Gereja Santo Laurentius, Bandung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Justinbdg0693 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Justinbdg0693 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 46:
 
Pada awal jabatannya beliau melantik pengurus pertama PDKK Dei Verbum di paroki. Kompleks Gereja Sukajadi juga dengan cepat menjadi sesak oleh bangunan dengan dibukanya Sanggar Pratikara tanggal 27 November 1987. Kantor majalah keuskupan “Komunikasi” 18 maret 2000 dan Radio Raka 30 Oktober 2003. Kantor FMKI (Forum Masyarakat Katolik Indonesia) November 1998. WKM (Wahana Karya Muda) diresmikan pastor Bogaartz tahun 2002.<ref>[http://parokilaurentiusbdg.org/cikal-bakal-paroki-st-laurentius/ Cikal Bakal Paroki St.Laurentius]</ref>
 
 
== Arsitektur Gereja ==
Gereja St. Laurentius yang dibangun pada tahun 1981 ini telah mempunyai bangunan yang modern pada masanya. Pada saat itu, menjelang selesainya pembangunan gereja dibuatlah kolumbarium untuk menyimpan abu jenazah umat. Bentuknya adalah kotak-kotak besi yang ditempelkan di tembok sisi luar gereja, di belakang altar. Pada awalnya ada pro dan kontra namun Pastor Schellekens, OSC tetap menjalankan pembuatan kolumbarium. Suasana yang terasa di kolumbarium ini jauh dari kesan angker sehingga makin banyak umat yang tertarik untuk menyimpan abu jenazah kerabatnya di situ. Tahap pertama dibuat 437 kotak yang diberi kode huruf dan angka, dan mulai digunakan tanggal 26 Juni 1986. Ketika sebagian kotak tersebut terisi penuh, sebanyak 437 kotak baru di tembok utara gereja mulai digunakan per tanggal 3 Mei 2003.<ref>[elib.unikom.ac.id/download.php?id=61263 Latar Belakang Gereja St. Laurentius]</ref>
 
== Pastor ==