Jebakan stratigrafi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alvini Ika (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Alvini Ika (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Jebakan stratigrafi''' merupakan salah satu tipe jebakan (''traps'') yang disebabkan oleh adanya perbedaan porositas dan permeabilitas lapisan batuan. Adapun jenis-jenis yang termasuk dalam jebakan stratigrafi yaitu : ''Pinch out traps'', ''Unconformity'' dan ''Reef dan salt dome''.
-* Pinch out traps terjadi ketika adanya lapisan membaji, dimana lapisan batuan yang memiliki porositas dan permeabilitas yang tinggi (contohnya : batupasir) tersisipkan diantara lapisan yang non permeable.
 
-* Unconformity yaitu adanya ketidakselarasan pada lapisan batuan yang bisa dijadikan sebagai jebakan hidrokarbon. Contohnya : ketika ada lapisan batuan pasir yang termiringkan lalu tererosi, lambat laun bagian yang tererosi tadi terendapkan oleh lapisan baru. Jika lapisan baru itu batuan berukuran sangat halus seperti shale ataupun clay. Maka jika batupasir tadi menjadi reservoir maka batulempung diatasnya dapat berfungsi sebagai tudung batuan atau ''caprock'' .
- Pinch out traps terjadi ketika adanya lapisan membaji, dimana lapisan batuan yang memiliki porositas dan permeabilitas yang tinggi (contohnya : batupasir) tersisipkan diantara lapisan yang non permeable.
 
- Unconformity yaitu adanya ketidakselarasan pada lapisan batuan yang bisa dijadikan sebagai jebakan hidrokarbon. Contohnya : ketika ada lapisan batuan pasir yang termiringkan lalu tererosi, lambat laun bagian yang tererosi tadi terendapkan oleh lapisan baru. Jika lapisan baru itu batuan berukuran sangat halus seperti shale ataupun clay. Maka jika batupasir tadi menjadi reservoir maka batulempung diatasnya dapat berfungsi sebagai tudung batuan atau ''caprock'' .
-* Reef yaitu ketika adanya terumbu karang yang terendapkan oleh lapisan-lapisan baru diatasnya. Termasuk dalam jebakan stratigrafi bila diatasnya terdapat lapisan impermeable.
 
Jebakan tipe ini umumnya masih diabaikan. Sebab umumnya kapasitas akumulasi hidrokarbonnya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan yang ada pada jebakan struktural. Sehingga merugikan dari segi ekonomisnya. Dalam interpretasinya terhadap profil seismik juga masih susah dilakukan, sebab batas antarlapisannya belum terlalu jelas dan terkadang tampak secara kontinu. Misalnya saja, adanya salt dome atau reef, dimana seismik tidak mampu merekam batas lapisan salt dome ataupun reef. Oleh karena itu diperlukan konsep ilmu stratigrafi bagi seorang interpreter untuk menentukan keberadaan hidrokarbon. Dan juga pemahaman lingkungan pengendapan juga sangat berperan dalam melakukan interpretasi jebakan stratigrafi