Riau: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pierrewee (bicara | kontrib)
Rumah Sastra (bicara | kontrib)
Menambah lokasi sumur minyak Riau
Baris 102:
 
==== Masa Orde Baru ====
Setelah jatuhnya Orde Lama, Riau menjadi salah satu tonggak pembangunan ekonomi Orde Baru yang kembali menggeliat.<ref name="Orba">Samad, R. S., & Zulkarnain (2010). ''[http://books.google.co.id/books/about/Negara_dan_masyarakat.html?id=_VJdewAACAAJ&redir_esc=y Negara dan masyarakat: Studi penetrasi negara di Riau Kepulauan masa Orde Baru]''. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.</ref> Pada tahun 1944, ahli geologi NPPM, [[Richard H. Hopper]] dan [[Toru Oki]] bersama timnya menemukan sumur minyak terbesar di Asia Tenggara yaitu di [[Minas, Siak]]. Sumur ini awalnya bernama ''Minas No. 1''. Minas terkenal dengan jenis minyak Sumatera Light Crude (SLC) yang baik dan memiliki kadar belerang rendah.<ref>[http://nationalgeographic.co.id/berita/2013/08/geliat-industri-hulu-minyak-indonesia "Geliat Industri Hulu Minyak Indonesia"]. ''[[National Geographic]] Indonesia'', diakses 23 Oktober 2013</ref> Pada masa awal 1950-an, sumur-sumur minyak baru ditemukan di Minas, Duri, Bengkalis, [[Pantaicermin, Tapung, Riau|Pantaicermin]], dan Petapahan. Eksploitasi minyak bumi di Riau dimulai di Blok Siak pada September 1963, dengan ditandatanganinya kontrak karya dengan PT California Texas Indonesia (kini menjadi [[Chevron Pacific Indonesia]]).<ref>[http://www.antarariau.com/berita/25720/perebutan-secuil-ladang-di-negeri-kaya-minyak-(bagian-1).html "Perebutan Secuil Ladang di Negeri Kaya Minyak"].''[[ANTARA]]'', 26 Maret 2013. Diakses 23 Oktober 2013.</ref> Provinsi ini sempat diandalkan sebagai penyumbang 70 persen dari produksi minyak nasional pada tahun 1970-an.<ref name="tinggalsejarah">[http://www.jpnn.com/index.php?mib=berita.detail&id=92483 "Sumur Minyak di Riau Tinggal Sejarah"]. ''[[JPNN]]'', 19 Mei 2011. Diakses 23 Oktober 2013</ref>
 
Riau juga menjadi tujuan utama program [[transmigrasi]] yang dicanangkan oleh pemerintahan [[Soeharto]]. Banyak keluarga dari [[Pulau Jawa]] yang pindah ke perkebunan-perkebunan [[kelapa sawit]] yang baru dibuka di Riau, sehingga membentuk suatu komunitas tersendiri yang kini berjumlah cukup signifikan.<ref>[http://finance.detik.com/read/2012/05/03/100547/1907819/4/80-petani-sawit-di-riau-transmigran-asli-jawa "80% Petani Sawit di Riau Transmigran Asli Jawa"]. ''[[Detik.com]]'', 3 Mei 2012. Diakses 23 Oktober 2013.</ref>