Sunjeong: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di masa + pada masa , -Di masa +Pada masa , - di Masa + pada Masa , - di masa-masa + pada masa-masa , -Di masa-masa +Pada masa-masa )
Baris 40:
Setelah perang berakhir, pemerintahan baru Presiden [[Rhee Syng-man]], iri dengan kepopuleran Istana Kerajaan, menghalangi Permaisuri Sunjeong memasuki [[Changdeokgung|Istana Changdeok]]. Ia tetap dipenjara di Balai Suin, sebuah pondok yang sempit dan tidak nyaman di Jeongneung, [[Seoul]]. Pada tahun 1961, ia kembali ke Balai Nakseon, Istana Changdeok dengan Park Chang-bok (meninggal tahun 1981), Kim Myung-gil (meninggal tahun 1983) dan Sung Ok-yeom (meninggal tahun 2001), dayang-dayangnya yang setia dan 5 orang pegawainya yang lain setelah pergantian pemerintahan.
 
Permaisuri Sunjeong menjadi seorang penganut agama [[Buddha]] pada masa tuanya. Ia meninggal tanpa keturunan pada tanggal 3 PebruariFebruari 1966, usia 72 tahun, di Balai Nakseon, Istana Changduk, Seoul dari [[myocardial infarction|serangan jantung]]. Ia diberikan [[upacara pemakaman kenegaraan]] dan sebuah upacara pemakaman pribadi menurut agama Buddha. Ia dimakamkan disisi suaminya, Kaisar Yunghui di [[Makam Kerajaan Dinasti Joseon|Yureung]].
 
Ia dikenal dengan nama anumertanya sebagai Permaisuri Sunjeong dari Korea (resminya, (純貞孝皇后; 순정효황후; ''Sunjeonghyo Hwanghu''; ''Permaisuri Sunjeong-hyo'').