SMA Negeri 1 Cirebon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
# sejarah sekolah #
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 4:
SMA Negeri 1 Kota Cirebon ini sebenarnya didirikan pada tahun 1944 namun namanya bukan SMANSA tetapi SMOA (Sekolah Menengah Oemom Atas) dan letaknya pun berada di Jalan Siliwangi, [[Kota Cirebon]] (Sekarang [[SMP Negeri 1 Cirebon]]). Setelah mendapat gedung sendiri di Jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo Nomor 81, [[Kota Cirebon]].Pada tahun [[2007]], sekolah ini menggunakan [[Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan]] sebelumnya dengan KBK.Tahun 2010, SMA Negeri 1 Cirebon ini mendapat predikat RSBI ([[Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional]]). Pada tahun 2013, SMAN 1 Cirebon menghapuskan status RSBI sesuai dengan keputusan [http://www.mahkamahkonstitusi.go.id/ Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia]
 
== Sejarah Sekolah <ref>Sejarah SMANSA</ref> ==
[[Perundingan Linggarjati|Perjanjian Linggarjati]] 15 November 1946 dari penandatanganan pada tanggal 25 maret 1947, tidak berlangsung lama, banyak perbedaan-perbedaan pendapat tentang beberapa pasal perjanjian antara pemerintahan Belanda dan pemerintahan Republik Indonesia. Perbedaan pendapat itu akhirnya melahirkan ketegangan-ketegangan antara kedua belah pihak. Pada puncak ketegangan itu akhirnya Pemerintah Belanda di Jakarta mengomandokan aksi agresi militer I terhadapa Republik Indonesia. Pada tanggal 21 Juli 1947 tentara Belanda dari Jakarta menyerbu daerah Republik di Pulau Jawa dimulai penyerbuan ke daerah [[Jawa Barat]]. [[Jawa Barat]] lalu dapat dikuasai tentara Republik. Sejak itu tentara Belanda menduduki Kota Cirebon, mereka menggunakan SMA Negeri dan gedung SMOA yang terletak di Jalan Siliwangi Cirebon, sebagai tempat Asrama mereka. Bangku-bangku dan kursi-kursi semua dikeluarkan. Ketika itu sewaktu tentara Belanda menyerbu [[kota Cirebon]] tertanggal 21 Juli 1947 para siswa sedang berlibur kenaikan kelas yang bertepatan dengan liburan bulan Ramadhan. Sebagian para siswa yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Indonesia menggalang kekuatan bersenjata dan bergerilya di Ciwaru, Kuningan, kesatuan mereka dinamai Batalyon 400 Tentara Pelajar, Bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia, yang waktu itu dinmakan Tentara Keamanan Rakyat. Sementara itu didalam kota Cirebon pun terdapat kegiatan-kegiatan yang bersifat non Coorperation artinya tidak mau bekerja sama dengan Tentara Belanda di Cirebon. Para Pegawai yang Coorperation itu sebagaian besar para Kepala-kepala Jawatan diantaranya Bapak R. KUSWANDO, Bapak KINDARSIH, dan lain-lain, menggiatkan para Pemuda Cirebon untuk tetap belajar ditempat lain, digedung lain. Mereka mendirikan semacam sekolah swasta yang dinamakan “Kursus Pekerti” yang terletak di Jalan R.A. Kartini.
 
Baris 49:
 
Selain itu, SMA Negeri 1 juga telah memiliki radio yaitu smansa radio pada gelombang 107,4 FM
 
== Referensi ==
 
== Pranala luar ==