Himpunan Mahasiswa Islam: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menambahkan insiden kericuhan kongres HMI di Pekanbaru, Riau. |
|||
Baris 164:
<strong>Alumni HMI dari PKS</strong>:
# Tamsil Linrung (Sulawesi Selatan I)
== Kericuhan Kongres HMI ==
Pada tanggal 22 - 26 November 2015 berlangsung acara Kongres HMI ke-29 di Hotel Labersa, Pekanbaru, Riau. Kongres tersebut menuai kecaman berbagai pihak menyusul terjadinya kericuhan yang dilakukan oleh ribuan orang yang mengatasnamakan dirinya kader HMI. Anggaran dana kongres HMI kali ini pun menuai kontroversi karena diambil dari dana APBD Riau sebesar Rp. 3 Miliar<ref>[http://nasional.tempo.co/read/news/2015/11/18/079719919/gunakan-apbd-riau-rp-3-miliar-kongres-hmi-dikecam Gunakan APBD Riau Rp 3 Miliar, Kongres HMI Dikecam] Tempo.co. Tanggal 18 November 2015. Diakses tanggal 23 November 2015.
</ref>, dimana dana tersebut lebih besar dari dana pencegahan kebakaran hutan dan lahan untuk Riau sebesar Rp. 1,4 Miliar.
Kericuhan pertama kali dimulai di Makassar, saat kader HMI dari wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat meminta tiket gratis kepada PT. Pelni. Tercatat, sebanyak 1.025 dari 1.048 kader HMI tersebut tidak memiliki tiket<ref>[http://nasional.tempo.co/read/news/2015/11/18/078720067/kebagian-apbd-rp-3-m-hmi-masih-minta-tiket-kapal-gratis Kebagian APBD Rp 3 M, HMI Masih Minta Tiket Kapal Gratis] Tempo.co. Tanggal 18 November 2015. Diakses tanggal 23 November 2015.
</ref>. Mereka menuntut untuk diberangkatkan secara gratis dan membuat kericuhan di depan gerbang pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar. Atas kebijakan pimpinan PT. Pelni, diputuskan untuk memberangkatkan kader HMI tersebut secara gratis.
Kericuhan kembali terjadi saat kader HMI sudah tiba di Pekanbaru, Riau. Para kader tersebut mengamuk karena tidak disediakan makanan dan penginapan oleh panitia kongres. Kericuhan terjadi pada pukul 21:00 WIB bertepatan dengan 1 hari sebelum kongres dimulai. Mereka memblokir jalan protokol, dan membakar ban sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap panitia kongres. Para kader yang sebagian besar mahasiswa tersebut juga merusak fasilitas umum, memecahkan kaca GOR remaja Pekanbaru, merusak pagar, dan lampu taman<ref>
[http://nasional.tempo.co/read/news/2015/11/22/078721125/tak-disediakan-penginapan-di-kongres-kader-hmi-mengamuk Tak Disediakan Penginapan di Kongres, Kader HMI Mengamuk] Tempo.co. Tanggal 22 November 2015. Diakses tanggal 23 November 2015.
</ref>.
Para kader HMI ini juga membuat ulah di salah satu tempat makan di Pekanbaru. 21 bus penumpang dilaporkan memesan makanan di rumah makan Umega, tanpa membayar tagihan makanannya. Pemilik restoran menelan kerugian Rp. 12 Juta dan melaporkan kejadian ini ke Kepolisian<ref>[http://nasional.tempo.co/read/news/2015/11/22/058721258/rombongan-hmi-21-bus-mampir-di-restoran-makan-lalu-kabur Rombongan HMI 21 Bus Mampir di Restoran, Makan, Lalu Kabur] Tempo.co. Tanggal 22 November 2015. Diakses tanggal 23 November 2015.
</ref>.
== '''Referensi''' ==
|