Sayidiman Suryohadiprojo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sutanps (bicara | kontrib)
Sutanps (bicara | kontrib)
Baris 4:
Salah satu lulusan terbaik [[Akademi Militer]] [[Yogyakarta]] tahun [[1948]] ini dikenal memiliki pengalaman, pengetahuan, dan perhatian yang luas atas berbagai bidang, khususnya dalam bidang [[militer]], [[politik]], dan [[diplomasi]]. Semua ini berkat kiprah dan penugasan yang pernah diembannya sejak berusia muda, mulai dari ikut berjuang dalam [[Perang]] [[Kemerdekaan]], mengikuti berbagai operasi mengatasi masalah-masalah keamanan dalam negeri, seperti [[Darul Islam]], [[PRRI]]/[[Permesta]], dan [[G30S/PKI]], hingga penugasan di luar bidang militer.
 
== KarierKarir ==
 
KarierKarir kemiliterannya sendiri diawali dengan bertugas di [[Divisi Siliwangi]] di [[Jawa Barat]], mulai dari sebagai [[Komandan]] [[Peleton]] hingga menjadi Komandan [[Batalyon]] [[Infantri]], sebelum akhirnya ditempatkan di lingkungan pendidikan sebagai Komandan [[Resimen]] Taruna [[Akademi Militer Nasional]] (AMN) (1960). Perjalanan kariernya kemudian terus meningkat dengan menjadi [[Perwira]] Staf Umum di Markas Besar Angkatan Darat (1963), [[Panglima]] [[Kodam]] XIV/[[Hasanuddin]] di [[Sulawesi Selatan]] ([[1968]]), Ketua Gabungan III/Personel Hankam (1970), dan akhirnya Wakil KSAD (1973). Hanya sebentar menjadi orang kedua di AD, setahun kemudian kembali beralih tugas dengan menjabat sebagai Gubernur Lemhanas (1974-1978). Pada masa itu, perhatiannya terhadap perkembangan dunia olahraga nasional ternyata membuatnya terpilih sebagai Ketua Umum Persatuan [[Atletik]] Seluruh Indonesia (PASI) (1976) dan merangkap sebagai Ketua [[KONI]] Pusat Bidang Daerah (1977), sebelum akhirnya bertugas menjadi [[Daftar Duta Besar Indonesia untuk Jepang|Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang]] (1979).
 
Sekembalinya dari tugas di Negeri Matahari Terbit tersebut, ia kemudian diangkat menjadi Penasihat [[Menteri Negara Riset dan Teknologi]] dalam bidang Hankam (1983) serta Komisaris Utama PT Perkebunan (PTP) XXIV/XXV di Jawa Timur (1984-1994). Ketika berdiri Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia ([[ICMI]]) pada tahun 1990, ia dipercaya menjadi Anggota Dewan Pakar ICMI Pusat (1990-1995) dan Wakil Ketua Dewan Penasihat ICMI Pusat (1995-2000). Begitupun ketika Indonesia menjadi Ketua [[Gerakan Non Blok]] (GNB) (1992-1995), ia juga ditunjuk sebagai Dutabesar Keliling RI untuk Wilayah [[Afrika]]. Selain itu, menjadi Penasihat Presiden RI Urusan Ketahanan Nasional, Anggota [[MPR]]-RI (1993-1998), Anggota Badan Pertimbangan Pendidikan Nasional, dan Anggota Dewan Pendidikan Tinggi (1993). Saat ini ia menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Pusat (WANTIMPUS) [[Legiun Veteran Republik Indonesia]] masa jabatan 2012-2017.