Pusdikpenerbad: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k clean up, removed stub tag using AWB |
Rachmat-bot (bicara | kontrib) k Robot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 36:
Sempana Pusdik Penerbad adalah '''“Adhika Uttama”''' yang berarti '''"Terbaik Dari Yang Terbaik"'''.
== Syarat Khussus Menjadi Penerbang TNI AD ==
# Penerbangan Militer biasanya hanya menerima lulusan SMU IPA
# Panjang kaki dari pangkal paha minimal 100 cm
Baris 44:
# Biasanya bila sudah lulus semua persyaratan diatas,calon siswa akan diajak terbang oleh instruktur untuk mengetahui takut tidaknya siswa akan ketinggian, juga syaraf motorik siswa, tanggap tidaknya siswa akan persoalan yang biasa diberikan instruktur kepada calon penerbang, dan bakat terbang (aptitude test).
== Kualifikasi Penerbang TNI AD ==
Penerbangan TNI AD diawaki oleh 3 kelompok kualifikasi.<ref>[http://pusdikpenerbad.mil.id/?page=kualifikasipenerbad "Kualifikasi Penerbad"]</ref>
Baris 55:
Secara umum dalam dunia penerbangan, kualifikasi ini disebut dengan tehnisi atau mekanik pesawat. Kualifikasi harsabang ini mecakup keahlian sebagai Mekanik, Avionik, Ahli Senjata, Listrik dan Radio dan Technical Inspector (TI).
* '''Pelayan Penerbangan (Yanbangan)'''
Pelayan penerbangan ini mencakup kualifikasi Pengawan Lalu Lintas Udara (PLLU), Meteorologi, Pemadan Kebakaran, dan Kesehatan Disamping 3 kualifikasi utama ini, penerbad juga dibantu oleh para prajurit non kualifikasi. Mereka ini sebagai unsur pelayan dan pembantu pelaksanaan tugas-tugas penerbad secara administrasi.
== Alutsista Pusdik Penerbad ==
Berikut daftar alutsista yang dioperasikan Pusdik Penerbad<ref>[http://pusdikpenerbad.mil.id/index.php?page=pesawat "Alutsista Pusdik Penerbad"]</ref>
* Pesawat Latih Dasar HUGHES 269/300, TH-55 OSAGE
Baris 67:
== Sejarah ==
Mengingat akan kebutuhan untuk mendidik personil penerbangan, pimpinan Angkatan Darat mengeluarkan Surat Perintah
Pada pembukaan Sekolah Penerbangan Angkatan Darat (Sepenerbad) tersebut, sekaligus diresmikan
Untuk menjamin jalannya pendidikan selanjutnya, dikeluarkanlah
Atas kerja sama dengan API Curug telah dapat diselesaikan pendidikan penerbangan Angkatan Darat angkatan ke I, dengan menumpang tempat, baik untuk siswa maupun tempat
Dari 10 orang Pama yang mengikuti advance flight training dengan menggunakan helikopter Mi-4, hasilnya 8 orang lulus dan 2 orang dinyatahan tidak lulus, selanjutnya dari 5 orang Pama yang mengikuti advance training dengan fixed wing basic trainer lulus semuanya, dimana 3 orang melanjutkan ke advance rotary wing training, yang 2 orang melanjutkan pada fixed wing multi engine training ke Amerika Serikat.
Dengan demlkian pendidikan penerbang angkatan ke I
Kemudian dibuka pendididikan avionic course, yang bekerja sama dengan PN Garuda Indonesia Airways, diikuti oleh 7 orang Pama dengan hasil cuhup memuaskan dan lulus semua.
Pertumbuhan selanjutnya dari Sekolah Penerbangan Angkatan Darat ini , ialah menjadi Pusat Pendidikan Penerbangan Angkatan Darat (Pusdikpenerbad).
Setelah adanya perubahan Sekolah Penerbangan Angkatan Darat menjadi Pusat Pendidikan Penerbangan Angkatan Darat peranan dari Pusdikpenerbad kurang begitu kelihatan sehingga untuk mendidik personel penerbangan harus dididik di luar Pusdikpenerbad antara lain di Akademi Penerbangan Indonesia di Curug yang kemudian beru-bah nama menjadi Lembaga pendidikan Perhubungan Udara (LPPU), serta pada beberapa lembaga pendidikan lain Angkatan antara lain di Sekbang ABRI.
Menghadapi semua ini, sejak tahun 1975 mulai diaiktifkan kembali peranan dari Pusdikpenerbad dengan dimulainya lagi kursus-kursus pendidikan kejuruan Penerbad yang dididik oleh Penerbad sendiri.
Makin meningkatnya operasi yang dilaksanakan didaerah-daerah operasi terutama daerah operasi Timor Timur, maka untuk mendukung kebutuhan pesawat terbang didaerah operasi ini
Untuk itu berdasarkan Surat Perintah Danpuspenerbad No. Sprin/605/IX/1977 tanggal I9 September 1377 telah dibuka kembali Kursus Kejuruan Perwira Penerbang Angkatan ke IV TA. 1977/1978 sebanyak 16 orang Perwira dan calon Peirwira.
Baris 96:
Oleh adanya kebijaksanaan tersebut, maka Penerbad kehilangan sumber yang potensial yaitu Perwira lulusan AKABRI dan Secapa Reguler, sehingga dalam waktu dua tahun sejak tahun 1979-1981 Penerbad tidak menghasilkan Penerbang baru. Dalam rangka Renbangkuat Penerbad dalam Renstra II TNI AD tahun 1979-1983 dibutuhkan 75 orang penerbang tiap tahun.Dengan adanya kebijakan Pimpinan Hankam/ABRI bahwa Perwira lulusan AKABRI dan Secapa reguler hanya untuk mengisi kebutuhan Perwira dalam rangka pemantapan 100 Batalyon ABRI, sehingga untuk mengisi kebutuhan personel penerbang harus dicarikan jalan lain.
Kemungkinan sumber untuik mengisi kebutuhan personel penerbang TNI AD ialah dari lulusan Secaba Milwa TNI AD atau langsung dari
Untuk menjadi Penerbang TNI AD harus perwira, maka untuk pendidikan Penerbang lulusan Secaba Milwa TNI AD diperlukan waktu ± 2 tahun, karena disamping pendidikan Penerbang, harus mengikuti pendidikan calon perwira (Secapa). Untuk mengisi kebutuhan personel Penerbad disamping telah dididik personel penerbang, dididik pula personel untuk pemeliharaan pesawat terbang dan personel pelayanan pangkalan antara lain pendidikan ATC, pemadam kebakaran dan lain-lain. Untuk personel pemeliharaan pesawat terbang sejak tahun 1979 telah dididik beberapa bintara dan tamtama untuk pembantu mekanik. Berdasarkan Surat Perintah Danpuspenerbad No. Sprin / 368 / V / 1979 tanggal 31 Mei 1979 telah dibuka pendidikan Susjur Ba/Ta Pembantu Mekanik sebanyak 30 orang. Dengan bertambahnya pesawat terbang yang dimiliki oleh Penerbad, personel pemeliharaan
Kebutuhan personel yang cukup besar ini dalam rangka renbangkuat Penerbad dalama Renstra II TNI AD 1979-1983 khususnya menghadapi terbentuknya Grup Penerbad. Dengan telah dihasilkannya personel personel berkwalifikasi penerbangan baik penerbang maupun personel berkwalifikasi lainnya yang dididik oleh Sepenerbad sendiri,
== Komandan ==
{| {{prettytable}}
|+'''Daftar Komandan Pusdik Penerbad sejak awal pembentukannya'''
|