Pertempuran Laut Filipina: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
serangan balik |
|||
Baris 67:
Jepang sudah meluncurkan patroli intainya di pagi hari dengan sekitar 50 pesawat dari Guam, dan pada pukul 05:50, salah satunya, sebuah [[Mitsubishi A6M Zero|Mitsubishi Zero]], menemukan TF-58. Setelah melaporkan penemuannya, sang pilot menyerang salah satu [[kapal perusak]] yang tengah berjaga, tetapi berhasil ditembak jatuh.{{citation needed|date = June 2015}}
Jepang langsung menerbangkan pesawatnya dari Guam untuk menyerang. Mereka berhasil tertangkap oleh radar kapal AS. Tiga puluh [[Grumman F6F Hellcat|F6F Hellcat]] diluncurkan dari {{USS|Belleau Wood|CVL-24|2}} untuk menghadang ancaman itu. Para Hellcat sudah tiba ketika pesawat musuh masih tengah lepas landas dari pangkalan Orote. Beberapa menit kemudian, radar menangkap beberapa pesawat lagi, yang ternyata adalah pesawat pendukung dari pulau lain. Pertempuran hebat pun pecah; 35 pesawat Jepang ditembak jatuh, sementara AS hanya kehilangan satu Hellcat. Hal itu masih akan terjadi lagi seharian penuh. Pukul At 09:57 rombongan besar pesawat musuh terdeteksi mendekati armada. Mitscher berkata pada Burke "Suruh pesawat tempur yang ke Guam kembali segera". Panggilan "[[:en:Hey,_Rube!|Hey, Rube!]]" dikirimkan. Armada menunggu sampai pukul 10:23, ketika Mitscher memerintahkan Gugus Tugas 58 berputar menghadang angin, dan memerintahkan semua pesawat tempur terbang, dikelompokkan dalam beberapa lapis CAP untuk menunggu Jepang. Pesawat pembom juga disuruhnya terbang dan berputar di perairan sebelah timur untuk menghindari kehilangan pesawat kalau-kalau Jepang berhasil membom hangar kapal induknya.
=== Serangan Jepang ===
Baris 98:
Awalnya, kerusakan ''Taihō'' nampak ringan; air yang membanjir bisa dibendung dengan cepat, sementara mesin dan kemudi tidak terpengaruh. ''Taihō'' tetap bertugas seperti biasa; tetapi, uap bensin dari tangki bahan bakar yang robek mulai memenuhi dek hangar dan mulai membahayakan kapal.
Kapal selam lain, {{USS|Cavalla|SS-244|6}}, mampu bermanuver menuju posisi menyerang
Sementara itu, ''Taihō'' menjadi korban pengendalian kerusakan yang buruk. Dengan maksud membuang uap yang mudah terbakar, seorang perwira pengendalian kerusakan yang belum berpengalaman memerintahkan menyalakan ventilasi dengan kekuatan penuh. Akibatnya, uap tersebut malah tersebar ke seluruh ''Taihō''. Sekitar pukul 14:30, korsleting di salah satu generator dek hangar menyulut uap yang terkumpul, dan memicu serangkaian ledakan hebat. Saat ledakan pertama, sudah jelas bahwa ''Taihō'' akan berakhir, dan Ozawa beserta perwiranya dipindahkan ke''Zuikaku''.<ref name="Roscoe" />{{rp|332}} Tak lama kemudian, ''Taihō'' diguncang rentetan ledakan kedua dan tenggelam. Dari 2.150 orang awak, 1.650 tewas.
=== Serangan balik AS ===
[[File:Battle_of_the_Philippine_Sea.jpg|link=https://en.wiki-indonesia.club/wiki/File:Battle_of_the_Philippine_Sea.jpg|thumb|300x300px|Divisi III Kapal Induk Jepang tengah diserang pesawat [[Angkatan Laut Amerika Serikat|Angkatan Laut AS]] dari Gugus Tugas 58, sore hari tanggal 20 Juni 1944. Penjelajah berat yang sedang berputar di sebelah kanan, paling dekat kamera, mungkin ''[[:en:Japanese_cruiser_Maya|Maya]]'' atau ''[[:en:Japanese_cruiser_Chōkai|Chōkai]]''. Di belakangnya adalah kapal induk ringan ''[[:en:Japanese_aircraft_carrier_Chiyoda|Chiyoda]]''.]]
TF-58 berlayar ke barat malam harinya untuk menyerang Jepang saat fajar. Patroli pencari langsung diterbangkan begitu fajar menyingsing.
Laksamana Ozawa sudah pindah ke kapal perusak ''[[:en:Japanese_destroyer_Wakatsuki|Wakatsuki]]'' setelah ''Taihō'' tertembak, tetapi radio di kapal itu tidak mampu mengirim pesan sebanyak yang dibutuhkan, jadi ia pindah lagi ke kapal induk ''Zuikaku'', pukul 13:00. Baru setelah itu ia mengetahui kekalahan telak kemarin dan sekarang ia tinggal punya sekitar 150 pesawat. Toh ia memutuskan tetap melanjutkan serangan, karena mengira masih ada ratusan pesawat di Guam dan Rota, dan merencanakan serangan baru untuk tanggal 21 Juni.
Masalah utama Gugus Tugas 58 adalah mencari operasi musuh, yang beroperasi dalam jarak saling berjauhan. Pencarian di pagi buta tanggak 20 Juni hasilnya nihil. Pilot Hellcat ikut menambah lembur patroli di tengah hari, juga nihil. Akhirnya pukul 15:12 ada pesan berantakan dari pesawat pencari ''Enterprise'' menyatakan musuh terlihat. Pukul 15:40 pengelihatan dipastikan, lengkap dengan jarak, arah dan kecepatan. Armada Jepang berjarak 275 mil, bergerak ke barat dengan kecepatan 20 knot. Jepang berada pada batas jangkauan serangan Gugus Tugas 58, dan hari sudah sore. Mitscher memutuskan serangan besar-besaran. Baru setelah regu pertama terbang, pesan ketiga datang, dan ternyata jarak armada Jepang 60 mil lebih jauh dari laporan sebelumnya. Bahan bakar regu pertama pas-pasan, dan kalau mendarat sudah pasti di malam hari. Mitscher membatalkan keberangkatan regu kedua, tetapi yang pertama tidak dipanggil kembali. Dari 240 pesawat yang diberangkatkan, 14 batal karena berbagai sebab dan kembali ke kapal; 226 pesawat yang berangkat terdiri dari 95 pesawat tempur [[Grumman F6F Hellcat|Hellcat]] (beberapa diantaranya membawa bom 500 pound), 54 pembom torpedo [[Grumman TBF Avenger|Avenger]] (hanya beberapa yang membawa torpedo, sisanya bom 500 pound) dan 76 pembom tukik (51 [[:en:Curtiss_SB2C_Helldiver|Helldiver]] dan 26 [[Douglas SBD Dauntless|Dauntless]]). Pilot Gugus Tugas 58 menjumpai armada Jepang tepat sebelum matahari terbenam.
Jumlah pesawat tempur yang diluncurkan Ozawa sudah bagus untuk ukuran tahun 1942, tapi di tahun 1944 sekitar 35 pesawat tempur yang ada untuk mencegat serangan AS jelas kewalahan menghadang hampir 230 pesawat Mitscher. Meskipun pilot-pilotnya terampil dan ditambah gencarnya tembakan senjata anti pesawat Jepang, pesawat AS berhasil menerobos untuk menyerang.
Kapal pertama yang dilihat pilot AS adalah kapal bahan bakar, 30 mil di depan regu kapal induk. Regu penyerang dari ''Wasp'', yang lebih kuatir soal bahan bakar yang sudah mepet daripada mencari kapal induk atau kapal tempur Jepang yang lebih penting, menyerang kapal tanker itu. Dua diantaranya rusak parah sampai harus dikaramkan, sementara yang ketiga berhasil memadamkan apinya dan terus berlayar.
Kapal induk ''[[:en:Japanese_aircraft_carrier_Hiyō|Hiyō]]'' diserang dan terkena bom dan [[:en:Aerial_torpedo|torpedo udara]] dari empat [[Grumman TBF Avenger|Grumman Avenger]] dari ''Belleau Wood''. ''Hiyō'' terbakar hebat akibat ledakan bahan bakar pesawat yang bocor. Setelah terkatung-katung, ia tenggelam dari buritan terlebih dahulu, bersama 250 perwira dan awaknya. Sekitar 1000 awak yang selamat ditolong oleh kapal perusak Jepang.
Kapal induk ''[[Kapal induk Jepang Zuikaku|Zuikaku]]'', ''[[:en:Japanese_aircraft_carrier_Junyō|Junyō]]'', dan ''[[:en:Japanese_aircraft_carrier_Chiyoda|Chiyoda]]'' rusak dihantam bom. Pilot Amerika mencatat kerusakan kapal induk akibat serangan mereka lebih berat dari yang sebenarnya, karena semburan air akibat ledakan bom yang mereka jatuhkan nampak seperti hantaman telak, padahal hanya meleset sedikit. Kapal tempur ''Haruna'' juga terkena dua bom, salah satunya tepat di kubah meriam utamanya. Kerusakan bisa dibendung dan ia tetap bisa berlayar, karena sang kapten dengan bijak memutuskan membanjiri ruang amunisi meriam yang terkena bom untuk mencegah ledakan.
Dua puluh pesawat Amerika dijatuhkan dalam serangan itu, baik karena pesawat tempur Jepang maupun rentetan tembakan anti pesawat yang sangat deras, meskipun tidak akurat.
Setelah serangan yang pendek tersebut, sudah jelas bahwa pesawat yang pulang nyaris kehabisan bahan bakar, dan celakanya lagi, malam sudah tiba. Pukul 20:45, pesawat yang pertama kembali ke TF 58. Mengingat para pilot bakal kesulitan menemukan kapal induknya, Mitscher memutuskan menyalakan semua lampu kapal induknya, termasuk lampu sorot yang dipancarkan ke atas, meskipun ada bahaya dari kapal selam maupun pesawat terbang malam. Kapal perusak juga menembakkan peluru suar ke udara untuk membantu para pilot menemukan regu tugasnya.
Pesawat diizinkan mendarat di kapal induk manapun yang tersedia, bukan hanya kapal induk asalnya, dan banyak yang begitu. Meskipun begitu mereka tetap kehilangan 80 pesawat karena jatuh di geladak, dan sebagian besar tercebur ke laut. Beberapa pilot sengaja mendarat darurat di laut bersama-sama untuk memudahkan penyelamatan. Ada yang mendarat dengan hati-hati. Most of the crews (approximately three quarters) were fished from the
seas, either that night from crash locations within the task forces, or
over the next few days for those further out, as search planes and
destroyers criss-crossed the ocean looking for them.{{refn|The United States Navy customarily rewarded ships that returned downed pilots to their ship of origin by offering several gallons of [[ice cream]] to the rescuing ship's crew in exchange for the safe return of a pilot that had been shot down or forced to ditch his aircraft. ({{cite web |url=http://www.ussessexcv9.org/Bravepages/icecream.html |title= My True Worth – 10 Gallons of Ice Cream |last1=Stark |first1=Norman |date=2002-09-17 |website= |publisher= |access-date=2015-08-26 |quote= |archiveurl=http://web.archive.org/web/20081120194959/http://www.ussessexcv9.org/Bravepages/icecream.html |archivedate=2008-11-20 }}) ({{cite book |last=John |first=Philip |date=2004 |title=USS Hancock CV/CVA-19 Fighting Hannah |url= |location= |publisher=Turner Publishing Company |page=122 |isbn=1-56311-420-8}})|group = N|name = "note3"}}
== Pranala luar ==
|