Mei Xin: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 8:
Sementara itu dalam versi sinetron ''[[Tutur Tinular (sinetron)|Tutur Tinular]]'' produksi tahun [[1997]] disebutkan bahwa Mei Xin bukan seorang wanita Mongolia, melainkan wanita [[Cina]] dari suku [[Han]] yang hidup dalam penjajahan bangsa Mongol atau [[Dinasti Yuan]].
==
* Nama Marga : Tidak diketahui
* Nama Tengah : Mei
* Nama Belakang : Xin
* Guru : Ma BoYi, Wang Yin
* Suami : Lo ShiShan (suami pertama), Arya Kamandanu (suami kedua)
* Anak : [[Ayu Wandira]] (dengan [[Arya Dwipangga]])
* Anggota Keluarga Lain : [[Panji Ketawang]] (keponakan, anak angkat), [[Jambu Nada]] (anak tiri)
* Saudara Seperguruan : Gao Xing, Lo ShiShan, [[Ra Tanca]]
* Kerabat lainnya : Arya Dwipangga (kakak ipar), Kaki Tamparoang, Nini Ragarunting
== Asal Usul ==
Mei Xin adalah anak yatim piatu yang ditemukan oleh tetua [[Tao]] yang bermarga Ma dan bernama Boyi. Asal usul Mei Xin sendiri tidak jelas. Beberapa spekulasi menyebutkan bahwa Mei Xin adalah putri bangsawan dari Kerajaan [[Song]] yang melarikan diri setelah Kerajaan tersebut runtuh oleh serangan [[Kubilai Khan]]. Spekulasi ini menguat lantaran Mei Xin tidak mempunyai marga, sesuatu yang tidak lazim dalam tradisi [[Tiongkok]]. Diduga Mei Xin bermarga Song dan marganya sengaja dihilangkan oleh Ma Boyi untuk melindungi identitas asli Mei Xin dari Kerajaan [[Yuan]].
Baris 14 ⟶ 25:
Sejak kecil Mei Xin sudah diajari bela diri oleh Ma Boyi bersama kedua kakak seperguruannya [[Luo Shishan]] dan [[Gao Xing]]. Mei Xin sangat dekat kengan kedua kakak seperguruannya dan pada usia remaja Mei Xin dinikahi oleh Luo Shishan. Sementara Gao Xung memilih untuk mengabdi pada [[Dinasti Yuan]]. Sejarah mencatat, Gao Xing salah satu panglima perang [[Dinasti Yuan]] yang pada tahun 1293 di utus oleh Kaisar [[Khubilai Khan]] untuk menghukum penguasa Tumapan / Tumapel / [[Singhasari|Singasari]] yaitu Prabu [[Kertanegara]].<br />
== Perjalanan Hidup
[[Mpu Ranubhaya]] cucu murid dari [[Mpu Gandring]] adalah ahli pembuat senjata sakti yang merupakan Guru Kanuragan dari [[Arya Kamandanu]] yang kala itu diculik dan dibawa berlayar dan menjadi tawanan [[Kubilai Khan|Kaisar Kubilai Khan]], penguasa [[Dinasti Yuan]] di negeri [[Mongolia]], dipaksa membuat senjata sakti sebagai syarat kebebasan atas dirinya. Maka oleh Mpu Ranubhaya dibuatlah sebuah pedang pusaka yang diberi nama Pedang Naga Puspa. Demi menyelamatkan pedang tersebut dari orang-orang yang berwatak jahat, Pedang Naga Puspa dipercayakan kepada pasangan pendekar [[Lo Shi Shan|Luo ShiShan]] dan Mei Xin. Sedangkan Mpu Ranubhaya dan Ma Boyi tewas dalam upaya mempertahankan pedang tersebut.
Baris 28 ⟶ 39:
Untunglah Arya Kamandanu mau bertanggung jawab. Dengan hati yang luka Kamandanu menikahi Mei Xin. Mei Xin lalu menyerahkan Pedang Nagapuspa pada Arya Kamandanu.
Ketika rumah Empu Hanggareksa diserbu Prajurit [[Kerajaan Kadiri|Kediri]], Mei Xin berhasil lolos.
Kamandanu tertarik untuk menjadi prajurit Majapahit. Tak Lama setelah Kamandanu pergi, Dewi Sambi dan anak buahnya datang ke lereng Gunung Arjuno dan menyerang tempat tinggal Mei Xin. Mei Xin kembali bertarung melawan Dewi Sambi. Mei Xin terluka parah dan jatuh ke dalam jurang setelah terkena Aji Tapak Wisa milik Dewi Sambi. Untunglah Ayu Wandira dan Panji Ketawang diselamatkan oleh Nini Raga Runting dan Kaki Tamparoang. Kelak Ayu Wandira menjadi murid Nini Raga Runting dan mewarisi jurus Emban Gendong Momongan.
Mei Xin ditemukan oleh
Sementara Arya Kamandanu karena mengira Mei Xin sudah meninggal akhirnya menikah dengan Sakawuni.
Ketika Sang Prabu Kertarajasa Jayawardana sakit keras, Nyai Paricara alias Mei Xin datang ke Majapahit. Dalam perjalanan ke Majapahit, Mei Xin bertemu dengan Dewi Sambi .
Bersamaan dengan itu Sakawuni pun melahirkan, sehingga di samping mengobati raja, Mei Xin juga harus menolong persalinan Sakawuni. Sayang dua-duanya tidak tertolong. Mei Xin bertemu lagi dengan Kamandanu, tapi dia tidak mengungkapkan jati dirinya yang sebenarnya. == Akhir Hidup
Dalam sandiwara radio [[Mahkota Mayangkara]] diceritakan malah Mei Xin meninggal dunia akibat wabah penyakit Mageleh setelah mengobati warga Desa Binor.
== Adaptasi Karakter
Bersamaan dengan terkenalnya kisah sandiwara radio [[Tutur Tinular]] karakter Mei Xin yang pertama kali disuarakan oleh Elly Ermawaty dalam sandiwara radio telah beberapa kali di adaptasi mulai dari film layar lebar hingga sinetron.
* Film [[Tutur Tinular 1 (Pedang Naga Puspa)]] tahun 1989 tokoh Mei Xin diperankan oleh Elly Ermawaty
|