Reog Kendang: Perbedaan antara revisi

Sedangkan versi gunggunung kelud tecipta pada tahun 2014 sebagai kebiasaan masyarakat Tulungagung yang tinggal di sekitar gunung kelud, yang selalu menghadapi letusan gunung kelud dan untuk menghilangkan unsur gemblak yang dianggap tidak etis pada lingkungan sosial. Disimpulkan pada cerita versi ini menceritakan tentang prajurit arak-arakan prajurit Daha mengiringi pengantin Ratu Kilisuci ke Gunung Kelud, untuk menyaksikan dari dekat hasil pekerjaan Jathasura, sudahkah memenuhi persyaratan atau belum.[http://st-kembangsore.blogspot.com/2011/12/reog-kendang-seni-budaya-khas.html]

* 1. Penari pembawa kendang, dengan mengenakan pakaian Jathilan yang ada pada [[Reog (Ponorogo)|reyog]] dan menggunakan udeng yang biasa di gunakan oleh para Warok saat itu dengan bentuk Candi Bentar peninggalan majapahit, yang saat ini juga di gunakan masyarakat [[Kabupaten Banyuwangi|Banyuwangi]] dan pendekar Minang. Selain itu di beri aksesoris tambahan kain bndar yang melingkar di kepala yang merupakan penghargaan dari kerajaan Jepang atas kerja keras para Gemblak yang membantu akomodasi bahan untuk perang.