Isostasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fajar Enardi (bicara | kontrib)
konsep isostasi
Fajar Enardi (bicara | kontrib)
konsep isostasi
Baris 2:
 
Menurut konsep isostasi bahwa material kerak bumi mengapung karena kesetimbangan antara berat material dengan gaya ke atas yang dikerjakan oleh lapisan fluida. Dalam teori tektonik lempeng, lapisan luar bumi (litosfer) terdiri dari kerak bumi dan bagian padat mantel atas, sampai kedalaman kira-kira 80 km. Material di bawah litosfer yang dianggap cukup panas, sehingga mudah dibentuk ulang dan mampu mengalir, dinamakan asthenosfer.
 
Dari bukti seismik diketahui bahwa kerak benua (tebal 30-40 km). Enam-delapan kali lebih tebal daripada kerak oseanik (5 km). Kerak benua juga punya densitas yang lebih rendah (2,7 g/cc) dibandingkan kerak oseanik (2,9 g/cc). Akibatnya, karena prinsip isostasi, kerak benua yang lebih tebal dan lebih ringan harus duduk lebih tinggi daripada kerak oseanik yang lebih tipis dan lebih berat.
 
Mengenai isostasi, ada dua hipotesis yang terkenal dikalangan ahli geologi yaitu hipotesis Pratt dan hipotesis Airy.