Final Fantasy VII: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k clean up, replaced: dibawah → di bawah (2), dimana → di mana (13), diatas → di atas, removed underlinked tag
Baris 22:
 
== Cerita ==
 
{{wikify}}
=== Bagian awal ===
Permainan ini bermula dari sebuah karakter protagonis, Cloud Strife, bergabung dengan organisasi anti-Shinra yakni [[AVALANCHE]] di mana organisasi ini sedang akan menyerang salah satu dari reaktor Mako yang mengelilingi kota Midgar. Reaktor Mako berhasil mereka hancurkan dan mereka segera kembali kemarkasnya dimanadi mana dalam perjalanan ini Cloud bertemu dengan Aeris Gainsborough, seorang wanita penjual bunga. Saat AVALANCHE melakukan misi berikutnya, mereka terperangkap oleh Presiden Shinra dimanadi mana mako reaktor tersebut ternyata dijaga oleh sebuah robot. Walaupun mereka berhasil mengalahkan robot tersebut, Cloud yang belum sempat untuk keluar dari reaktor terlempar dari tingkat atas Midgar akibat ledakan reaktor, dari tingkat atas Midgar Cloud terlempar sampai kepada bagian ''slum'' dibawahdi bawah dan jatuh disebuah gereja pada Sektor 5, dia terjatuh diatasdi atas bunga-bunga dan tidak terluka parah. Digereja inilah Cloud mengenal Aeris. Aeris meminta Cloud bekerja sebagai penjaga dirinya dimanadi mana akhirnya Cloud setuju dan dalam seketika itu mereka berdua kedatangan tamu yakni, para ''Turk'' yang berasal dari Shinra dimanadi mana para ''Turk'' tersebut diperintahkan untuk menangkap Aeris.
 
Setelah pertarungan selesai, Aeris dengan senang hati menunjuk jalan menuju Sektor 7 (markas AVALANCHE). Saat diperjalanan Aeris berbicara bahwa pacar pertamanya adalah ''SOLDIER kelas satu'' sama seperti Cloud dulu. Tiba-tiba dalam perjalanan Aeris dan Cloud melihat Tifa masuk kedalam ''Wall Market'', sebuah area pada Sektor 6 yang dikenal sebagai tempat aktivitas para kriminal. Mereka mengikuti Tifa sampai akhirnya mereka menyusup masuk kedalam rumah bos kriminal Don Corneo dan menemukan berita mengagetkan yaitu Shinra telah mengetahui markas AVALANCHE dan berencana untuk menghancurkan Sector 7. AVALANCHE yang mendengar berita itu tidak bisa tinggal diam dan mencoba menggagalkan rencana tersebut namun Shinra akhirnya berhasil menghancurkan Sektor 7, banyak para penduduk Sektor 7 yang meninggal termasuk 3 anggota AVALANCHE. Tidak lama setelah itu para Turk berhasil menangkap Aeris, dimanadi mana setelah kejadian itu diketahui bahwa Aeris adalah manusia terakhir yang bertahan hidup dari bangsa kuno bernama "Cetra". Presiden Shinra percaya bahwa Aeris dapat menunjukkan jalan menuju daerah impian yang dikenal sebagai "Promised Land", daerah yang mempunyai banyak energi mako dan Shinra bertujuan untuk mengambil energi tersebut.
 
Sebagai anggota tersisa dari AVALANCHE, Tifa, Barret, dan Cloud menyusup kedalam markas utama Shinra untuk menyelamatkan Aeris. Setelah berhasil menyelmatkan Aeris, mereka bertemu dengan Red XIII yang akhirnya bergabung dengan grup. Saat mereka akan melarikan diri dari markas Shinra, mereka menemukan para pekerja, termasuk Presiden Shinra, dibantai. Cloud melihat luka yang terdapat pada Presiden Shinra dan mengetahui bahwa pembantainya adalah SOLDIER bernama Sephiroth yang diduga hidup kembali. Pekerja yang ditemukan masih hidup dalam keadaan sekarat memberitahui Cloud dan yang lain bahwa dia melihat Sephiroth membunuh presiden serta berbicara bahwa dia tidak akan pernah mengijinkan Shinra untuk mendapatkan ''Promised Land''. Cloud dan yang lain juga mengetahui bahwa kepala dari sebuah makhluk bernama "Jenova" menghilang dari bangunan fasilitas riset.
Baris 38:
Setelah kejadian itu, Sephirot mulai membuat Cloud meragukan ingatannya dan membuat Cloud mengetahui bahwa dirinya bukanlah manusia, tetapi dirinya adalah spesimen yang diciptakan dari genetik Jenova yang dibuat oleh Professor Hojo dari Shinra.
 
Jenova dimanadi mana akhirnya para pemain akan diceritakan, adalah sebuah makhluk parasit yang mendarat diplanet kira-kira 2000 tahun yang lalu menggunakan meteor. Akibat dari benturan meteor yang meninggalkan bekas kawah yang besar serta melukai planet, Jenova yang muncul dari kawah bertujuan untuk menyebarkan virus kepada seluruh organisme makhluk hidup diplanet, dimanadi mana virus tersebut dapat menyebabkan kegilaan dan membuat makhluk berubah menjadi monster. Korban yang paling banyak terjangkit adalah dari suku Cetra, Jenova menyebarkannya dengan cara menggunakan kemampuannya ''mimic'''nya dimanadi mana dia mampu berubah bentuk dan menyamar menjadi sebagai orang Cetra.
 
Cetra yang berusaha untuk melindungi diri mereka, akhirnya membuat monster raksasa bernama "WEAPONs" atau dalam bahasa Indonesia berarti ''Senjata'', tetapi mayoritas manusia memilih untuk kabur daripada berhadapan dengan Jenova. Sekelompok para orang yang masih hidup dari suku Cetra berjuang melawan Jenova untuk melindungi planet dan berhasil mengalahkan Jenova, serta menyegelnya pada kawah tempat Jenova mendarat. Setelah itu para "WEAPONs" memasuki masa hibernasinya untuk menunggu apabila akan ada ancaman yang kembali mengancam keselamatan planet. Namun jasad Jenova akhirnya ditemukan oleh Professor Gast, seorang penjelajah dari Shinra. Karena mengira bahwa makhluk tersebut adalah makhluk yang berasal dari suku Cetra, Gast akhirnya diberikan kekuasaan untuk melakukan percobaan pembuatan manusia artifisial dengan menggunakan kombinasi sel-sel Jenova dengan [[janin]] dari manusia yang tidak lahir untuk menghasilkan seorang Cetra.
 
5 tahun sebelumnya, Sephiroth mengetahui bahwa dia adalah hasil eksperimen saat dia berada di Nibelheim kota asal Cloud dan Tifa, untuk menjalankan misi. Namun dikarenakan Sephirot yang tidak peduli dengan detail-detail yang berkaitan, dia berkesimpulan bahwa dia adalah seorang dari suku Cetra yang telah diproduksi hanya dari material genetik Jenova. Dengan kemarahan yang luar biasa, Sephirot membakar kota, membunuh semua penduduk Nibelheim dan bertujuan untuk membunuh semua orang didunia yang merupakan keturunan para orang yang tidak ikut membuang dunianya dan tidak ikut melindungi dunia. Menurut Cloud, dia bertemu dengan Sephiroth saat pembantaian tersebut dan setelah itu Sephirot menghilang tanpa jejak lalu diasumsikan mati sampai akhirnya dia muncul kembali digedung Shinra. Saat perjalanan dan sudah sampai pada kawasan kawah utara, Sephiroth memberitahukan Cloud bahwa yang berada di Nibelheim saat itu bukanlah Cloud melainkan seorang SOLDIER kelas 1 dengan rambut hitam. Tifa yang tidak dapat membalas kata-kata tersebut membuat Cloud bingung dan ragu akan keberadaannya, hal tersebut menyebabkan Sephiroth dapat mengeluarkan Meteor, dimanadi mana dengan munculnya Meteor maka para "WEAPONs' terbangun dari masa hibernasinya. Dunia berguncang, gempa bumi yang besar, saat itu Cloud akhirnya terpisah dari teman-temannya dan terjatuh kedalam Lifestream.
 
=== Bagian Akhir ===
 
Saat meteor yang dipanggil oleh Sephirot semakin dekat dengan dunia, Shinra memfokuskan kinerjanya dalam melindungi para manusia dari para "WEAPONs", yang menganggap bahwa semuanya adalah ancaman untuk dunia. Ditempat lain, AVALANCHE yang mencari Cloud akhirnya menemukan dirinya berada disebuah rumah sakit yang berada pada sebuah pulau tropis, Cloud pada saat ini masih mengalami shock yang berat dan berlaku seperti orang cacat. Para "WEAPONs" yang mulai bergerak dan menghancurkan segalanya menyebabkan pulau kecil tempat AVALANCHE berada hancur berantakan, dimanadi mana Cloud dan Tifa jatuh kedalam Lifestream yang berada dibawahdi bawah pulau tersebut. Disitu Tifa mulai mencoba untuk mengembalikan ingatan Cloud dan mengetahui kebenaran masa lalunya. Walaupun Cloud berada di Nibelheilm saat pembantaian oleh Sephiroth, namun Cloud bukanlah seorang SOLDIER karena dia tidak berhasil menjadi SOLDIER dan hanya berhasil menjadi sebatas prajurit biasa. Diketahui bahwa SOLDIER dengan rambut hitam yang sebelumnya diingat oleh Cloud adalah Zack, dan dia adalah pacar pertama Aeris. Saat Sephiroth menghancurkan Nibelheim, Zack, Tifa dan Cloud bertarung melawan Sephiroth di dalam reaktor mako yang berada di Nibelheim. Walaupun Tifa dan Zack dikalahkan oleh Sephiroth, Cloud masih terus bertarung hingga akhirnya Cloud dan Sephiroth sama-sama terluka parah. Sephiroth tiba-tiba langsung mengambil kepala Jenova, yang berada di dalam reaktor mako tersebut dan melompat kedalam Lifestream.
 
Setelah kejadian itu, Tifa kembali dengan selamat sampai Midgar, dimanadi mana akhirnya dia bergabung dengan AVALANCHE, Cloud dan Zack yang termasuk sebagai para orang yang bertahan hidup dicap oleh Shinra sebagai pengkhianat dengan alasan membantu pembantaian Sephiroth. Profesor Hojo akhirnya menggunakan mereka semua yang bertahan hidup sebagai objek eksperimen, dimanadi mana dilakukan eksperimen yang sama dengan yang dilakukan untuk para SOLDIER. Namun dikarenakan Hojo melakukan eksperimen tanpa memedulikan keadaan mental para objek eksperimen berakibat semua objek eksperimen memasuki status koma kecuali Zack. Hampir 5 tahun kemudian, Zack kabur dari penjara dan membawa Cloud dengannya. Disitulah dimanadi mana akhirnya Cloud yang telah diinjeksi sel-sel Jenova membentuk personalitas baru yang salah, dia membentuk dirinya sebagai Zack baik dari sifat, cara bertarung, maupun ingatan tentang kejadian di Nibelheim dan statusnya sebagai SOLDIER kelas satu, tetapi karena hal itu pula Cloud dapat dikuasai oleh Sephiroth. Zack dibunuh oleh tentara Shinra yang mengejarnya di luar Midgar, kejadian ini terjadi sesaat sebelum mulainya permainan. Setelah itu Tifa akhirnya bertemu Cloud yang menggunakan pakaian Zack dan langsung menawari pekerjaan dengan AVALANCHE.
<!--
With the truth revealed, Cloud awakens and rejoins AVALANCHE. The player learns that, in her final moments, Aeris was casting a spell known as "Holy", the only means of opposing Meteor. Though she succeeds, Sephiroth's focused will prevents the spell from taking effect and has been restraining it since. Deciding that humanity must be protected from the WEAPONs before Sephiroth can be approached, Shinra and AVALANCHE destroy the WEAPONs, but nearly all of Shinra's executives are killed in the process. Among the few survivors are Reeve Tuesti, revealed to be the repentant controller of Cait Sith,[56] and Professor Hojo, who is revealed to be Sephiroth's father. He explains that he and his wife were assistants to Professor Gast, and offered up their unborn child as a test subject to research involving Jenova.[53][57] When Hojo attempts to help Sephiroth to gain mastery over the Lifestream afterward, AVALANCHE is given no choice but to fight and kill him.