Orang Ryukyu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Naval Scene (bicara | kontrib)
Naval Scene (bicara | kontrib)
Baris 89:
}}</ref> Orang Ryukyu tidak memakan ikan sebanyak orang Jepang, namun banyak memakai [[laminariales|rumput laut ''kelp'']], contohnya ''Konbu-iirichi'' yang adalah tumisan rumput laut dan daging babi.<ref name="Davidson"/> Makanan laut khas lainnya adalah ''Irabu'' (sejenis [[ular laut]]), yang diasapi dan dimasak perlahan hingga setengah hari bersama rumput laut dan kikil babi, dan dimakan sebagai sup.<ref name="Davidson"/><ref name="Dodd"/> Makanan lain yang cukup terkenal bagi turis adalah ''Champuru'', yaitu tumis sayuran [[belustru]], [[peria|paria]], [[gluten]] gandum, dan [[sōmen]].<ref name="Dodd"/>
 
Agama asli penduduk Ryukyu bersifat [[animisme|animistik]], dan sangat menekankan pada [[pemujaan leluhur]].<ref name="Heinrich"/> Seluruh peribadatan dan ritualnya menggunakan bahasa-bahasa setempat, diselenggarakan oleh para pendeta wanita yang disebut ''Nuuru'', serta ada pula [[shaman|dukun|shaman]] wanita ''Yuta'' untuk berbicara dengan arwah leluhur.<ref name="Heinrich"/> Upacara inisiasi pendeta wanita ''Izaihoo'' diadakan 12 tahun sekali setiap [[kalender Tionghoa|tahun kuda]], namun tahun 1978 adalah terakhir kalinya upacara ini diadakan karena sudah tidak ada lagi yang paham pelaksanaannya.<ref name="Heinrich"/> Pada umumnya praktik keagamaan asli Ryukyu saat ini sudah sangat menurun.<ref name="Heinrich">{{cite book
| title = Handbook of the Ryukyuan Languages: History, Structure, and Use
| authors = Patrick Heinrich, Shinsho Miyara, Michinori Shimoji