Magnentius: Perbedaan antara revisi

'''Magnentius''' ([[Bahasa Latin|Latin]]: ''Flavius Magnus Magnentius Augustus'' Lahir [[303]] – Meninggal [[11 Agustus]] [[353]]) adalah perebut takhta [[Kekaisaran Romawi]] mulai 350 hingga 353.

Lahir di Samarobriva ([[Amiens]]), [[Galia|Gaul]], Magnentius adalah pemimpin kaum Herculi dan Jovian, unit penjaga kekaisaran.<ref>Zosimus, ii.58</ref> Ketika pasukan mulai tidak menyukai kebiasaan Kaisar Romawi [[Konstans]], mereka melantik Magnentius di Autun pada [[18 Januari]] [[350]]. Konstans telah dilupakan kecuali beberapa pendukung, dan dia kemudian dibantai oleh pasukan kavaleri ringan dekat [[Pegunungan Pirenia]].

Magnentius dengan cepat menarik perhatian dan loyalitas provinsi di [[Britania Romawi|Britania]], [[Galia|Gaul]], dan [[Hispania]], karena ia terbukti lebih toleran terhadap kaum [[Kekristenan|Kristen]] dan [[Paganisme|Pagan]]. Kontrol dirinya di [[Italia]] dan [[Afrika]] telah tertancap melalui pelantikan orang-orang bawahnnya di kantor-kantor penting. Meskipun begitu, perlawanan singkat Nepotianus, keluarga dinasti Konstantinian, menunjukkan Magnentius bahwa statusnya sebagai kaisar adalah untuk konsolidasi dengan anggota dinasti itu.

Magnentius telah mencoba untuk memperkuat cengkeramannya di wilayah yang dahulu dikontrol oleh Konstans, menuju [[Sungai Donau|Danube]]. Vetranio, komandan pasukan Pannonia, telah terpilih sebagai [[Augustus (gelar)|Augustus]] oleh oleh pasukannya di Mursa pada 1 Maret. Perlawanan ini memiliki jejak loyalis, karena Vetranio didukung Konstantina dan Konstantius II yang mengakui Vetranio, dengan mengirimkan diadem kekaisaran.

Kaisar yang tesisa dari dinasti Konstantinian, [[Konstantius II]] mengadakan perang di [[Suriah (provinsi Romawi)|Suriah]] dan [[Persia]], dan menuju ke barat. Meskipun Magnentius berusaha merangkul Vetranio ke pihaknya, Vetranio telah bergabung dengan Konstantius bersama pasukannya, menyerahkan mahkota, lalu pergi ke rumah istirahat di [[Bithynia|Bitinia]].

Setelah melantik Magnus Decentius (mungkin kakaknya) sebagai [[Caesar (gelar)|Caesar]] dan merekrut pasukan sebanyak mungkin, Magnentius mengarahkan pasukannya untuk bertemu pasukan [[Konstantius II|Konstantius]] di Pertempuran Mursa Major pada 351. Magnentius mengirim pasukannya untuk bertempur, ketika Konstantius menghabiskan hari pertempuran berdoa di gereja terdekat. Meskipun pasukan Magnentius heroik, tetapi akhirnya dikalahkan dan terpaksa kembali ke Gaul.

Beberapa sumber menyatakan bahwa ayah Magnentius adalah seorang [[Suku Briton|Briton]] dan ibunya seorang [[Franka]].<ref>Drinkwater pp.131–59. </ref> Istrinya, Justina, kemudian menikah lagi dengan [[Valentinianus I]].