polyommatus bellargus - Männchen Oberseite.jpg|''Polyommatus bellargus''
</gallery>
|