Buisan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Naval Scene (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Naval Scene (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 17:
}}</ref> Selain gelar ''[[Sultan]]'', ia juga sering dituliskan dengan gelar ''[[Laksamana|Kapitan Laut]]'',<ref name="Donoso"/> ''[[Datu]]'',<ref name="Larousse"/> atau ''[[Kaicil]]''.
 
Buisan adalah anak dari [[Datu Bangkaya]], penguasa Maguindanao yang ketiga.<ref name="Donoso"/> Anak-anak Bangkaya adalah [[Dimasangcay]], [[Sarikula]], dan Buisan, yang berturut-turut menjadi penguasa sesudahnya.<ref name="Donoso"/> Buisan adalah ayah dari penguasa Maguindanao ketujuh, yaitu [[Muhammad Kudarat|Sultan Muhammad Dipatuan Kudarat]].<ref name="Ricklefs"/><ref name="Donoso"/> Para penguasa Maguindanao ini adalah keturunan dari [[Syarif Muhammad Kabungsuwan]], seorang penyebar agama Islam dan pendiri Kesultanan Maguindanao keturunan [[Arab]]-[[Melayu]].<ref name="Donoso"/><ref>{{cite book
| title = Handbook of Oriental Studies. Section 3 Southeast Asia, Religions, Religionen
| editor = Jan Gonda
| url = https://books.google.co.id/books?id=X7YfAAAAIAAJ&pg=PA92&dq=Shariff+Muhammad+Kabungsuwan+Arab&hl=id&sa=X&ved=0CFIQuwUwCGoVChMI3dv60_yCyQIVRAiOCh0z_gQT#v=onepage&q=Shariff%20Muhammad%20Kabungsuwan%20Arab&f=false
| pages = 92-93
| publisher = BRILL
| year = 1975
| id = ISBN 9004043306, 9789004043305
}}</ref>
 
Pada bulan Oktober 1609, Buisan memimpin pasukan berkekuatan kurang lebih 1.000 orang dengan 50 kapal perang untuk menyerang datu-datu pulau [[Leyte]].<ref name="Larousse"/> Setelah itu, ia kembali dan meminta agar mereka bersekutu dengannya, dan tidak dengan Spanyol.<ref name="Larousse"/> Banyak di antara para datu Leyte tersebut kemudian mengikat persekutuan dengannya, dengan menggelar upacara adat.<ref name="Larousse">{{cite book