Pembangunan pertanian: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k clean up, replaced: Didalam → Di dalam
Baris 1:
 
'''Pembangunan Pertanian''' adalah suatu proses yang ditujukan untuk selau menambah produksi prtanian untuk menambah produksi pertanian untuk tiap-tiap konsumen, yang sekaligus mempertinggi pendapatan dan produktivitas usaha tiap-tiap petani dengan jalan menambah modal dan skill untuk memperbesar turut campur tangannya manusia di dalam perkembangan tumbuh-tumbuhan dan hewan.<ref name="PPhal3">{{Cite book|author=Soedarsono Hadisapoetro|title=Pembangunan Pertanian|page=3|publisher=UGM|location=Yogyakarta|year=1975}}</ref> Oleh [[A. T. Mosher]] di dalam bukunya [[Getting Agriculture Moving]], bahwa pembangunan pertanian adalah suatu bagian integral dari pada [[pembangunan ekonomi]] dan masyarakat secara umum.<ref name="PPBhal4">{{Cite journal|author=Endang Sri Sudalmi |title=Pembangunan Pertanian Berkelanjutan |page=4 |Publisher=Universitas Slamet Riyadi| location= Surakarta |year=2010}}</ref> Secara luas pembangunan pertanian bukan hanya proses atau kegiatan menambah produksi pertanian melainkan sebuah proses yang menghasilkan perubahan sosial baik nilai, norma, perilaku, lembaga, sosial dan sebagainya demi mencapai pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat yang lebih baik.<ref name="PPhal3">{{Cite book|author=Soedarsono Hadisapoetro|title=Pembangunan Pertanian|page=3|publisher=UGM|location=Yogyakarta|year=197}}</ref> Pertanian merupakan sektor utama penghasil bahan-bahan makanan dan bahan-bahan industri yang dapat diolah menjadi bahan sandang, pangan, dan papan yang dapat dikonsumsi maupun diperdagangkan, maka dari itu pembangunan pertanian merupakan bagian dari [[pembangunan ekonomi]].
==Tujuan pembangunan pertanian==
Baris 9 ⟶ 8:
#Meningkatkan dukungan yang kuat terhadap pembangunan industri untuk menghasilkan barang jadi atau setengah jadi.<ref name="PPhal2">{{Cite book|author=Departemen pertanian |title=Pembangunan Pertanian |page=2 |publisher=Biro humas |location=Jakarta |year=1981|}}</ref>
#Memanfaatkan dan memelihara kelestarian sumber alam, serta memilihara dan memperbaiki lingkungan hidup.<ref name="PPhal2">{{Cite book|author=Departemen pertanian |title=Pembangunan Pertanian |page=2 |publisher=Biro humas |location=Jakarta |year=1981|}}</ref>
#Meningkatkan pertumbuhan [[pembangunan pedesaan]] secara terpadu dan serasi dalam kerangka [[pembangunan daerah]].<ref name="PPhal2">{{Cite book|author=Departemen pertanian |title=Pembangunan Pertanian |page=2 |publisher=Biro humas |location=Jakarta |year=1981|}}</ref>. Tujuan akhir dari pembangunan semesta ini adalah terciptanya masyarakat yang adil, makmur, baik material maupun spiritual yang diridhoi oleh Tuhan Yang Maha Esa, maka dari itu pembangunan pertanian yang merupakan bagian dari pembangunan ekonomi harus selau diarahkan agar dapat tercapainya tujuan akhir tersebut. <ref name="PPhal4">{{Cite book|author=Soedarsono Hadisapoetro|title=Pembangunan Pertanian|page=4|publisher=UGM|location=Yogyakarta|year=1975}}</ref>
 
==Usaha Pokok Pembangunan Pertanian==
Baris 15 ⟶ 14:
 
==Syarat-Syarat untuk pembangunan pertanian==
Menurut A T Mosher syarat-syarat umum pembangunan pertanian meliputi pasaran hasil produksi pertanian, tehnologi baru, tersedianya bahan-bahan dan alat-alat produksi secara lokal, perangsang produksi bagi petani, dan pengangkutan. <ref name="PPhal113">{{Cite book|author=Soedarsono Hadisapoetro|title=Pembangunan Pertanian|page=13|publisher=UGM|location=Yogyakarta|year=1975}}</ref> Salah satu tujuan dari pembangunan pertanian adalah meningkatkan produksi pertanian, untuk itu dibutuhkan pasaran dengan harga yang cukup tinggi untuk memasarkan hasil produksi tersebut guna mengembalikan biaya yang telah dikeluarkan petani dalam menjalankan usaha taninya serta meningkatkan [[pendapatan petani]].<ref name="PPhal20">{{Cite book|author=Soedarsono Hadisapoetro|title=Pembangunan Pertanian|page=20|publisher=UGM|location=Yogyakarta|year=1975}}</ref> Pembangunan pertanian akan berhenti tanpa diikuti dengan perkembangan ilmu dan teknologi baru seperti penelitian, balai-balai percobaan pemerintah, masalah-masalah yang seharusnya dipelajari, program penelitian, dan pelatihan.<ref name="PPhal23">{{Cite book|author=Soedarsono Hadisapoetro|title=Pembangunan Pertanian|page=23|publisher=UGM|location=Yogyakarta|year=1975}}</ref> [[Revolusi pertanian]] didorong dengan adanya perkembangan ilmu dan teknologi baru yang dapat mendukung kegiatan pertanian agar dapat meningkatkan produksi pertanian. Dalam menerapkan ilmu dan teknologi baru di bidang pertanian perlu adanya alat-alat dan bahan-bahan untuk mendukung penerapan ilmu dan teknoogi baru tersebut, alat dan bahan yang digunakan harus dapat memberikan hasil produksi pertanian yang lebih tinggi dan mudah didapatkan oleh petani.<ref name="PPhal25">{{Cite book|author=Soedarsono Hadisapoetro|title=Pembangunan Pertanian|page=25|publisher=UGM|location=Yogyakarta|year=1975}}</ref> Selain teknologi baru dan bahan atau alat pertanian Petani juga membutuhkan perangsang agar lebih semangat dalam menjalankan usaha taninya seperti [[kebijaksanaan harga]], pembagian hasil, tersedianya barang-barang dan jasa-jasa yang diinginkan keluarga petani, pendidikan atau [[penyuluhan pertanian]], dan penghargaan masyarakat khususnya petani terhadap prestasi. <ref name="PPhal26">{{Cite book|author=Soedarsono Hadisapoetro|title=Pembangunan Pertanian|page=26|publisher=UGM|location=Yogyakarta|year=1975}}</ref> DidalamDi dalam pembangunan pertanian perlu adanya sarana pengangkutan yang murah dan efisien agar produksi pertanian dapat tersebar luas secara efektif.<ref name="PPhal27">{{Cite book|author=Soedarsono Hadisapoetro|title=Pembangunan Pertanian|page=27|publisher=UGM|location=Yogyakarta|year=1975}}</ref>
 
==Rujukan==
{{Reflist}}
 
[[kategoriKategori:pertanianPertanian]]
[[kategoriKategori:pembangunanPembangunan ekonomi]]
[[kategoriKategori:pembangunanPembangunan pertanian berkelanjutan]]
[[kategoriKategori:pembangunanPembangunan nasional]]