Terbelahnya bulan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
sambung, insya Allah |
|||
Baris 8:
[[Jubair bin Muth'im]] RA juga mengatakan, "Bulan telah terbelah pada zaman Nabi {{saw}} menjadi 2 bagian; satu bagian di gunung yang satu, dan yang lain berada di sebelahnya. Maka, berkata mereka, 'Muhammad telah menyihir kita!' Maka sebagiannya yang lain ada yang berkata, 'Jika dia betul menyihir kita, maka ia tidak mungkin dapat menyihir semua orang!'".<ref>HR Tirmidzi</ref>
Selain dengan adanya dua dalil naqli di atas, Prof. [[Muhammad Hamidullah]] (1909-2002) dalam kitabnya, "Muhammad Rasulullah" memberi satu catatan tersendiri mengenai ini. Dia menjelaskan bahwa di [[Museum Britania]], [[London]], ada sebuah manuskrip tua dari [[India]] dengan nomor induk 2807/152-173 yang bercerita bahwa salah seorang raja [[Malabar]] -barat daya di India-, yaitu [[Chakrawati Farmas]] pernah melihat bulan terbelah pada zaman Rasulullah {{saw}}.<ref name=zaghlul>{{aut|[[Zaghlul Raghib Al-Najjar|Al-Najjar, Zaghlul Raghib]]}} (2013). ''Buku Pintar Sains dalam Hadits: Mengerti Mukjizat Ilmiah Sabda Nabi {{saw}}''. hlm.137{{spaced ndash}}142. [[Jakarta]]:Zaman. ISBN 978-602-17743-4-2.</ref> Dia ceritakan pada orang-orang, hingga pada suatu hari, datang segerombolan pedagang [[Muslim]] yang hendak ke [[Cina]], tapi singgah dulu di Malabar. Tatkala mendengar cerita itu, pedagang-pedagang itu meyakinkan bahwa itu adalah mukjizat Rasulullah yang mulia. Akhirnya dia mendatangi Rasulullah, dan kemudian masuk Islam. Dia pulang, tapi sayang, di tengah jalan, ajal menjemput. Kemudian dia dikuburkan di [[Thafar]]. Kabar itu kemudian sampai ke Malabar, akhirnya semua penduduknya masuk Islam dan menjadi daerah pertama India yang masuk Islam.<ref name=zaghlul/>
== Referensi ==
|