Buisan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Naval Scene (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Naval Scene (bicara | kontrib)
k done
Baris 102:
}}</ref>
 
Namun pada tahun 1605, sekutu utama Buisan yaitu Datu Sirongan dari Buayan menanda-tangani perjanjian damai dengan Spanyol, dan Spanyol mengakui Datu Sirongan sebagai penguasa tertinggi Maguindanao.<ref name="Larousse"/> Sejak saat itu terjadi persaingan di antara Buisan dankemudian Datusecara Sirongan, dan Buisan laluterpisah memperkuat puastbenteng pertahanannya yang tersendirisendiri di pantai Cotabato.<ref>{{cite book
| title = Filipinos at War
| author = Carlos Quirino
| url = https://books.google.co.id/books?id=EfNwAAAAMAAJ&q=Buisan+Cotabato&dq=Buisan+Cotabato&hl=id&sa=X&ved=0CCYQ6AEwAmoVChMI6eGnhLuDyQIVxB-OCh0XLgIT
| page = 46
| publisher = Vera-Reyes
| year = 1981
}}</ref> Setelah itu, tercatat bahwa Buisan masih memimpin pengikut Maguindanaonya untuk melakukan serangan lagi, yaitu pada tahun 1608 ke Leyte, Samar, dan Negros.<ref name="Newson"/>
 
Dari istrinya Imbang, seorang wanita Slangan, Buisan mempunyai anak yang bernama [[Muhammad Kudarat|Muhammad Dipatuan Kudarat]].<ref name="Mastura"/> Setelah Buisan wafat pada tahun 1619, Kudarat kemudian meneruskan kebijakannya dan bertahta menjadi penguasa Maguindanao selanjutnya.<ref name="Ricklefs"/><ref name="Donoso"/>