Emoji: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Retno Dwi (bicara | kontrib)
Retno Dwi (bicara | kontrib)
Baris 5:
 
== Sejarah Emoji ==
Pada tahun 1995, perangkat pager laku keras di kalangan remaja Jepang. NTT DoCoMo memutuskan untuk memasukan simbol hati ke dalam alat Pocket Bell agar remaja-remaja di seluruh Jepang dapat memasukkan tingkat baru dalam sentimenitas dan kelucuan ke dalam jutaan pesan yang mereka kirim dan terima setiap hari. DoCoMo saat itu sedang berkembang, dengan bonafide perangkat yang harus dimiliki di tangan dan pangsa pasar di lingkungan sebesar 40 persen. Hingga versi baru Pocket Bell meninggalkan simbol hati, dan mendukung lebih banyak fitur ramah-bisnis seperti [[kanji]] dan dukungan abjad Latin. Karena sudah tidak menarik bagi remaja, DoCoMo membutuhkan aplikasi yang baru dan diinginkan pasar. Karena itulah muncul Emoji.
 
Emoji pertama
diciptakan pada tahun 1998 atau 1999 oleh Shigetaka Kurita, yang merupakan bagian dari tim yang
Baris 38 ⟶ 36:
berbagai perusahaan telekomunikasi termasuk Nokia, Motorola, Samsung, SFR
(vodaphone) dan Sky Telemedia.
 
Emoji diciptakan oleh Shigetaka Kurita, yang dahulu bekerja pada DoCoMo. Saat itu Kurita tengah mengerjakan i-mode, sebuah proyek yang sedang dibentuk, yang memadukan fitur seperti ramalan cuaca, berita, dan email. Tim pembangun i-mode membutuhkan ide yang baru, Kurita dan tim nya menuju [[San Fransisco]] pada tahun 1998 untuk mempelajari Pocket Net dari [[AT&T]].
 
Saat itu Pocket Net adalah servis pertama yang menyediakan servis email dan ramalan cuaca pada jaringan seluler, dan dengan menggunakan servis CDPD baru dari AT&T, Pocket Net dapat mentransfer dalam kecepatan 19.2Kbps. (Walaupun saat ini kecepatan rata-rata US LTE sekitar 9.6Mbps, atau kira-kira 500 kali lebih cepat). Menurut Kurita, pada saat itu spesifikasi pada perangkat masih sangat buruk, sehingga belum mampu menampilkan gambar. Pocket Net saat itu telah memiliki berita cuaca, tetapi informasi mengenai ‘mendung’ atau ‘cerah’ masih dijabarkan dengan kata-kata. Kurangnya isyarat visual membuat layanan lebih sulit untuk digunakan, Kurita menyadari bahwa pengalaman AT&T akan mendapat manfaat secara umum dengan adanya karakter tambahan untuk informasi kontekstual.
 
Pada saat [[Windows 95]] baru rilis, email dan pager sedang naik daun di Jepang. Tetapi menurut Kurita, masyarakat masih kesulitan dalam membiasakan diri dengan metode-metode baru dalam [[komunikasi]], seperti email dan sebagainya. Dalam Bahasa Jepang, semakin panjang sebuah pesan menggambarkan niat baik dari pengirim. Semakin singkat, semakin kasual sebuah email dapat berakhir pada kemacetan komunikasi. Kurita mengatakan bahwa terdapat ambiguitas yang tinggi dalam pesan, karena manusia tidak bisa membaca isi kepala pengirim.
 
Komunikasi tatap muka, serta telepon, memberikan komunikator membaca suasana hati dari intonasi vokal. Ketidakhadiran mereka dari media baru ini menghasilkan bahwa komunikasi digital yang menjanjikan manusia tetap berhubungan dekat dengan orang-orang, malah diimbangi oleh peningkatan miskomunikasi.
 
Kurita menginginkan sesuatu yang dapat menggambarkan suasana hati dari kedua komunikator, karena hal ini masih belum dimiliki dari komunikasi digital. Kurita membayangkan membuat emoji dalam bentuk wajah-wajah, karena sebelumnya telah berhasil dengan ikon hati, menurut Kurita dan timnya, Emoji merupakan hal yang memungkinkan. Walaupun saat itu [[ASCII]] kaomoji telah ada, tetapi masih sulit untuk memasuki ponsel karena dibuat dari karakter ganda. Sehingga Kurita menginginkan solusi yang lebih sederhana.
 
Kurita hanya harus menciptakan set komplit atas 176 12 x 12 [[pixel]] karakter yang dapat merepresentasikan semua emosi manusia.
Kurita dan tim nya mendapati kesulitan dalam merancang gambar emoji, sehingga memutuskan untuk bekerjasama dengan [[Sharp]], [[Panasonic]], dan [[Fujitsu]]. Tetapi karena beberapa kesulitan, akhirnya Kurita dan tim nya mengambil [[pensil]] dan [[kertas]], dan merancang satu per satu set 176 12 x 12 pixel secara manual, yang diharapkan dapat merepresentasikan seluruh emosi manusia.
 
Sebagai inspirasi, Kurita mencari elemen-elemen dari masa kecilnya, termasuk kanji dan [[manga]]. Kurita melihat dari komik-komik Jepang yang menggambarkan bermacam simbol. Seperti gambar tetes air disaat seseorang berkeringat, serta bola lampu disaat seseorang mencetuskan ide. Dari kanji, Kurita mengambil kemampuan kanji dalam mengekspresikan ide abstrak seperti “cinta” dalam satu karakter.
 
Dengan ukuran hanya 12 x 12, Kurita harus bersifat ekonomis dalam penggunaan ruang rancangannya, dan harus menghasilkan emoji yang simpel. Hal ini menyebabkan gambar-gambar emoji berbeda dengan ikon yang biasanya digunakan secara umum.
 
Professor Scott Fahlam, seorang pakar dalam penciptaan emoticons, mengkritik emoji jelek. Kurita merespon dengan mengatakan bahwa emoji memang tampak jelek. Di saat AU dan operator lainnya mencoba membuat karakternya seperti gambar, Kurita selalu menciptakan emoji sebagai simbol, sesuatu yang dekat dengan huruf, agar tidak menyimpang saat ditempatkan dalam kalimat.
 
Setelah menyelesaikan desain, Kurita berharap produsen dapat memperbaiki [[desain]] agar terlihat lebih professional. Walaupun pada akhirnya Emoji diluncurkan sesuai dengan desain aslinya.
 
Tetapi konsistensi tersebut tidak berlangsung lama. DoCoMo tidak mampu mendapatkan [[hak cipta]] dari desain Emoji nya, karena hanya 12 x 12. Sehingga AU dan J-Phone (yang akhirnya menjadi [[SoftBank Mobile]]) juga tengah merilis emoji nya. Tetapi kedua operator memilih untuk melanjutkan desain nya masing-masing, hingga menambahkan gambar yang lebih detail, serta animasi, sebagai usahanya untuk menarik pelanggan. Hingga pada tahun 2005, ketiga operator memulai untuk membuat sinyal pada set karakternya masing-masing. Akhirnya, setelah melewati proses standardisasi, AU memilih untuk mendesain ulang set karakternya agar lebih menyerupai DoCoMo. Usaha ini dibantu oleh Kurita. Tetapi pada akhirnya, DoCoMo meluas hingga lebih dari 800.
 
Dalam proses standardisasi, Emoji telah diadopsikan dalam Unicode. Kurita yang telah meninggalkan DoCoMo menyatakan senang atas pengadopsian Emoji dalam Unicode. Namun kecewa karena beberapa implementasi telah diubah.
 
Tetapi disaat perusahaan pembawa di Jepang belum mampu untuk menstardadisasikan set karakter Emoji, Emoji telah tersebar ke luar negeri. iPhone Apple telah mendukung beberapa varian set Emoji dari SoftBank yang dimulai dari iOS 2.2, tetapi hanya berlaku di Jepang saja. Tetapi dengan dirilisnya iOS 5 di akhir 2011, Emoji secara resmi memiliki debut internasional nya.
Sekarang Emoji telah tersebar secara luas, terutama di [[Twitter]], [[Instagram]], dan [[Tumblr]].
 
== Pengkodean Emoji ==