Siti (film): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
menambahkan informasi resmi mengenai kemenangan dalam FFI 2015 |
melengkapi artikel yg ditemukan di berbagai website dan daftar penghargaan yg diperoleh Siti |
||
Baris 14:
| released year = {{start year|2014}}
| film of location =
| runtime = 88 menit<ref name=situsresmi>{{cite web |language=bahasa Inggris |url=http://fourcoloursfilms.com/siti/ |title=Siti |accessdate=25 November 2015}}</ref>
| country = {{bendera|Indonesia}}
| language = [[Bahasa Jawa|Jawa]]
| budget =
| gross =
}}
Baris 25:
'''Siti''' adalah film independen Indonesia yang disutradai oleh Eddie Cahyono dan pertama kali tayang pada 2014. Film drama ini mengisahkan kisah Siti (Sekar Sari), seorang perempuan penjual peyek jingking di [[Pantai Parangtritis|Parangtritis]] sekaligus menjadi pemandu karaoke di malam hari, setelah suaminya lumpuh dalam kecelakaan yang menenggelamkan kapal nelayannya sekaligus menjebak Siti dalam lilitan utang.
Sebagai film independen, ''Siti'' tidak ditayangkan melalui bioskop berjaringan di seluruh Indonesia, namun justru pertama kali dirilis dalam Jogja-Netpac Asian Film Festival 2014.<ref name=CNNIDSiti1>{{cite news |location=Jakarta |language= bahasa Indonesia |newspaper=CNNIndonesia.com |url=http://www.cnnindonesia.com/hiburan/20151122060011-220-93220/siti-kisah-wanita-frustrasi-di-pesisir-parangtritis/|title='Siti,' Kisah Wanita Frustrasi di Pesisir Parangtritis|accessdate=24 November 2015|archivedate=22 November 2015}}</ref> ''Siti'' telah memenangkan beberapa penghargaan di luar negeri dan di dalam negeri, salah satunya sebagai Film Terbaik dalam [[Festival Film Indonesia 2015]].<ref name=PialaCitra>{{cite web |location=Indonesia |url=http://pialacitra.com/nominasi-ffi-2015/ |title=Pemenang dan Nomine FFI 2015 |accessdate=25 November 2015}}</ref>
==Sinopsis==
Siti (Sekar Sari) adalah perempuan 24 tahun yang hidup bersama dengan ibu mertuanya Darmi (Titi Dibyo), anak semata wayangnya Bagas (Bintang Timur Widodo), dan suaminya Bagus (Ibnu Widodo). Keluarga Siti adalah keluarga miskin yang tinggal di pinggir pantai Parangtritis. Bagus berprofesi sebagai seorang nelayan miskin yang membeli perahu baru dengan cara berutang. Namun, nasib sial menimpa satu tahun lalu ketika perahu baru milik Bagus mengalami kecelakaan, melenyapkan perahu sekaligus membuat Bagus lumpuh, serta membuat Bagus tidak mampu melunasi utangnya.
Adegan film dimulai ketika polisi menggrebek dan menutup tempat karaoke Sarko (Agus Lemu Radia). Sementara itu, Bagus marah dan mogok bicara dengan Siti karena ia menjadi pemandu karaoke, sementara Siti terpaksa melakoni profesi malam itu demi melunasi utang milik Bagus. Siti yang kesal akhirnya ikut bersama dengan Sarko dan beberapa karyawan karaoke lainnya melakukan unjuk rasa di depan kantor polisi setempat. Di sanalah, Siti bertemu dengan Gatot (Haydar Saliz), salah satu polisi tampan yang ikut menjaga unjuk rasa. Siti dan Gatot mulai terlihat saling jatuh cinta dan terlibat dalam hubungan gelap. Teman-teman sesama pemandu karaokenya mulai membujuk Siti untuk segera meninggalkan Bagus dan menikah dengan Gatot yang lebih mapan.
Siti menjadi frustrasi ketika sang penagih utang kembali datang pada suatu pagi dan memberikan tenggat waktu 3 hari bagi Siti untuk melunasi utang suaminya sebesar lima juta rupiah. Sementara itu, Bagas menjadi malas belajar dan beberapa kali melawan perintah Siti. Secara bersamaan, Sarko mengundang Siti untuk datang lagi ke tempat karaoke, karena Sarko sedang berusaha menyogok polisi dengan memberikan layanan karaoke gratis malam itu agar tempat karaokenya dapat kembali dibuka. Siti dan teman-temannya bertugas menjadi pramuria, menggoda para polisi, tidak terkecuali Gatot yang hadir malam itu. Di ruang karaoke, Siti yang frustrasi berat merokok dan minum bir hingga mabuk. Siti yang mulai tidak terkendali akhirnya mulai mendekati Gatot.
Di luar ruang karaoke, Sarko dan teman-temannya terus memanas-manasi situasi agar Siti mau menerima pinangan Gatot. Siti yang terpojok dalam situasi menjadi galau dan melepaskan frustrasinya dengan mendekam di dalam kamar mandi, ketika tiba-tiba Gatot masuk ke dalam kamar mandi. Di sana, mereka berdua berciuman, namun tidak lama Gatot kebingungan karena Siti yang tiba-tiba merasa "bukan Siti yang biasanya". Namun, setelah Gatot kembali menanyakan apakah Siti akan menerima lamarannya, Siti memutuskan untuk tetap bersama dengan Bagus sekalipun ia terbelit utang. Gatot pun memberikan uang untuk membantu melunasi utangnya.
Siti yang mabuk berat hingga tidak mampu berdiri terpaksa pulang sambil dipandu kedua temannya pada dini hari. Siti kemudian berjalan tertatih-tatih menuju kamar suaminya untuk menunjukkan bahwa ia telah membawa uang untuk melunasi utang, sekaligus menceritakan bahwa ia mencintai Gatot. Mendengar hal itu, Bagus hanya mengucapkan "Pergi" dengan nada yang berat. Mendengar hal itu, Siti marah dan film diakhiri dengan adegan Siti pergi keluar rumah dan berjalan menuju pantai saat subuh, terus berjalan menuju ombak lautan.
==Daftar Pemeran==
Baris 47:
==Produksi==
===Praproduksi===
''Siti'' merupakan salah satu film "low budget" karena hanya menghabiskan Rp150 juta untuk seluruh proses produksi film yang berdurasi 88 menit.<ref name=CNNIDSiti2/> Eddie Cahyono, sutradara sekaligus penulis naskah film juga hanya menghabiskan dua bulan untuk menyelesaikan naskah ''Siti''.<ref name=Repub/>
===Pengambilan Gambar===
===Penyuntingan===
Salah satu tema dominan dalam film ini adalah seluruh film yang berwarna hitam putih. Pewarnaan hitam putih ini sengaja dilakukan untuk menggambarkan betapa "tidak berwarna"-nya hidup seorang Siti.<ref name=CNNIDSiti1/> Selain itu, sutradara dan produser juga membuat keputusan berani untuk mengubah rasio gambar dari 16:9 menjadi 4:3 untuk "mendekatkan" kehidupan Siti dan penontonnya, sekaligus menonjolkan terbatasnya pilihan-pilihan hidup Siti
==Rilis==
Hingga saat ini, ''Siti'' belum ditayangkan melalui bioskop berjaringan di seluruh Indonesia karena keterbatasan dana dan belum mengurus kelulusan sensor kepada [[Lembaga Sensor Film]].
''Siti'' pertama kali tayang dalam Jogja-Netpac Asian Film Festival 2014.<ref name=CNNIDSiti1/> ''Siti'' juga menjadi film pilihan (''official selection'') dalam beberapa festival film nasional dan internasional.<ref name=situsresmi/>
▲Hingga saat ini, ''Siti'' belum ditayangkan melalui bioskop berjaringan di seluruh Indonesia karena keterbatasan dana dan belum mengurus kelulusan sensor kepada [[Lembaga Sensor Film]]. Namun, produser Ifa Isfansyah sedang memproses kelulusan sensor tersebut sebelum dapat ditayangkan secara luas di penayangan reguler.<ref name=Tempo20112015/>
==Respons Kritikus==
Secara umum, ''Siti'' memperoleh respon positif dari berbagai kritikus. Harian [[Kompas]] menyebutkan ''Siti'' "kuat berbicara", serta "hadir wajar, menyentuh, tanpa terjebak cengeng atau klise". Situs [[CNN Indonesia]] mengapresiasi Sekar Sari yang mampu berakting layaknya aktris papan atas.<ref name=CNNIDSiti1/> Situs CinemaPoetica.com mencatut ''Siti'' sebagai kritik atas ketidaksetaraan gender, di mana perempuan Jawa (atau mungkin perempuan pada umumnya) hanya memiliki ruang yang sangat sempit dalam mengekspresikan dirinya, serta mengkritisi perempuan yang terjebak dalam kesempatan kerja yang tidak memihak perempuan.<ref name=CinemaPoetica>{{cite web |language=bahasa Indonesia |url=http://cinemapoetica.com/siti-perempuan-tidak-sebatas-peran/ |title=Siti: Perempuan Tidak Sebatas Peran |accessdate=25 November 2015 |archivedate=28 April 2015}}</ref>
==Penghargaan==
Baris 74 ⟶ 73:
! Hasil
|-
|
| 13 Desember 2014
| Best Performance for Silver Screen Award
| Sekar Sari
| {{Won}}
|-▼
|rowspan=2 | "Asian New Talent Award" Shanghai International Film Festival 2015<ref>{{cite web |language=bahasa Inggris |url=http://www.siff.com/InformationEn/ViewDetail.aspx?ParentCategoryID=94f5c83e-0220-4455-b464-254554e66063&InfoGuid=37a22386-62fe-4218-8585-15785756ee4a|title=Asian New Talent Awards Were Announced Yesterday|accessdate=24 November 2015|date=22 November 2015}}</ref>
|rowspan=2 | 20 Juni 2015
|Best Scriptwriter
Baris 84 ⟶ 89:
|{{Nom}}
|-
| 17th Taiwan International Film Festival 2015<ref>{{cite web |language=bahasa Inggris |url=http://eng.taipeiff.org.tw/Program_s.aspx?FwebID=f42c6212-7c25-438a-89c5-2320353cbad5&SubID=51&FilmID=48 |title=Siti |accessdate=25 November 2015}}</ref>
▲|
| Juli 2015
|▼
| International New Talent Competition
|▼
| ''Siti''
|▼
|{{Nom}}
▲|-
| 23rd Filmfest Hamburg 2015<ref>{{cite web |language=bahasa Inggris |url=http://www.filmfesthamburg.de/en/information/awards/746/05_NDR_Nachwuchspreis_ |title=NDR Young Talent Award 2015 |accessdate=25 November 2015}}</ref>
| Oktober 2015
| NDR Young Talent Award
| ''Siti''
|{{Nom}}
|-
|rowspan=2 |[[Apresiasi Film Indonesia 2015]]<ref name=CNNIDAFI>{{cite news |newspaper=CNNIndonesia.com |location=Yogyakarta |url=http://www.cnnindonesia.com/hiburan/20151025010831-220-87075/daftar-lengkap-penerima-apresiasi-film-indonesia-2015/ |title=Daftar Lengkap Penerima Apresiasi Film Indonesia 2015 |accessdate=25 November 2015|archivedate=25 Oktober 2015}}</ref><ref>{{cite web |url=http://kemdikbud.go.id/kemdikbud/node/4755 |title=17 Pemenang Apresiasi Film Indonesia 2015 |accessdate=25 November 2015 |archivedate=25 Oktober 2015}}</ref>
Baris 99 ⟶ 110:
| ''Siti''
| {{Won}}
▲|-
| 19th Toronto Reel Asian International Film Festival 2015<ref>{{cite web |url=http://www.reelasian.com/news/reel-asian-2015-festival-award-winners-announced/|title=Reel Asian 2015 Festival Award Winners Announced|accessdate=25 November 2015 |date=18 November 2015 |language=bahasa Inggris}}</ref>
| 8 November 2015
| Honourable Feature Mention
| ''Siti''
|{{Won}}
▲|-
| 9th Warsaw Five Flavours Film Festival 2015<ref>{{cite web |url=http://www.piecsmakow.pl/aktualnosc.do?id=227 |language=bahasa Inggris |title="0.5 mm" Wins the 9th Five Flavours, "Siti" Receives the Special Mention|accessdate=25 November 2015 |date=20 November 2015}}</ref>
| 20 November 2015
| Special Mention
| ''Siti''
|{{Won}}
|-
|rowspan=5 | [[Festival Film Indonesia 2015]]<ref name=PialaCitra/>
|