Kontroversi mengenai Saksi-Saksi Yehuwa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
George Key (bicara | kontrib)
Bias teologis: Penambahan pranala
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
George Key (bicara | kontrib)
Bias teologis: Penambahan pranala
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
Baris 64:
[[Badan Hukum Saksi-Saksi Yehuwa|Lembaga Kitab Suci & Traktat Menara Pengawal]] menyatakan bahwa terjemahan yang belakangan adalah terjemahan harafiah dari nas itu, dan bahwa bahasa aslinya tidak menunjukkan bahwa Yesus ("Sang Firman") adalah "Allah", tetapi bahwa ia "seperti Allah" atau "ilahi" atau "suatu allah".<ref>"Para penerjemah yang berhati-hati mengakui bahwa konstruksi kata sandang dari kata benda ini menunjuk kepada suatu identitas, suatu kepribadian, sementara predikat tunggal yang .... Yang mendahului kata kerja itu menunjuk kepada suatu sifat tentang seseorang. Karena itu, pernyataan Yohanes bahwa Firman atau Logos itu adalah "suatu allah" atau "ilahi" atau "seperti Allah" tidak berarti bahwa ia adalah Allah yang pada suatu saat dahulu berada bersama-samanya. Kata ini hanyalah mengungkapkan suatu kualitas tentang sang Firman" ''New World Translation w/ References'' App. 6A, hlm. 1579.</ref><ref>"Dalam Yohanes 1:1 Terjemahan Dunia Baru berbunyi: "Firman itu adalah suatu allah." Dalam banyak terjemahan ungkapan ini semata-mata berbunyi: "Firman itu adalah Allah" dan digunakan untuk mendukung doktrin Tritunggal. Tidak mengherankan apabila kaum [[Tritunggal|Trinitarian]] tidak menyukai terjemahan dalam Terjemahan Dunia Baru. tetapi Yohanes 1:1 tidak dipalsukan demi membuktikan bahwa Yesus bukanlah Allah yang Mahakuasa. Saksi-Saksi Yehuwa, di antaranya, telah menantang penggunaan huruf besar dalam kata "Allah" jauh sebelum munculnya Terjemahan Dunia Baru, yang berusaha menerjemahkan secara akurat bahasa aslinya. Lima orang penerjemah Kitab Suci Jerman pun menggunakan istilah "suatu Allah" dalam ayat tersebut. Setidak-tidaknya 13 orang lainnya telah menggunakan ungkapan-ungkapan seperti "yang bersifat ilahi" atau "bersifat seperti Allah." Terjemahan-terjemahan ini sesuai dengan bagian-bagian lain dari Kitab Suci untuk menunjukkan bahwa, ya, Yesus di surga adalah suatu Allah dalam pengertian bersifat ilahi.Tetapi Yehuwa dan Yesus bukanlah keberadaan yang sama, Allah yang sama.- Yohanes 14:28; 20:17." ''Menara Pengawal'', 1991 1 Maret hlm. 28.</ref> Beberapa pakar menyatakan bahwa "suatu Allah" adalah suatu terjemahan harafiah yang mungkin atas nas ini,<ref>Murray J. Harris: "dari sudut pandang tata bahasa saja, [ia] dapat diterjemahkan 'Firman itu adalah suatu allah'..." ''Jesus as God: The New Testament Use of Theos in Reference to Jesus'' 1992 hlm. 60; C.H. Dodd: "Sebagai terjemahan kata demi kata ['Firman itu adalah suatu allah'] tak dapat disalahkan..." ''New Testament Translation Problems II'' BT 28, 1977, hlm. 101-2; Jason BeDuhn: "Suatu terjemahan leksikal ("interlinear") yang kontroversial atas klausa ini akan berbunyi: 'Dan suatu Allah adalah Firman itu.' Suatu terjemahan yang literal minimal ("ekuivalensi formal ") akan mengatur ulang susunan kata-katanya agar sesuai dengan ungkapan bahasa Inggris (atau Indonesia) yang semestinya: "Dan Firman itu adalah suatu allah." Kebanyakan bukti-buktinya, dari tata bahasa Yunani, dari konteks sastranya, dan dari lingkungan budayanya, mendukung terjemahan ini" ''Truth in Translation'' 2004, hlm. 132,</ref> meskipun bukan terjemahan yang lebih disukai orang.<ref>C.H. Dodd: "Alasan mengapa [Firman itu adalah suatu Allah] tidak dapat diterima ialah bahwa terjemahan itu bertentangan dengan alur pemikiran Yohanin, dan bahkan pemikiran Kristen secara keseluruhan." ''Technical Papers for The Bible Translator'', Vol 28, No. 1, Januari 1977; Jason BeDuhn: "Terjemahan TDB atas Yohanes 1:1 lebih unggul dari delapan terjemahan lainnya yang kami perbandingkan. Saya tidak menganggapnya sebagai terjemahan terbaik yang ada untuk seorang pembaca bahasa Inggris modern; tetapi setidak-tidaknya ia melepaskan diri dari tradisi KJV yang diikuti oleh yang lain-lainnya, dan melakukannya dalam arah yang tepat dengan memberikan perhatian tentang bagaimana cara kerja tata bahasa dan sintaksis bahasa Yunani sesungguhnya." Ibid., hlm. 133</ref> Sebagian pakar juga menyatakan bahwa suatu terjemahan yang harafiah tidak menyamakan pribadi-pribadinya, melainkan memberikan suatu kualitas (sifat atau hakikat seperti Allah) kepada Yesus.<ref>"dan Logos itu adalah seperti Allah." ''Das Evangelium nach Johannes'', 1978, Johannes Schneider.</ref><!--MORE REFERENCES ARE NEEDED HERE TO SUPPORT THE SENTENCE. A FULLER QUOTE OF SCHNEIDER IS ALSO NEEDED-->
 
Namun sejumlah besar pakar, tidak sepakat dengan terjemahan Saksi-Saksi Yehuwa atas nas ini,<ref>Antara lain Mantey, Julius, ''Depth Exploration in the New Testament'' (NY: Vantage Press, 1980): "Rasul Yohanes, dalam konteks memperkenalkan Injilnya, menggunakan segala cara dalam ungkapan bahasanya untuk menggambarkan bukan saja keilahian Kristus, tetapi juga kesetaraannya dengan Bapa. Ia menyatakan bahwa Firman itu sudah ada pada permulaannya, dan bahwa Ia bersama-sama dengan Allah, dan bahwa Ia adalah Allah..."; Metzger, Bruce M., "Jehovah's Witnesses and Jesus Christ," ''Theology Today'' (April, 1953), hlm. 75: "Namun suatu fakta yang solid, penerjemahan seperti itu [Firman itu adalah suatu allah] adalah suatu kekeliruan terjemahan yang mengerikan. Terjemahan ini sama sekali mengabaikan tata bahasa Yunani yang mapan, yang mendukung terjemahan, "... dan Firman itu adalah Allah.""; Ankerberg, John & Weldon, John, ''[http://www.ankerberg.com/Articles/_PDFArchives/Bible-for-dummies/BD3W0805.pdf Saksi-Saksi Yehuwa dan Yoh 1:1]'' (Ankerberg Theological Research Institute, 2005); Bruce, F.F. "Banyak perdebatan yang diangkat oleh ahli tata bahasa [[Arianisme|Arian]] amatiran atas dihapuskannya kata sandang tentu dengan 'Allah' dalam frasa 'Dan Firman itu adalah Allah.' Penghapusan seperti itu lazim dilakukan dengan kata-kata benda dalam suatu konstruksi predikatif...'suatu allah' sama sekali tidak dapat dibela." Lihat [http://www.wincom.net/~mcunning/greek.html this hlm.] atau [http://www.forananswer.org/Top_JW/Scholar%20and%20NWT.htm halaman ini] untuk suatu daftar yang lengkap.</ref> menggambarkan terjemahan TDB "kekeliruan terjemahan yang menakutkan", "mengerikan", "secara intelektual tidak jujur ", "sama sekali tidak dapat dibela", dan "bukti [dari] suatu kebodohan yang sangat buruk tentang aturan-aturan dasar tata bahasa Yunani".<ref>"kekeliruan terjemahan yang menakutkan" - Bruce M. Metzger; "mengerikan" - Samuel J. Mikolaski; "secara intelektual tidak jujur " - William Barclay; "sepenuhnya tidak dapat dibela " - F. F. Bruce; "kebodohan yang sangat buruk..." - Paul L. Kaufman. Lihat [http://mysite.wanadoo-members.co.uk/newworldtranslation/morejohn1.htm halaman ini] untuk daftar yang lebih lengkap.</ref> (walaupun tanpa bukti dan dasar yang jelas)
 
Terjemahan-terjemahan lain dari TDB yang menjadi bahan perdebatan penting termasuk Yeremia 29:10, Lukas 23:43, Yohanes 8:58, Kisah 20:28, Kolose 1:15-20, Titus 2:13, Ibrani 1:8 dan Wahyu 3:14.