Buisan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Naval Scene (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Naval Scene (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 7:
| year = 2010
| id = ISBN 1137015543, 9781137015549
}}</ref> Selain gelar ''[[Sultan]]'', ia juga sering dituliskan dengan gelar ''[[Laksamana|Kapitan Laut]]'', ''[[Datu]]'',<ref name="Larousse"/> ataupunatau ''[[Kaicil]]'' (bangsawan).<ref name="Larousse"/> Buisan adalah ayah dari penguasa Maguindanao selanjutnya, yaitu Sultan [[Muhammad Kudarat|Muhammad Dipatuan Kudarat]].<ref name="Ricklefs"/>
 
Pada bulan Oktober 1609, Buisan memimpin pasukan berkekuatan kurang lebih 1.000 orang dengan 50 kapal perang untuk menyerang datu-datu pulau [[Leyte]].<ref name="Larousse"/> Setelah itu, ia kembali dan meminta agar mereka bersekutu dengannya, dan tidak dengan Spanyol.<ref name="Larousse"/> Banyak daridi antara para datu Leyte tersebut kemudian mengikat persekutuan dengannya, dengan menggelar upacara adat.<ref name="Larousse">{{cite book
| title = A Local Church Living for Dialogue: Muslim-Christian Relations in Mindanao-Sulu, Philippines : 1965-2000
| author = William Larousse