Arjosari, Adimulyo, Kebumen: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Zoko Vidada (bicara | kontrib) |
k Kalimat dirapikan |
||
Baris 14:
'''Arjosari''' merupakan sebuah [[desa]] di [[kecamatan]] [[Adimulyo, Kebumen|Adimulyo]], [[Kabupaten Kebumen|Kebumen]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]].
Arjosari adalah sebuah desa yang berbatasan dengan Meles di bagian Timur, Caruban dan Bonjok di selatan, Jatimulyo di Barat, dan Sidomukti dan Pekuwon di Utara. Sebagian besar dari tanahnya merupakan tanah sawah dengan produksi 2 (dua) kali panen padi setahun dengan palawija kacang hijau dll sebagai selingan pada musim kemarau. Desa ini dilintasi 3 (tiga) sungai ini yaitu sungai Kemit, sungai Abang, dan sungai Karanganyar.
Desa Arjosari memiliki penduduk yang homogen. Jumlah penduduknya tidak terlalu padat, diperkirakan sekitar 1000 jiwa. Sebagian besar penduduknya hidup dengan bertani dan beternak ayam. Kesenian tradisional yang berkembang pada saat ini di desa Arjosari adalah Seni Jamjaneng. Seni Jamjaneng biasanya ditampilkan pada malam hari (antara pukul 21.00 sd. 04.00) pada acara hajatan. Kesenian yang bernafaskan Islam ini dimainkan oleh laki-laki maupun perempuan dengan melantunkan nyanyian-nyanyian Islami yang diiringi dengan "terbang" (nama instrumental yang terbuat dari kayu dan kulit kambing). Sesekali nyanyian itu dilantunkan dengan suara yang syahdu, dan sesekali dengan nada tinggi melengking (ngelik). Di Arjosari ada 2 (dua) kelompok seni Jamjaneng yaitu:
# Al Mutaqin pimpinan Sumedi, SPd yang berada di dukuh Sasak (Arjosari bagian timur),
# Al Mahrifat pimpinan H.Sihabuddin di dukuh Kemukus.
==Kepala Desa==
|