Ciangsana, Gunung Putri, Bogor: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Menolak 3 perubahan teks terakhir (oleh 125.160.103.177) dan mengembalikan revisi 10426938 oleh Hysocc
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 7:
|kecamatan =Gunung Putri
|nama pemimpin =-
|luas =-362 km<sup>2</sup>
|penduduk =4.265 jiwa <ref>[http://bogorkab.go.id| Situs Web Pemerintah Kabupaten Bogor]</ref>
|penduduk =-
|kepadatan =-10 jiwa/km<sup>2</sup>
|plat kendaraan=F
|kode telepon =021, 0251
}}
'''Ciangsana''' adalah [[desa]] di kecamatan [[Gunung Putri, Bogor|Gunung Putri]], [[Kabupaten Bogor|Bogor]], [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]. Luas wilayah ini 0,35 x Luas [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] dan 0,09 x Luas [[Kabupaten Bogor]].
 
== Sejarah ==
Desa '''Ciangsana''' sudah terkenal sekitar dekade [[1970-an]]. Semula merupakan bagian dari Desa Bojong Kulur.
 
== Pemerintahan ==
'''[B]AJOTZsana''' merupakan pemekaran dari Desa Bojong Kulur sekitar tahun [[1981]] menurut dasar hukum:
* SK [[Daftar Bupati Bogor|Bupati KDH Tk. II Bogor]] nomor: 339/[[1981]]
* SK [[Daftar Gubernur Jawa Barat|Gubernur KDH Tk. I Jawa Barat]] nomor: 323/[[1980]]
Dengan jumlah dusun saat itu, seperti:
* Kampung [B]AJOTZsana;
* Kampung Jeruk Utara;
* Kampung Jeruk Selatan;
* Kampung Tiram;
* Kampung Bojong Kulur Bawah;
* Kampung Poncol;
* Kampung Jatisamin;
* Kampung Jatiwangi;
* Kampung Cikeas Ilir
 
=== Awal pembentukan ===
Awal pembentukan [[desa]], wilayah ini masih terdiri dari 9 (sembilan) kampung.
 
=== Tahun [[2006]] sampai sekarang ===
 
==== Penggabungan ====
 
Pada tahun [[2006]], berdasarkan Perda [[Kabupaten Bogor]] nomor 2 tahun [[2006]], maka kampung di '''Desa [B]AJOTZsana''' dari semula berjumlah 9 kampung menjadi 8 kampung, yakni:
 
* Kampung Jeruk Utara dan Kampung Jeruk Selatan digabung menjadi Kampung Jeruk
 
==== Pemekaran ====
 
Pada tahun [[2006]], berdasarkan Perda [[Kabupaten Bogor]] nomor 2 tahun [[2006]], maka kampung di '''Desa [B]AJOTZsana''' dari semula berjumlah 8 kampung menjadi 12 kampung, yakni:
 
* Kampung [B]AJOTZsana dipecah menjadi: Kampung [B]AJOTZsana Barat, Kampung [B]AJOTZsana Timur dan Kampung [B]AJOTZsana Seberang
* Kampung Tiram dipecah menjadi: Kampung Tiram, Kampung Tiram Baru dan Kampung Dukuh Jampah
 
==== Perubahan nama ====
 
Pada tahun [[2006]], berdasarkan Perda [[Kabupaten Bogor]] nomor 2 tahun [[2006]], maka kampung di '''Desa [B]AJOTZsana''' mengalami perubahan nama, yakni:
* Kampung Bojong Kulur Bawah berubah nama menjadi Kampung Krebayan
* Kampung Cikeas Ilir berubah nama menjadi Kampung Serba Jadi
* Kampung Jatisamin berubah nama menjadi Kampung Purnasari
* Kampung Jatiwangi berubah nama menjadi Kampung Purnayasa
 
=== Data BPS tahun [[2008]] ===
 
{{data bps tahun [[2008]]
|jumlah kampung =12
|jumlah rw =84
|jumlah rt =5.204
|luas wilayah =326 km<sup>2</sup>
|penduduk =760 KK/3.800 jiwa ([[2008]])
|kepadatan =11 jiwa/km<sup>2</sup>
|pengguna KTP =378 dewasa laki-laki, 291 dewasa perempuan
|lahir =550 jiwa
|meninggal =320 jiwa
|datang =1.000 jiwa
|berangkat =800 jiwa
|pertumbuhan =430 jiwa
|persentase =2,39 %
}}
 
=== Data BPS tahun [[2011]] ===
 
== Pemerintahan ==
'''[B]AJOTZsana''' merupakan pemekaran dari Desa Bojong Kulur sekitar tahun [[1981]] menurut dasar hukum:
* SK [[Daftar Bupati Bogor|Bupati KDH Tk. II Bogor]] nomor: 339/[[1981]]
* SK [[Daftar Gubernur Jawa Barat|Gubernur KDH Tk. I Jawa Barat]] nomor: 323/[[1980]]
Dengan jumlah dusun saat itu, seperti:
* Kampung [B]AJOTZsana;
* Kampung Jeruk Utara;
* Kampung Jeruk Selatan;
* Kampung Tiram;
* Kampung Bojong Kulur Bawah;
* Kampung Poncol;
* Kampung Jatisamin;
* Kampung Jatiwangi;
* Kampung Cikeas Ilir
 
=== Awal pembentukan ===
Awal pembentukan [[desa]], wilayah ini masih terdiri dari 9 (sembilan) kampung.
 
=== Tahun [[2006]] sampai sekarang ===
 
==== Penggabungan ====
 
Pada tahun [[2006]], berdasarkan Perda [[Kabupaten Bogor]] nomor 2 tahun [[2006]], maka kampung di '''Desa [B]AJOTZsana''' dari semula berjumlah 9 kampung menjadi 8 kampung, yakni:
 
* Kampung Jeruk Utara dan Kampung Jeruk Selatan digabung menjadi Kampung Jeruk
 
==== Pemekaran ====
 
Pada tahun [[2006]], berdasarkan Perda [[Kabupaten Bogor]] nomor 2 tahun [[2006]], maka kampung di '''Desa [B]AJOTZsana''' dari semula berjumlah 8 kampung menjadi 12 kampung, yakni:
 
* Kampung [B]AJOTZsana dipecah menjadi: Kampung [B]AJOTZsana Barat, Kampung [B]AJOTZsana Timur dan Kampung [B]AJOTZsana Seberang
* Kampung Tiram dipecah menjadi: Kampung Tiram, Kampung Tiram Baru dan Kampung Dukuh Jampah
 
==== Perubahan nama ====
 
Pada tahun [[2006]], berdasarkan Perda [[Kabupaten Bogor]] nomor 2 tahun [[2006]], maka kampung di '''Desa [B]AJOTZsana''' mengalami perubahan nama, yakni:
* Kampung Bojong Kulur Bawah berubah nama menjadi Kampung Krebayan
* Kampung Cikeas Ilir berubah nama menjadi Kampung Serba Jadi
* Kampung Jatisamin berubah nama menjadi Kampung Purnasari
* Kampung Jatiwangi berubah nama menjadi Kampung Purnayasa
 
=== Data BPS tahun [[2008]] ===
 
{{data bps tahun [[2008]]
|jumlah kampung =12
|jumlah rw =84
|jumlah rt =5.204
|luas wilayah =326 km<sup>2</sup>
|penduduk =760 KK/3.800 jiwa ([[2008]])
|kepadatan =11 jiwa/km<sup>2</sup>
|pengguna KTP =378 dewasa laki-laki, 291 dewasa perempuan
|lahir =550 jiwa
|meninggal =320 jiwa
|datang =1.000 jiwa
|berangkat =800 jiwa
|pertumbuhan =430 jiwa
|persentase =2,39 %
}}
 
=== Data BPS tahun [[2011]] ===
 
== Letak ==
'''[B]AJOTZsana''' terletak pada jalan raya yang menghubungkan kecamatan [[Gunung [B]AJOTZ, Bogor]] dengan kecamatan [[Jati Asih, Bekasi]].
 
== Penduduk ==
Penduduk '''Desa [B]AJOTZsana''' saat ini adalah 5.000 jiwa (menurut [[BPS]] [[Kabupaten Bogor]] tahun [[2014]]), pada tahun [[2010]] adalah 4.000 jiwa dengan pertumbuhan 20,0 %, pada tahun [[2005]] adalah 3.750 jiwa dengan pertumbuhan rata-rata 6,25 % per tahun, pada tahun [[2000]] adalah 3.000 jiwa dengan pertumbuhan rata-rata 20,0 % per tahun dan pada tahun [[1996]] adalah 2.580 jiwa dengan pertumbuhan rata-rata 14,0 % per tahun. Rata-ratanya penduduk Heterogen.
 
Pada tahun [[1992]] adalah 2.120 jiwa dengan pertumbuhan rata-rata 17,9 % per tahun, pada tahun [[1990]] adalah 2.000 jiwa dengan pertumbuhan rata-rata 6,0 % per tahun dan diawal pembentukan (tahun [[1982]])?
 
==== Berdasarkan [[suku]] ====
Maka berdasarkan [[suku]], yakni:
* [[Suku Sunda|Sunda]] 60 %
* [[Suku Jawa|Jawa]] 35 %
* [[Suku Betawi|Betawi]] 25 %
* Lainnya 20 %
 
== Tempat bersembunyi tokoh di desa ini ==
[[Berkas:SoerjadiGubernur.jpg|thumb|Disini terdapat tempat diculiknya [[Soerjadi Soedirja]], tepatnya di [[hutan]] '''Desa [B]AJOTZsana''' perbatasan antara [[Kabupaten Bogor]] dan [[Kota Bekasi]], pada tanggal [[3 Februari]] [[2000]] sekitar pukul 20:30 WIB. Ia diculik di [[hutan]] selama 4 hari 1 jam. Ia diculik usai menjabat sebagai Gubernur [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta]] dan saat menjabat sebagai [[Daftar Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia|Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia (MENDAGRI)]]. Lalu [[Soerjadi Soedirja]] diambil oleh warga sekitar '''Desa [B]AJOTZsana''' pada tanggal [[7 Februari]] [[2000]] sekitar pukul 21:30 WIB.]]
 
Disini terdapat tempat diculiknya [[Soerjadi Soedirdja]], di [[hutan]], tepatnya daerah yang berbatasan dengan kecamatan [[Jatisampurna, Bekasi]], tepatnya pada tanggal [[3 Februari]] [[2000]] malam.
 
== Yang ada di desa ini ==
 
Disini terdapat 4 danau, yakni:
* Danau [B]AJOTZsana
* Danau Ayodya
* Danau Gentis
* Danau Kambing
Masing-masing danau telah dibangun pada tahun anggaran [[1955]]-[[1956]] diresmikan pada tanggal [[26 Februari]] [[1958]] oleh Presiden RI, [[Soekarno]].
 
Disini terdapat 7 perumahan, yakni: Kota Wisata, Vila Nusa Indah 5, Komplek Pamen TNI AL, Komplek TNI AL TWP I & II Graha Jala Yudha, Komplek HANKAM (Pertahanan dan Keamanan), Komplek TNI AL RUMDIS (Rumah Dinas), Komplek Terpadu Universitas Trisakti.
 
== Perekonomian dan perindustrian ==
 
Untuk di bidang ekonomi di '''Desa [B]AJOTZsana''', yakni:
* [[Pasar]] tradisional: 2 buah
* Mall: 1 buah
* [[Toko swalayan]]: 2 buah
* ''Minimarket'': 10 buah
 
Sedangkan, di bidang industri, yakni:
* Industri besar: 4 buah
* Industri sedang: 2 buah
* Industri kecil: 9 buah
 
== Transportasi ==
[[Berkas:jurnatan1.jpg|thumb|[[Stasiun kereta api|Stasiun KA]] '''Ciangsana''' di era [[1940-an]].]]
[[Berkas:Taksi blue bird.jpg|thumb|Salah satu [[angkutan umum]] yang melayani warga '''Desa [B]AJOTZsana''' adalah [[taksi]]. [[taksi]] ini melayani warga '''Desa [B]AJOTZsana''' selama 24 jam. [[taksi]] ini melayani warga '''Desa [B]AJOTZsana''' yang hendak berangkat [[sekolah]], [[kerja]] di [[kantor]], makan di [[restoran]], belanja di [[pasar]], berenang di [[kolam renang]], dll. [[taksi]] adalah [[angkutan umum]] yang melayani warga '''Desa [B]AJOTZsana''' yang menggantikan [[becak]] yang sedang bermasalah akibat bertabrakan dengan [[sepeda motor]].]]
 
=== Jalan raya ===
'''Ciangsana''' sudah ada jalan sejak masa penjajahan [[Hindia-Belanda]]. Pada masa [[Orde baru]], tepatnya awal dekade [[1990-an]], jalan raya di '''Ciangsana''' banyak dicor dan diperlebar adalah ruas Jatiasih - Ciangsana sehingga 2 [[stasiun kereta api|halte kereta api]] yang ditutup sepanjang jalur Nambo - Jabung, yakni ''Gang Sinar Atas'' dan ''Nucus'' (petak Bojong Kulur Atas - Palokan Ilir).
 
Jalan yang selesai dicor pada tahun [[1994]] dan diresmikan pada tanggal [[20 Juni]] [[1994]] oleh [[Daftar Bupati Bogor|Bupati Bogor]] yang saat itu, Eddie Yoso Martadipura.
 
'''Ciangsana''' ini dilalui oleh jalan raya yang menghubungkan [[Kabupaten Bogor]] dengan [[Kota Bekasi]]. Ciangsana terdiri atas beberapa jalan raya, yakni:
# Jalan raya H. Iksan
# Jalan raya A. Yani
# Jalan raya Yudi Doni
# Jalan raya Wibawa Mukti 2
# Jalan raya Ciangsana
# Jalan raya Kali Item
 
=== Jalan tol ===
'''Ciangsana''' ini saat ini dilalui oleh [[Jalan tol]] [[Jati Asih, Bekasi|Jatiasih]]-[[Kota Sukabumi|Sukabumi]] yang dibangun pada tahun [[2007]] dan diresmikan pada hari Jum'at tanggal [[5 September]] [[2008]] oleh Presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono]] dengan 4 gerbang tol, yakni:
* Gerbang tol Ciangsana Utara
* Gerbang tol Ciangsana Selatan
* Gerbang tol Karang Rasa
* Gerbang tol Poncol
 
Berikut 2 rest area yang dibangun di [[Jalan tol]] [[Jati Asih, Bekasi|Jatiasih]]-[[Kota Sukabumi|Sukabumi]], yakni di km 7,0 dan km 8,2.
 
=== [[Angkutan kota]] dan [[bus]] ===
[[Angkutan kota]] dan [[bus]] yang melayani wilayah ini, adalah:
* [[Angkutan kota|Angkutan Kabupaten Bogor]] D121A ke [[Terminal Kampung Rambutan]]
* [[Angkutan kota|Angkutan Kabupaten Bogor]] D43 ke [[Jati Asih, Bekasi]]
* [[Angkutan kota|KWK]] T04C ke [[Cililitan, Kramat Jati, Jakarta Timur|Cililitan]]
* [[Angkutan kota|Koasi Kota Bekasi]] K06B ke [[Terminal Kampung Rambutan]]
* [[Angkutan kota|Koasi Kota Bekasi]] K06C ke [[Terminal Kampung Rambutan]]
* [[Angkutan kota|Koasi Kota Bekasi]] K02B jurusan [[Pondok Gede, Bekasi|Pondok Gede]]-[[Cileungsi, Bogor|Cileungsi]]
* Bus 3/4 ke [[Kabupaten Cianjur|Cianjur]]
* Bus 3/4 ke [[Kabupaten Sukabumi|Sukabumi]]
 
=== [[Angkutan umum]] lain ===
Selain itu, [[angkutan umum]] lainnya yang melayani wilayah '''Desa [B]AJOTZsana''', adalah:
 
==== Jalan raya ====
* [[Taksi]]
* [[Ojek]]
* [[Becak]] (hanya ada di kompleks perumahan, pasar dan terminal bus)
* [[Bajaj]] (hanya ada di pasar dan terminal bus)
* [[Kancil (kendaraan)]] (hanya ada di pasar dan terminal bus)
* [[Angkutan pedesaan]]
 
==== Rel ====
* [[Kereta api]] wisata Danau Ayodya (''under construction'')
* [[Kereta api]] wisata Gua Ciangsana (''under construction'')
* [[Kereta api]] wisata Taman nasional [[Sungai Cikeas]] (''under construction'')
 
==== Sungai ====
* [[Rakit]]
* [[Perahu]]
 
==== Danau ====
* [[Rakit]] Danau Ayodya
* [[Perahu]] wisata Danau Ayodya
 
=== Transportasi rel ===
[[Berkas:Stasiun Benowo 1101.JPG|thumb|Saat ini, [[stasiun kereta api]] penumpang di '''Desa Ciangsana''' dibangun dengan corak [[Stasiun Benowo]] di [[Kota Surabaya]] dengan rute [[KRL Jabotabek]], yakni [[Duri Utara, Tambora, Jakarta Barat|Duri]] - [[Nambo, Klapanunggal, Bogor|Nambo]] - '''Ciangsana''' - [[Jatimekar, Jati Asih, Bekasi|Jatimekar]]. Nantinya, [[stasiun kereta api]] diresmikan oleh [[Presiden Indonesia]], [[Joko Widodo]] pada tanggal [[20 Maret]] [[2018]].]]
 
'''Ciangsana''' dulunya pernah terdapat 5 [[Stasiun kereta api]], yakni: [[Stasiun Ciangsana]], [[Stasiun Ciangsana Pasar]], [[Stasiun Palokan Ilir]], [[Stasiun Palokan Udik]] dan [[Stasiun Kredengan]], serta dilalui oleh [[Jalur kereta api Jatimekar-Nambo]]. Pada tahun [[1980-an]], Jalur ini pernah dilalui oleh [[Kereta api barang]] yang bermuatan:
* [[semen]], dari Jatimekar ke [[Stasiun Kalimas]]
* [[batu bara]], dari Jatimekar ke [[Pelabuhan Tanjung Priok]] (''untuk diekspor'')
* [[pasir]], dari Jatimekar ke [[Pelabuhan Tanjung Priok]] (''untuk diekspor'')
* [[batu|batu kali]], dari Kranggan ke [[Pelabuhan Tanjung Priok]] (''untuk diekspor'')
* [[sampah]], dari Bantar Gebang ke [[Stasiun Kalimas]]
* [[gula]], dari Cikeas Udik ke [[Pelabuhan Tanjung Priok]] (''untuk diekspor''), [[Stasiun Semarang Poncol]] dan [[Stasiun Kalimas]]
Jalur ini sekarang telah dinonaktifkan akibat banjir besar melanda [[Kabupaten Bogor]] pada tahun [[1996]]. Nantinya, akan diaktifkan kembali pada tahun [[2013]] dan [[Stasiun kereta api]] beserta jalurnya akan dibangun mulai bulan [[Juli 2013]]. Saat ini, [[Stasiun kereta api]] di Desa Ciangsana akan dibangun dengan corak seperti [[Stasiun Benowo]] di [[Kota Surabaya]].
 
Selain itu, [[kereta api]] itu juga mengangkut penumpang warga '''Ciangsana''' dan [[Cikeas Udik, Gunung Putri, Bogor|Cikeas Udik]] yang hendak berangkat kerja ke [[Bekasi]], [[Bogor]], [[Depok]] dan [[Jakarta]]. Selain ini juga, [[kereta api]] ini juga mengangkut para penjara dari [[Lembaga Pemasyarakatan]] '''Ciangsana''' yang hendak berprofesi sebagai pekerja paksa di [[Pasir|Pertambangan pasir Jatimekar]].
 
Dulu, dari [[stasiun kereta api]] ini, terdapat 3 percabangan jalur [[kereta api]], yakni Jalur trem [[Tjikeas Valleien Stoomtram Maatschappij|TjVSM]] ke Stasiun milik TjVSM yang berada di depan Pasar Ciangsana yang dahulunya pernah melayani pemberangkatan penumpang [[trem]] [[Tjikeas Valleien Stoomtram Maatschappij|TjVSM]] yang hendak ke [[Stasiun Jabung|Jabung]], [[Stasiun Nambo|Nambo]], [[Stasiun Sukaraja|Sukaraja]], [[Stasiun Sinagalih|Sirnagalih]] dan [[Stasiun Megamendung|Megamendung]], Pabrik gula di [[Cikeas Udik, Gunung Putri, Bogor|Cikeas Udik]] sekarang telah dinonaktifkan sejak Pabrik [[gula]] ini ditutup akibat dari [[Krisis finansial asia 1997|Krisis 1997]] dan Jalur kereta [[Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij|NIS]] ke [[Lembaga Pemasyarakatan]] '''Ciangsana''' yang letaknya hampir 1 km dari [[stasiun kereta api]] ini. Sekarang telah dinonaktifkan 1 tahun pasca [[Krisis finansial Asia 1997|Krisis 1997]].
 
Nantinya, [[Stasiun kereta api]] beserta jalurnya akan diaktifkan kembali dan diresmikan pada tahun [[2018]] oleh [[Presiden Indonesia]], [[Joko Widodo]]. Nantinya akan dilalui [[KRL Jabodetabek]] rute Duri-[[Stasiun Nambo]], akan diperpanjang ke [[Stasiun Jatimekar]] via '''Desa Ciangsana'''.
 
=== Percabangan jalan ===
Selain itu, di depan SDN 04, terdapat percabangan jalan raya yakni:
* Jalan raya Haji Iksan, yang menuju ke [[Jatisampurna, Bekasi|Jatisampurna]], [[Kota Depok|Depok]], [[Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur|Cibubur]] dan [[Jalan Tol Jagorawi]]
* Jalan raya Ahmad Yani, yang menuju ke [[Cileungsi, Bogor|Cileungsi]], [[Jonggol, Bogor|Jonggol]], [[Puncak, Bogor|Puncak]], [[Kabupaten Cianjur|Cianjur]] dan [[Kabupaten Bandung]]
* Jalan raya Wibawa Mukti 2, yang menuju ke [[Jati Asih, Bekasi|Jatiasih]], [[Bekasi kota|Bekasi]], [[Kabupaten Karawang|Karawang]], [[Jalan Tol Jakarta-Cikampek|Jalan tol Jakarta-Cikampek]] dan [[Jalan Nasional Rute 1|Jalan Nasional rute 1]] ([[Jalan Nasional Jalur Pantai Utara|Jalur Pantura]])
* Jalan raya [B]AJOTZsana, yang menuju ke [[Wanaherang, Gunung [B]AJOTZ, Bogor|Wanaherang]], [[Cileungsi, Bogor|Cileungsi]], [[Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur|Cibubur]], [[Jalan alternatif Cibubur-Cileungsi]], [[Cibinong, Bogor|Cibinong]], [[Citeureup, Bogor|Citeureup]] dan [[Jalan Tol Jagorawi|Jalan tol Jagorawi]]
 
=== Prasarana transportasi ===
==== [[Terminal bus]] ====
Untuk melayani penumpang dari dan ke '''Ciangsana''', 2 [[Terminal bus]] yang ada di '''Ciangsana''', yakni:
* Terminal Ciangsana <ref>[http://dishub-bogorkab.go.id/| Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor]</ref> merupakan [[Terminal bus]] tipe A yang luasnya adalah 2,8 ha (28.000 m<sup>2</sup>) di Jalan Haji Kadir nomor 15, '''Ciangsana''', [[Gunung Putri, Bogor|Gunung Putri]], [[Kabupaten Bogor]], [[Jawa Barat]]. [[Terminal bus]] itu melayani trayek: [[Bus kota]] dan [[Angkutan kota]] ke terminal-terminal di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta]], [[Angkutan pedesaan]] ke desa-desa di [[Kabupaten Bogor]] bagian timur, Bus sedang [[Bus antarkota dalam provinsi|AKDP]] ke kabupaten-kabupaten di [[Jawa Barat]] dan Bus besar [[Bus antarkota antarprovinsi|AKAP]] ke kota-kota di [[Jawa Tengah]] dan [[Jawa Timur]]. [[Terminal bus]] tipe A di '''Desa Ciangsana''' dimiliki oleh [[Kabupaten Bogor|Pemkab Bogor]] dan diresmikan pada tanggal [[22 Juli]] [[1995]]
* Terminal Keramat Panjang, merupakan [[Terminal bus]] tipe C yang luasnya 1,25 ha (12.500 m<sup>2</sup>) di Jalan Haji Muslid (dahulu Jalan Terminal dalam) nomor 10, '''Ciangsana''', [[Gunung Putri, Bogor|Gunung Putri]], [[Kabupaten Bogor]], [[Jawa Barat]]. [[Terminal bus]] itu melayani trayek: [[Angkutan kota]] ke terminal-terminal di [[Kabupaten Bogor]], [[Kota Bekasi]] dan [[Kota Depok]] dan [[Angkutan pedesaan]] ke desa-desa di [[Kabupaten Bogor]] bagian barat. [[Terminal bus]] tipe C di '''Desa Ciangsana''' dimiliki oleh [[Kabupaten Bogor|Pemkab Bogor]] dan diresmikan pada tanggal [[5 Juli]] [[1989]]
 
==== [[Stasiun kereta api]] ====
Pada tanggal [[30 Desember]] [[1995]], jalur ini telah dinonaktifkan akibat adanya [[jembatan]] [[kereta api]] ambruk karena luapan air [[sungai]] Cileungsi saat [[banjir]] besar melanda [[Kabupaten Bogor]] pada awal tahun [[1996]] mengakibatkan hujan deras, jembatan rel [[kereta api]] ambruk dan 6 gerbong [[kereta api barang]] bermuatan pasir beserta [[lokomotif|lokomotip]] BB301 dan muatannya tercebur ke [[sungai]] sehingga mengakibatkan [[masinis]] hilang diterjang luapan [[sungai]] Kali Cileungsi saat terjadi [[banjir]] saat hujan deras pada awal tahun [[1996]]. Dahulu, prasarana transportasi [[kereta api]] bukan untuk warga '''[B]AJOTZsana''', tetapi untuk angkutan barang dari '''[B]AJOTZsana''' untuk dikirim ke [[Stasiun Kalimas]]. Dahulu, '''[B]AJOTZsana''' memiliki 5 [[Stasiun kereta api]], yakni:
* '''Stasiun Palokanilir''' <ref>[http://disparbud.bogorkab.go.id/| Dinas Parwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bogor]</ref> (kode: '''PLI''') adalah bekas sebuah [[Stasiun kereta api]] yang berada di Jalan Penancangan, '''Desa [B]AJOTZsana''', [[Gunung [B]AJOTZ, Bogor|Kecamatan Gunung [B]AJOTZ]], [[Kabupaten Bogor]], [[Jawa Barat]]. [[Stasiun kereta api]] berada di wilayah PT Kereta Api Indonesia (persero) [[Daerah Operasi I Jakarta|DAOP I JAK]]. Dulu, [[stasiun kereta api]] ini melayani [[kereta api barang]] yang muatannya berupa [[semen]], [[pasir]] dan [[batubara]].
 
'''Stasiun Palokanilir''' dibuka pada tahun [[1961]] dan sekarang sudah ditutup pada tanggal [[30 Desember]] [[1995]] akibat banjir besar melanda [[Kabupaten Bogor]] pada awal tahun [[1996]].
 
Nantinya, [[stasiun kereta api]] ini akan diaktifkan kembali pada bulan [[Juli 2013]], serta membangun [[stasiun kereta api]] serta rel [[kereta api]] dan siap melayani [[KRL Jabotabek]] rute [[Stasiun Duri]]-[[Stasiun Nambo]]-Stasiun Jatimekar.
 
1 km setelah [[stasiun kereta api]] ini, dulu terdapat percabangan rel kereta api ke [[Bantargebang, Bekasi|Bantar Gebang]]. Sekarang sudah ditutup pada tanggal [[30 Desember]] [[1995]] akibat banjir besar melanda [[Kabupaten Bogor]] pada awal tahun [[1996]]. Dulunya, jalur ini dipakai oleh kereta api angkutan [[sampah]] dari [[Bantargebang, Bekasi|Bantar Gebang]] ke [[Stasiun Kalimas]].
* '''Stasiun [B]AJOTZsana''' (kode: '''CGS''') adalah bekas sebuah [[stasiun kereta api]] yang ada di Jalan '''Stasiun [B]AJOTZsana''', '''Desa [B]AJOTZsana''', [[Gunung [B]AJOTZ, Bogor|Kecamatan Gunung [B]AJOTZ]], [[Kabupaten Bogor]]. [[Stasiun kereta api]] berada di wilayah PT Kereta Api Indonesia (persero) [[Daerah Operasi I Jakarta|DAOP I JAK]]. Dulu, [[stasiun kereta api]] ini melayani [[kereta api barang]] yang muatannya berupa [[semen]], [[pasir]] dan [[batubara]].
 
'''Stasiun [B]AJOTZsana''' dibuka pada tahun [[1961]] dan ditutup pada tanggal [[30 Desember]] [[1995]] akibat banjir besar melanda [[Kabupaten Bogor]] pada awal tahun [[1996]].
 
Nantinya, [[stasiun kereta api]] ini akan diaktifkan kembali pada bulan [[Juli 2013]], serta membangun [[stasiun kereta api]] serta rel [[kereta api]] dan siap melayani [[KRL Jabotabek]] rute [[Stasiun Duri]]-[[Stasiun Nambo]]-Stasiun Jatimekar.
 
600 m setelah [[stasiun kereta api]] dan 50 m setelah [[perlintasan sebidang]] ini, dulu terdapat percabangan ke Pabrik [[gula]] di [[Cikeas Udik, Gunung [B]AJOTZ, Bogor|Desa Cikeas Udik]]. Sekarang ditutup setelah Pabrik [[gula]] ditutup akibat dari [[Krisis finansial asia 1997|Krisis 1997]]. Dulunya, jalur ini dipakai oleh kereta api angkutan tebu dari Kebun [[tebu]] di pinggir [[Sungai Cikeas]] ke Pabrik [[gula]] di [[Cikeas Udik, Gunung [B]AJOTZ, Bogor|Desa Cikeas Udik]] dan kereta api angkutan [[gula]] ke [[Stasiun Kalimas]] dan [[Stasiun Semarang Poncol]].
* '''Stasiun [B]AJOTZsana Pasar''' (kode: CGP) adalah bekas sebuah [[stasiun kereta api]] yang ada di Jalan masuk Pasar [B]AJOTZsana, '''Desa [B]AJOTZsana''', [[Gunung [B]AJOTZ, Bogor|Kecamatan Gunung [B]AJOTZ]], [[Kabupaten Bogor]]. Stasiun kereta api berada di wilayah PT Kereta Api Indonesia (persero) DAOP I JAK. Dulu, [[stasiun kereta api]] ini melayani [[kereta api barang]] yang muatannya berupa [[semen]], [[pasir]], [[gula]], [[sampah]] dan [[batubara]].
 
'''Stasiun [B]AJOTZsana Pasar''' dibuka pada tahun [[1958]] dan ditutup pada tanggal [[30 Desember]] [[1995]]
 
=== Transportasi udara ===
Kalau bagi warga '''Desa [B]AJOTZsana''' yang hendak bepergian dengan [[pesawat]], ke [[Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta]] dulu naik [[bus]] Sinar Jaya airport shuttle dari [[Tempat perhentian bus|halte]] di [[Nagrak, Gunung [B]AJOTZ, Bogor|desa nagrak]], [[Gunung [B]AJOTZ, Bogor|kec. Gunung [B]AJOTZ]], [[Kabupaten Bogor|kab. bogor]], [[Jawa Barat|prov. jabar]].
 
Kalau ke [[Tempat perhentian bus|halte]] naik:
* [[Angkutan kota|angkot]] selama 1-2 jam
* [[Taksi]] selama 30 menit-1 jam
 
Dengan waktu tunggu 15 menit dan siap berangkat.
 
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Kabupaten Bogor}}
{{Jawa Barat}}
{{kelurahan-stub}}
 
[B]AJOTZsana merupakan penggabungan dari Desa Jatisamin dan Desa Jatiwangi berdasarkan:
* Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri nomor: 151/1975 tanggal 03-01-1975 tentang perubahan batas wilayah Daerah khusus ibukota Jakarta, Daerah tingkat I Jawa Barat dan Daerah tingkat I Sumatera Selatan
* Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor: 45/1974 tanggal 28-12-1974 tentang perubahan batas wilayah Daerah khusus ibukota Jakarta
[B]AJOTZsana merupakan pemekaran dari Desa Bojong Kulur sekitar tahun 1981 berdasarkan:
* Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri nomor: 341/PUOD/XII/1981 tanggal 01-12-1981 tentang pembentukan desa, kelurahan, kecamatan dan kota administratif di Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat
* Surat Keputusan Bupati KDH Tk. II Bogor nomor: 339/1981 tanggal 30-11-1981 tentang pemecahan Desa Bojong Kulur wilayah Kecamatan Gunung [B]AJOTZ, Desa Leuwikaret wilayah Kecamatan Cileungsi, Desa Tugu, Sukamaju Baru dan Curug wilayah Kecamatan Cimanggis serta penggabungan Desa-desa Leuwinanggung, Cilangkap, Tapos dan Cimpaeun dari wilayah Kecamatan Cibinong dan perubahan nama Desa Ciawi Barat, Ciawi Timur wilayah Kecamatan Ciawi, Cisarua Barat, Cisarua Timur wilayah Kecamatan Cisarua, Parung Ilir dan Parung Udik wilayah Kecamatan Parung.
* Surat Keputusan Bupati KDH Tk. II Bogor nomor: 337/1981 tanggal 28-11-1981 tentang pengesahan pemecahan Desa Bojong Kulur menjadi Desa Bojong Nangka dan Desa [B]AJOTZsana
Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Bojong Kulur, Sebelah Selatan dengan desa Nagrak & Cikeas, Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Kranggan Bekasi
 
Perumahan yang berada di daerah [B]AJOTZsana di antaranya yaitu Kota Wisata, [[Vila Nusa Indah|Vila Nusa Indah 5]], Komplek Pamen TNI AL, Komplek TNI AL TWP I & II Graha Jala Yudha, Komplek HANKAM (Pertahanan dan Keamanan), Komplek TNI AL RUMDIS (Rumah Dinas), Komplek Terpadu Universitas Trisakti
 
Pusat pemerintahan Desa [B]AJOTZsana berada di Kampung [B]AJOTZsana Timur
 
Daftar kampung yang berada di daerah [B]AJOTZsana (sumber: BPS, 2011)
# Kampung [B]AJOTZsana Barat | 600 jiwa | 52 km<sup>2</sup> | 11 jiwa/km2 | (perubahan nama Kampung [B]AJOTZsana, Perda no. 2/2006)
# Kampung Jeruk | 400 jiwa | 50 km<sup>2</sup> | 8 jiwa/km2 | (penggabungan Kampung Jeruk Utara dan Kampung Jeruk Selatan, Perda no. 2/2006)
# Kampung Tiram | 620 jiwa | 10 km<sup>2</sup> | 62 jiwa/km2 |
# Kampung Poncol | 640 jiwa | 80 km<sup>2</sup> | 8 jiwa/km2 |
# Kampung [B]AJOTZsana Timur | 400 jiwa | 40 km<sup>2</sup> | 10 jiwa/km2 | (pemekaran Kampung [B]AJOTZsana, Perda no. 2/2006)
# Kampung [B]AJOTZsana Seberang | 300 jiwa | 25 km<sup>2</sup> | 12 jiwa/km2 | (pemekaran Kampung [B]AJOTZsana, Perda no. 2/2006)
# Kampung Tiram Baru | 200 jiwa | 40 km<sup>2</sup> | 5 jiwa/km2 | (pemekaran Kampung Tiram, Perda no. 2/2006)
# Kampung Dukuh Jampah | 100 jiwa | 25 km<sup>2</sup> | 4 jiwa/km2 | (pemekaran Kampung Tiram, Perda no. 2/[[2006]])
# Kampung Krebayan | 1.000 jiwa | 40 km<sup>2</sup> | 25 jiwa/km2 | (perubahan nama Kampung Bojong Kulur Bawah, Perda no. 2/[[2006]])
# Kampung Serba Jadi | 500 jiwa | 25 km<sup>2</sup> | 20 jiwa/km2 | (perubahan nama Kampung Cikeas Ilir, Perda no. 2/[[2006]])
# Kampung Purnasari | 400 jiwa | 20 km<sup>2</sup> | 20 jiwa/km2 | (perubahan nama Kampung Jatiwangi, Perda no. 2/[[2006]])
# Kampung Purnayasa | 640 jiwa | 80 km<sup>2</sup> | 8 jiwa/km2 | (perubahan nama Kampung Jatisamin, Perda no. 2/[[2006]])
# TOTAL | 4.265 jiwa ([[2010]]) | 362 km<sup>2</sup> | 12 jiwa/km2
<b><b>
 
<b> <b>