Preman Pensiun: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 46:
Serial Komedi Penuh Inspirasi Bahar sebenarnya hanya preman “kecil”, tetapi wilayahnya cukup luas, selain menjadi “backing” para pedagang kaki lima, juga menguasai sebuah pasar dan terminal. Kisah yang akan dituturkan dalam serial ini bukanlah perjalanan hidupnya sejak awal, meskipun dalam beberapa dialog terceritakan juga, melainkan kisah di masa tuanya ketika dia memutuskan untuk pensiun.
 
Masa lalu yang terceritakan dalam dialog adalah bahwa Bahar Dan temannya, Bagja merantau dari Garut ke Bandung sekitar tahun 1975-1976, ketika dia remaja dan pergi merantau karena keluarganya di kampung sangat miskin. Di Bandung, Bahar remaja mencari nafkah sebagai penjual tahu, leupet dan telortelur asin di bisbus sebelum keluar terminal.
 
Penghasilan Bahar kala itu tidaklah besar, cumahanya pas-pasan, cenderung minim. Dia menerima itu sebagai rejekinyarezekinya, tapitetapi yang tidak bisa dia terima adalah bahwa dia harus membayar pajak pada para preman. Bahar kemudian berpikir bahwa dari padadaripada dipungut “pajak” lebih baik dia yang memungut pajak.
 
Kemampuan beladiri yang dipelajarinya karena tradisi di kampung dan tekad yang kemudian muncul untuk bertahan dan berjaya di perantauan, membuat dia kemudian nekad perlahan-lahan masuk jaringan premanisme yang menguasai terminal. Bermula dari cumahanya sekedarsekadar “keset”, lama kelamaan, tahun demi tahun, perlahan-lahan, Bahar kemudian mencapai puncak kekuasaan.
 
Sepuluh tahun pertama, Bahar hanya menjadi bagian dari kekuasaan sebuah jaringan premanisme, dua puluh tahun selebihnya, Bahar adalah pemegang kekuasaan yang mencengkram jalanan, pasar dan terminal.
 
Tangan kanannya adalah Muslihat, maling amatir yang masuk ke rumahnya sekitar dua puluh tahun silam. Muslihat berhasil ditaklukanditaklukkan hingga tidak sadarkan diri dan baru siuman tiga hari kemudian, di hadapan Bahar dan polisi. Setelah tahu bahwa Muslihat mencuri demi untuk membiayai ibunya masuk rumah sakit, Bahar meminta polisi untuk tidak memproses kasusnya secara hukum, mengakui Muslihat sebagai saudaranya dan persoalan akan diselesaikan secera kekeluargaan.
 
Muslihat diberinya uang satu juta yang pada waktu merupakan jumlah yang luar biasa. Setelah seminggu, Muslihat kembali pada Bahar dengan uang yang masih utuh. Muslihat bermaksud mengembalikan uang itu karena sudah tidak membutuhkannya lagi. Ketika dia pulang ke kampung dengan membawa uang, ibunya sudah terlanjur meninggal.
Baris 60:
Bahar kemudian meminta Muslihat untuk bekerja padanya. Rasa hormat Muslihat dan kepercayaan Bahar, membuat mereka tidak terpisahkan hingga dua puluh tahun kemudian. Muslihat kemudian merekrut Komar di Terminal yang sebelumnya Pengamen yang ditolong Muslihat Bekerja Padanya karena Gitar Komar hilang.
 
Sementara itu, Masa yang akan datang, Copet Kelas Kakap, Junaedi merekrut 2dua orang sebagai partner yaitu Saep Dandan Ubed. Sementara Anak Buah Bahar semakin bertambah. Pemegang Terminalterminal, Jamal melakukan kekerasan di Dago, Kemudiankemudian Diadia digerebek, Namunnamun Bahar Dandan Muslihat membiarkan Iaia dipenjara, hingga Jamal balas dendam pada Muslihat, walaupun pada Bahar hanya setengah-setengah.
 
=== Musim pertama ===