Kanon Alkitab: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
+ |
fix |
||
Baris 72:
=== Gereja Timur ===
==== Bapa Gereja Aleksandria ====
[[Origen]] dari [[Aleksandria, Mesir|Aleksandria]] (184/5-253/4), salah seorang cendekiawan mula-mula yang terlibat dalam kodifikasi kanon Alkitab, memiliki latar belakang pendidikan yang baik dalam teologi Kristen maupun filsafat [[paganisme]], namun secara [[anumerta]] dikutuk dalam [[Konsili Konstantinopel II]] tahun [[553]] karena beberapa ajarannya dianggap [[ajaran sesat|sesat]]. Kanon yang diajukan Origen mencakup semua kitab dalam kanon
Ia juga memasukkan [[Gembala Hermas]] yang mana kemudian ditolak. [[Bruce M. Metzger]], seorang akademisi keagamaan, menjelaskan upaya yang dilakukan Origen dengan mengatakan, "Proses kanonisasi yang direpresentasikan oleh Origen dilanjutkan dengan cara seleksi, beranjak dari banyak kandidat untuk disertakan lebih sedikit."<ref>{{en}} Bruce Manning Metzger, "The canon of the New Testament: its origin, development, and significance", p. 141.</ref> Hal ini merupakan upaya besar pertama untuk menyusun berbagai surat dan kitab tertentu sebagai ajaran yang terinspirasi dan berwibawa bagi Gereja perdana pada saat itu, meskipun tidak ada kejelasan apakah Origen menganggap daftarnya berwibawa bagi dirinya sendiri.
Baris 83:
=== Gereja Barat ===
==== Bapa Gereja Latin ====
Konsili pertama yang memberlakukan kanon Katolik seperti yang sekarang ini ([[Kanon Trente]]) mungkin adalah [[Sinode Hippo]], di [[Afrika Utara]], pada tahun [[393]]
Dalam sebuah surat ({{circa}} tahun 405) kepada [[Eksuperius]], seorang [[uskup]] dari [[Toulouse]], [[Paus Innosensius I]] menyebutkan kitab-kitab suci yang telah diterima dalam kanon.<ref>{{en}} {{citation |url=http://www.bible-researcher.com/innocent.html |title=Innocent I |publisher=Bible Research}}</ref> Ketika para uskup dan [[konsili]] ini berbicara tentang hal tersebut, mereka dipandang tidak mendefinisikan sesuatu yang baru, melainkan "mengesahkan apa yang telah menjadi pemikiran Gereja."<ref>{{en}} Everett Ferguson, "Factors leading to the Selection and Closure of the New Testament Canon," in ''The Canon Debate''. eds. L. M. McDonald & J. A. Sanders (Hendrickson, 2002) p. 320; Bruce Metzger, ''The Canon of the New Testament: Its Origins, Development, and Significance'' (Oxford: Clarendon, 1987) pp. 237–238; F. F. Bruce, ''The Canon of Scripture'' (Intervarsity Press, 1988) p. 97</ref> Sejak abad ke-4 telah ada suara bulat di [[Kekristenan Barat]] mengenai kanon Perjanjian Baru sebagaimana adanya saat ini.<ref>{{en}} F. F. Bruce, ''The Canon of Scripture'' (Intervarsity Press, 1988) p. 215</ref> Sementara pada abad ke-5 di [[Kekristenan Timur]], dengan sedikit pengecualian, telah menerima [[Kitab Wahyu]] dan karenanya — sehubungan dengan kanon Perjanjian Baru — berada dalam keselarasan dengan Barat.<ref>{{en}} ''The Cambridge History of the Bible'' (volume 1) eds. P. R. Ackroyd and C. F. Evans (Cambridge University Press, 1970) p. 305; cf. the Catholic Encyclopedia, ''[http://www.newadvent.org/cathen/03274a.htm Canon of the New Testament]''</ref>
|