Oen Giok Khouw: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Michael H Hadi (bicara | kontrib)
Michael H Hadi (bicara | kontrib)
Baris 5:
 
== Riwayat hidup ==
O. G. Khouw mendapat pendidikan Belanda sejak kecil, dan adalah bagian generasi keempat Tionghoa Peranakan abad 19 di pulau JawaBatavia yang berpendidikan serta berwatakberpikiran gaya barat. Ia besar di salah satu dari tiga rumah baba bangsawan milik keluarga Khouw van Tamboen di [[Molenvliet]] (sekarang Jl.Gajah Mada 214 Jakarta Barat ) yang nantinya juga disewakan menjadi [[Kedutaan Besar]] [[RRT]]. Setelah dewasa, ia bertempat tinggal di Jalan Pintu Besi.
 
Keluarga Khouw Tjeng Kie adalah tuan tanah besar yang memiliki tanah partikelir Tamboen, sekarang dibagi menjadi [[Tambun Utara, Bekasi|Tambun Utara]] dan [[Tambun Selatan, Bekasi|Tambun Selatan]] di [[Bekasi kabupaten|Bekasi]], serta [[Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur|Lubang Buaya]] di [[Jakarta Timur]]. Pusat tanah partikelir mereka adalah Landhuis Tamboen, yang kini menjadi [[Gedung Juang Tambun]]. Pengurusan tanah partikelir paling banyak dilakukan oleh adik O. G. Khouw, yaitu Khouw Oen Hoei Sia.
 
Mulai dari akhir abad ke-19, O. G. Khouw lebih banyak menghabiskan waktunya antara [[Amsterdam]], daerah Riviera di [[Perancis]] dan [[Switzerland]]. Bersama Oey Tiang Hoei dan Mas Asmaoen(kelahiran Boeloelanang) di Amsterdam untuk diajukan dinaturalisasi mendapatkan kewarganegaraan Belanda yang dihadapkan pada sidang Tweede Kamer (tulisan koran Pemberita Betawi 14 Januari 1908), dan dinyatakan sebagai bangsa Belanda pada 24 Juli 1908 sempat membuat terkejut masyarakat Eropa dan Tionghoa di Hindia Belanda. Sewaktu di Amsterdam ia menyumbangkan dana f 40.000 untuk Rode Kruis/Palang Merah Belanda, (tulisan di koran Tilburgsche Courant Dagblad 6 April 1915) Khouw juga sempat diterima oleh [[Ratu Wilhelmina]] sebagai wakil masyarakat Tionghoa di Hindia Belanda.