Agus Surya Bakti: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Drat Python (bicara | kontrib)
Perubahan ini dibuat berdasarkan permintaan Mayjen Agus SB.
Drat Python (bicara | kontrib)
Tambahan foto sementara nanti saya tambahkan lagi
Baris 33:
|religion = [[Islam]]
}}
[[Berkas:Agus SB semasa kecil.JPG|alt= Agus SB semasa kecil|left|thumb|188x188px|Agus SB semasa kecil]]
 
''[[Mayor Jenderal]] [[TNI]]'' '''Agus Surya Bakti''' ({{lahirmati|[[Stabat, Langkat]], [[Sumatera utara]]|17|8|1961}}) adalah seorang perwira tinggi [[TNI-AD]] yang sejak [[28 Oktober]] [[2015]] ditugaskan sebagai Panglima Komando Daerah Militer VII/Wirabuana (Pangdam Wirabuana.
 
Lahir dari keluarga guru membuat Agus tumbuh sebagai orang yang selalu mengutamakan pendidikan, hal ini ditunjukkan melalui kegemarannya membaca dan menulis. Jenderal yang akrab disapa Agus SB ini tidak pernah bisa jauh dari buku, koran, dan gadget untuk selalu up date informasi. Ia juga sangat produktif dalam dunia akademik, banyak ide-ide cemerlangnya ia tuangkan baik dalam bentuk karya tulis seperti artikel pendek hingga buku, maupun dalam program-program nasional yang mengantarnya menjadi sosok penting dibalik berbagai program besar pemerintah, terutama terkait dengan terorisme.
 
Nama Agus SB memang tidak terlalu muncul ke permukaan sebelumnya, hal ini dikarenakan jenis keahilan dan penugasan yang membuatnya harus selalu bekerja undercover sebagai Intel. Namanya baru mulai menjadi perbincangan sejak keberhasilannya menangkap gembong GPK (gerombolan pengacau keamanan) Timor-Timur, [[Xanana Gusmão|Xanana Gusmao]] (sekarang perdana menteri [[Timor Leste]]) pada 1992. Ia kemudian dihadiahi kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) oleh pemerintah Republik Indonesia dari letnan satu (Lettu) menjadi Kapten.
 
Sejak saat itu ia mulai banyak ditugaskan untuk operasi intelejen di daerah-daerah rawan konflik seperti Timor-Timur (sekarang Timur Leste), [[Aceh]], [[Papua]], [[Kota Ambon|Ambon]], dan [[Kabupaten Poso|Poso]]. Meski sering bertugas di daerah konflik, Agus SB dikenal sebagai pribadi yang santun dan pekerja keras.
 
Pada 2012 namanya sempat digadang-gadang menjadi Komandan Jenderal (Danjen) [[Komando Pasukan Khusus|Kopassus]], namun rupanya saat itu ia sedang sangat dibutuhkan [[Badan Nasional Penanggulangan Terorisme|BNPT]], sehingga ia tetap berkarya dan membangun negeri di badan nasional penanggulangan terorisme hingga akhrinya pada 28 Oktober 2015 ia resmi menjabat sebagai Pangdam VII/Wirabuana.
 
Selama mengabdi di [[Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT)]], Agus SB adalah Deputi I bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi di Periode 2011-2015. Ia adalah tokoh utama yang berada di balik lahirnya cetak biru kebijakan dan strategi pencegahan terorisme yang dijalankan di BNPT. Konsep pencegahan yang ia lakukan selama di BNPT dikenal dengan sebutan “Pencegahan Semesta”, dimana keterlibatan seluruh elemen masyarakat menjadi kekuatan utamanya.
 
Ia juga dikenal sebagai “Bapak“'''Bapak Deradikalisasi”Deradikalisasi'''” karena jasanya dalam menuangkan ide dan merumuskan cetak biru deradikalisasi yang menghasilakn suatu siklus deradikalisasi sebagai kombinasi pembinaan bagi para napi teroris baik di dalam lapas maupun terhadap tokoh-tokoh teroris di lingkungan masyarakat. Penekanan utamanya adalah pada penggunaan metode soft approach yang mengangkat nilai-nilai tradisi dan budaya nusantara. Di sisi lain, masyarakat umum yang belum terkena pengaruh paham teror juga didekati dan dirangkul untuk bersama-sama mencegah terorisme sebagaimana slogan utama BNPT, yakni; “Bersama Mencegah terorisme”.
 
Melalui ide-ide cemerlang dan kerja kerasnya, ia berhasil membentangkan sayap BNPT hingga ke berbagai pelosok kota di Indonesia melalui pembentukan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) yang merupakan wadah bagi para tokoh agama, tokoh masyarakat, serta tokoh-tokoh lainnya untuk bersama-sama dengan BNPT melaksanakan upaya pencegahan terorisme di daerah.