Ebeg: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Kesurupan: Perbaikan kesalahan ketik, Perbaikan tata bahasa, Penambahan pranala Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler |
Naval Scene (bicara | kontrib) k rapikan, hapus marka berlebihan & atribusi yg tak perlu |
||
Baris 17:
Dalam sebuah grup Ebeg setidaknya ada cukup banyak pemain, terutama untuk penunggang kuda lumping. Selain itu dalam sebuah pertunjukan Ebeg ada satu barongan, yakni sejenis topeng yang menggambarkan wajah macan (Harimau Jawa) dan memiliki kain panjang ke belakang sebagai gambaran tubuhnya. Barongan seperti Barongsai dalam budaya Tiongkok karena mulutnya bisa menganga. Hanya saja Barongan sering di cat dengan warna gelap.
Selain kelompok penunggang kuda lumping dan Barongan, ada dua pemain yang menggunakan topeng bernama ''Penthul
== Alat musik ==
Di Banyumas, biasanya ebeg ditampilkan dengan iringan musik calung banyumasan atau gamelan banyumasan. Nayaga atau pengiring sudah menyatu dengan para penarinya. Awalnya memang pertunjukan Ebeg biasanya diiringi dengan alat musik yang disebut ''Bendhe''. Alat musik ini memiliki ciri fisik seperti gong akan tetapi berukuran lebih kecil terbuat dari logam. Kemudian peralatan musik lain adalah Gendhing Banyumasan pengiring seperti kendang, saron, kenong, gong dan terompet.
Baris 28 ⟶ 29:
Namun tidak semua pertunjukan Ebeg benar-benar terjadi kesurupan, beberapa Kelompok Ebeg ada yang hanya berpura-pura kesurupan atau Akting seolah-olah mereka sedang kesurupan agar tampak heboh.
== Janturan ==
''Janturan'' merupakan pertunjukan pamungkas dalam suatu pertunjukan Ebeg dimana para penari akan kesurupan sehingga tingkah polah mereka seperti ''Bigar'' (lepas kendali). Pada Babak ini penari akan melakukan atraksi yang bisa dibilang ekstrim seperti makan bunga, padi, melompat
==Indhanger==
[[
''Indhanger'' adalah istilah yang digunakan oleh masyarakat [[Tambak, Banyumas|Tambak]] terutama para remaja untuk menyebut penonton yang berpartisipasi dalam suatu pertunjukan Ebeg secara sukarela. Biasanya mereka akan ikut kesurupan dalam Babak Janturan. Kenapa disebut Indhanger ?, jawabannya adalah karena mereka menggunakan Indhang yang bukan berasal dari Kelompok Ebeg yang bersangkutan alias Indhang tak diundang. Para Indhanger tidak bisa berdiri sendiri, umumnya mereka membentuk suatu perkumpulan atau komunitas karena harus ada orang yang ''Njantur'' supaya bisa kesurupan dan menyembuhkan mereka nantinya (biasanya Kelompok Ebeg yang bersangkutan tidak bertanggung jawab terhadap Indhanger karena resiko ditanggung masing-masing). Selain sebagai penyemarak pertunjukan Ebeg, Indhanger kadang juga dimanfaatkan oleh beberapa Kelompok Ebeg sebagai penari cabutan.▼
▲Indhanger adalah istilah yang digunakan oleh masyarakat [[Tambak, Banyumas|Tambak]] terutama para remaja untuk menyebut penonton yang berpartisipasi dalam suatu pertunjukan Ebeg secara sukarela. Biasanya mereka akan ikut kesurupan dalam Babak Janturan. Kenapa disebut Indhanger ?, jawabannya adalah karena mereka menggunakan Indhang yang bukan berasal dari Kelompok Ebeg yang bersangkutan alias Indhang tak diundang. Para Indhanger tidak bisa berdiri sendiri, umumnya mereka membentuk suatu perkumpulan atau komunitas karena harus ada orang yang ''Njantur'' supaya bisa kesurupan dan menyembuhkan mereka nantinya (biasanya Kelompok Ebeg yang bersangkutan tidak bertanggung jawab terhadap Indhanger karena resiko ditanggung masing-masing). Selain sebagai penyemarak pertunjukan Ebeg, Indhanger kadang juga dimanfaatkan oleh beberapa Kelompok Ebeg sebagai penari cabutan.
== Perkembangan terkini ==
[[
Akibat perkembangan budaya di Banyumas dan orentasi suatu seni pertunjukan juga yang dalam tahap awal merupakan saran'''Teks tebal'''a ritual telah bergesear pada bisnis seni pertunjukan, pembenahan dalam Ebeg pun segera dilakukan. Penataan pada Ebeg yang dapat meliputi bentuk iringan, penghalusan gerak tari, kostum ataupun propertinya banyak dilakukan oleh seniman Banyumas. Ebeg biasanya dipentaskan pada acara hajatan baik acara khitanan maupun pernikahan. Selain itu pada awal Sura atau tahun baru Jawa, Ebeg juga sering dipentaskan diberbagai daerah Banyumas, Cilacap, Kroya, Kebumen, Purbalingga dan Banjarnegara. Masih ada beberapa perkampungan yang masih sering mengadakan pertunjukan Ebeg di wilayah karisidenan Banyumas seperti Banjarwaru, Adipala, Pesanggrahan, Bajing, Jepara, Somagede, Wangon, Ajibarang, Sumpiuh, Padamara, Kebasen, Jatilawang, Binorong, Jetis, Sempor Gombong, dan lain-lain.
|