Aliansi Semua Bikkhu Burma: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Okkisafire (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Okkisafire (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 4:
==Sejarah==
Para [[bhikkhu]] memegang peranan penting sebagai penasihat religius di sepanjang sejarah politik di [[Burma]]. Semenjak masa raja pertama Burma, yaitu Raja [[Anawrahta]] yang menyatukan Burma di [[Bagan]], hingga raja terakhir [[Mindon Min|Raja Mindon]] dan putranya [[Thibaw Min|Raja Thibaw]]. Selama masa kolonialisasi Inggris, bhikkhu [[U Ottama]] (1886) membawa pencerahan politik yang memberikan inspirasi kepada [[Aung San]], yaitu Bapak Kemerdekaan Burma. Bhikkhu [[U Wisara]] juga memiliki peran dalam membangkitkan semangat nasionalisme masyarakat Burma sehingga memperoleh kemerdekaan. [[Persatuan Semua Bhikkhu Muda Burma]] dibentuk pada masa kemerdekaan tetapi dibubarkan oleh pemerintah militer setelah terjadi [[kudeta]] oleh Jenderal [[Ne Win]].<ref name=clear>{{cite web|url=http://www.clearviewproject.org/burma/burmasaffronrevolution.html|authors=U Pyinya Zawta|title=Leading Saffron Revolution monk's memoir|year=|location=|publisher=Mizzima|date=2 Januari 2009|accessdate=24-11-2015}}</ref>
ABMA dibentuk oleh sekelompok bhikkhu senior untuk merespon berbagai masalah pelik di bidang ekonomi dan sosial yang terjadi di [[Burma]] pada tahun 2007. Para pemimpin organisasi ini menggerakkan aksi damai pro-demokrasi para bhikkhu yang dikenal dengan nama [[Revolusi Saffron]] pada bulan September 2007. Namun, aksi tersebut dihentikan secara keras oleh rezim militer yang sedang memimpin di Burma. Dampak dari unjuk rasa ini, ratusan bhikkhu dan beberapa masyarakat mengalami tindakan kekerasan. Beberapa bhikkhu ditangkap, disiksa, dan dipenjara; beberapa bersembunyi di dalam Burma sementara yang lain mengungsi ke luar negeri. Selama bertahun-tahun selanjutnya, ABMA menciptakan jaringan untuk membantu para aktivis pro-demokrasi Burma yang mengungsi, baik bhikkhu maupun awam, serta membantu melepaskan para bhikkhu yang dipenjara. Organisasi ini memiliki kantor di [[New York]].<ref name=abma/>▼
ABMA dibentuk oleh sekelompok bhikkhu senior untuk merespon berbagai masalah pelik di bidang ekonomi dan sosial yang terjadi di [[Burma]] pada tahun 2007. Pada tanggal 5 September 2007, para bhikkhu di [[Pakokku]] mengadakan aksi damai dengan membacakan doa damai [[Karaniya Metta Sutta]], tetapi aksi tersebut diakhiri dengan brutal oleh para [[milisi]] pemerintah yang mengikat kemudian memukuli para bhikkhu. ABMA dibentuk beberapa hari kemudian (9 September) sambil mengajukan beberapa tuntutan seperti meminta maaf secara resmi kepada [[Sangha]], menurunkan harga, dan sebagainya. Mereka mengancam akan melakukan boikot jika tuntutan mereka tidak diacuhkan.<ref name=clear/>
Menurut tradisi [[agama Buddha]] khususnya [[Theravāda]], umat yang memberikan persembahan makanan kepada bhikkhu akan memperoleh [[karma|karma baik]] yang melimpah, agar di kehidupan yang selanjutnya dapat [[reinkarnasi|terlahir]] di alam bahagia. Aksi boikot yang dimaksudkan di sini adalah menolak persembahan makanan serta melarang para personil militer ikut serta dalam berbagai kegiatan upacara keagamaan ([[bahasa Pali]]=''patam nikkujjana kamma''; lit. "mengembalikan mangkuk persembahan"). Boikot yang sama juga pernah dilakukan pada bulan Agustus 1990 setelah pihak militer yang berkuasa menembaki para bhikkhu yang berunjuk rasa di [[Mandalay]] akibat pihak Junta tidak mengakui kemenangan [[Aung San Suu Kyi]].<ref name=book>{{cite book|title=The Edinburgh Companion to the History of Democracy|last=Isakhan|first=Benjamin|last2= Stockwell|first2=Stephen|publisher=Edinburgh University Press|year=2012|location=Edinburg|isbn=9780748640751|page=422-423|quote=}}</ref>
Pada tanggal 18 September melakukan aksi boikot terhadap rezim pemerintahan yang dikenal dengan nama [[Revolusi Saffron]]. Pada hari itu, para bhikkhu berjalan kaki sambil membacakan [[Karaniya Metta Sutta]] menuju [[Pagoda Shwedagon]] di [[Rangoon]] serta berbagai pagoda dan biawa lain di [[Taunggote]], [[Pokokku]], dan [[Kyaukpadaung]]. Aksi ini menarik perhatian dunia internasional terhadap perjuangan demokrasi di Myanmar.<ref name=clear/>
▲
==Referensi==
|