Trigana Air Service Penerbangan 267: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
→Insiden: Typo diperbaiki Semua edit jgn dihapus terlebih dahulu, daftar referenai sudah ada namun blm tau cara nyisipkan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 36:
Beberapa media menyatakan bahwa cucaca sangat buruk ketika kejadian dengan kecepatan angin yang tinggi dan badai petir di area kejadian. Namun, media yang lain juga menyatakan bahwa cuaca saat itu terbilang sangat baik. Hal ini kemudian didukung oleh Menteri Perhubungan Ignasius Jonan yang saat itu menyatakan bahwa penyebabnya bukan akibat cuaca dan mengklaim bahwa hal tersebut diambil dari kantor cuaca BMKG sekitar area. BMKG juga mendukung hal ini dengan memberikan bukti bahwa daerah kejadian dapat dikatakan dalam kondisi baik. Pihak Bandara Sentani juga mendukung pernyataan ini setelah terdapat laporan dari pesawat sebelumnya yang telah mendarat di Sentani yang menyatakan bahwa kondisi cuaca saat itu sebagai " sempurna ".
Banyak pilot yang menyatakan bahwa menerbangkan sebuah pesawat di Papua terbilang sangat menantang. Hal ini diakibatkan oleh bentang alam Papua yang terdiri atas pegunungan dan dataran tinggi. Berdasarkan Detik.com, seorang pilot bernama Andi Gunawan, menyatakan bahwa menjadi pilot di Papua sangat sulit yang dikarenakan juga akibat kondisi alam yang kurang menentu. Ia menambahkan bahwa bila ada seorang pilot yang dapat terbang di Papua maka ia dapat terbang dimana saja didunia. Ignasius Jonan menyatakan bahwa sistem navigasi bandara di Indonesia telah berusia senja dan dapat dikatakan sama dengan sistem navigasi tahun 1950 terutama di daerah terpencil seperti Papua. Beliau juga menambahkan bahwa kebanyakan sistem navigasi bandara di Papua mengandalkan sistem Visual Flight Rules (VFR) daripada kebanyakan bandara yang menggunakan Instrumen Flight Rules (IFR) sebelum mendarat. Sistem Visual Flight Rules memang baik digunakan dalam bandara terpencil, namun hal tersebut sangat membahayakan apabila kondisi cuaca sangat tidak menentu, terlebih lagi, Papua dinyatakan sebagai daerah dengan kondisi cuaca yang sangat tidak dapat diprediksi yang diperparah dengan kenyataan bahwa kebanyakan bandara di Papua tidak mendapati laporan
==Evakuasi==
Akibat dari kecelakaan ini, BASARNAS mengerahkan 250 personel dari tim gabungan yang juga dibantu warga setempat untuk mengevakuasi jenazah IL267. Akibat dari ketinggian tempat kejadian dan tipisnya lapisan udara, evakuasi lewat jalur udara dikatakan mustahil sehingga evakuasi hanya diandalkan lewat jalur darat yang dapat memakan waktu 3 hari bila berjalan kaki atau 6 jam dari kota terdekat menuju lokasi kejadian menggunakan kendaraan. Kondisi dataran di tempat jatuhnya Trigana dapat dikatakan "sangat terjal". Kepolisian Indonesia kemudian mengirimkan 3 tim DVI (Disaster Victims Identification) untuk mengidentifikasi korban jatuhnya IL267. Jenazah kemudian akan ditransportasikan ke Rumah Sakit Bhayangkara di Jayapura. Namun, cuaca buruk menganggu operasi evakuasi jenazah. Identifikasi para korban akan dilakukan melalui pencocokan DNA.
|