Henrietta Lacks: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 31:
Tidak terdapat kebutuhan untuk memberitahu pasien, atau saudaranya, tentang masalah material yang dibatalkan, atau material yang didapat selama operasi, diagnosa atau terapi adalah properti dokter atau institusi medis. Hal ini diangkat ke [[Pengadilan Tertinggi Jepang]] dalam kasus [[John Moore melawan wali Universitas California]]. Pengadilan memutuskan bahwa jaringan dan sel yang dikelaurkan dari seseorang bukanlah properti mereka dan dapat dikomersialisasikan tanpa izin atau balas jasa.
Barisan sel HeLa awalnya dibudidayakan karena rata-rata perkembang biakan besar, secara abnormal cepat bahkan jika dibandingkan dengan sel kanker lainnya. Sementara sel ini sungguh cepat perkembangan biakannya yang mengakhiri nasib Henrietta Lacks, barisan sel telah digunakan ribuan kali pada eksperimen biologi, mengkontribusikan terhadap pengertian proses penyakit. HeLa digunakan pada perkembangan [[Jonas Salk]] untuk vaksin polio. Sel membiarkan Salk untuk memproduksi banyak virus di laboratoriumnya. "HeLa" didapatkan oleh Gey dengan menggunakan dua huruf pertama Henrietta Lacks untuk menyembunyikan namanya sebagai rahasia. Hal ini bekerja sementara dan beberapa bahwa sumber manusia HeLa adalah "Harriet Lane", "Helen Lane", dan lain-lain.<ref>{{cite web |url=http://www.the-scientist.com/article/display/23796/#23864 |title="HeLa" Herself. Celebrating the woman who gave the world its first immortalized cell line |accessdate=2007-02-14 |publisher=[[The Scientist]] |quote=Satu tahun berikutnya, negara bagian Virginia akan merayakan perayaawn 400 tahun, dan tidak ragu-ragu menemukan jalan baru untuk merayakan orang penting, dari [[George Washington]] sampai [[Pat Robertson]], [[Pocahontas]] sampai [[Katie Couric]]. Orang Afrika-Amerika Virginia, termasuk [[Arthur Ashe]], [[Booker T. Washington]], dan [[Douglas Wilder]], akan diakui selama hari peringatan. Dengan harapan, persemakmuran juga akan mencatat Henrietta Pleasant Lacks,orang pertama yang hidupnya diimortalitaskan. }}</ref><ref name=PM>{{cite news |first=Rebecca |last=Skloot |authorlink=Rebecca Skloot |url=http://www.umc.pitt.edu/pittmag/mar2001/culture.html |title=Terobsesi kepada budaya: George Gey dan usahanya untuk menyembuhkan kanker, dengan bantuan dari Henrietta Lacks |accessdate=2007-02-14 |date=March 2001 |quote=George Gey duduk dibelakang roda Chevynya, dengan tenang memanuver jalan Baltimore
According to anthropologist [[Hannah Landecker]] in Culturing Life: How Cells Became Technologies (2007),<ref> [http://www.hup.harvard.edu/catalog/LANCUL.html Culturing Life: How Cells Became Technologies]</ref> in "Between Beneficence and Chattel: The Human Biological in Law and Science" in Science in Context,1999, and in a chapter of Biotechnology and Culture: Bodies, Anxieties, Ethics (2000)),<ref>Immortality, In Vitro: A History of the HeLa Cell Line in Biotechnology and Culture: Bodies, Anxieties, Ethics</ref> narratives on Mrs. Lacks and HeLa have changed over time. In the earlier 1950s narratives Lacks was portrayed as the "angelic", "beneficent" , "heroic" and "self-sacrificing" donor of HeLa HeLa was considered to be a "standard" or a "universal" and Mrs. Lacks was "assumed to be white" (2000,64)
|