Skizofrenia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Menolak perubahan teks terakhir (oleh 202.61.126.62) dan mengembalikan revisi 10243205 oleh Kenrick95Bot
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 27:
{{TOC limit|3}}
 
== Gejala ==
Seseorang yang didiagnosis mengidap skizofrenia dapat mengalami [[halusinasi]] (kebanyakan melaporkan adanya [[Halusinasi auditori|mendengar suara-suara]]), [[waham]] (biasanya aneh atau [[Waham penyiksaan|penyiksaan]] secara biasa), dan [[Gangguan pemikiran|gangguan daya pikir dan bicara]]. Yang terakhir ini dapat berupa kehilangan urutan berpikir, hingga kalimat yang artinya kurang berhubungan, sampai dengan ketidakpaduan yang dikenal sebagai [[Skizofasia|kata-kata yang berantakan]] pada kasus yang lebih parah. Menarik diri dari lingkungan sosial, cara berpakaian yang berantakan dan tidak menjaga kebersihan, dan kehilangan motivasi dan pertimbangan merupakan hal yang umum pada skizofrenia.<ref name=CarsonNursing>Carson VB (2000). [http://books.google.com/books?id=QM5rAAAAMAAJ Mental health nursing: the nurse-patient journey] W.B. Saunders.ISBN 9780721680538978-0-7216-8053-8. p. 638.</ref>
Biasanya dapat diobservasi adanya pola kesulitan [[emosi]], sebagai contoh tidak adanya sifat responsif.<ref name="HirschWeinberger2003p21">{{vcite book|author1=Hirsch SR|author2= Weinberger DR|title=Schizophrenia|url=http://books.google.com/books?id=x3fmsV55rigC&pg=PA21|year= 2003|publisher=Wiley-Blackwell|isbn=9780632063888|page=21}}</ref> Gangguan dalam [[kognisi sosial]] diasosiasikan dengan skizofrenia,<ref>{{vcite journal |author=Brunet-Gouet E, Decety J |title=Social brain dysfunctions in schizophrenia: a review of neuroimaging studies |journal=Psychiatry Res |volume=148 |issue=2–3 |pages=75–92 |year=2006 |month=December|pmid=17088049 |doi=10.1016/j.pscychresns.2006.05.001}}</ref> demikian juga dengan gejala [[paranoia]] ; [[isolasi sosial]] pada umumnya muncul.<ref name="HirschWeinberger2003p481">{{vcite book|author1=Hirsch SR|author2= WeinbergerDR|title=Schizophrenia|url=http://books.google.com/books?id=x3fmsV55rigC&pg=PA21|year= 2003|publisher=Wiley-Blackwell|isbn=9780632063888|page=481}}</ref> Kesulitan dalam [[Memori bekerja|bekerja]] dan [[daya ingat jangka panjang]], [[perhatian]], [[Fungsi eksekutif|peran eksekutif]], dan kecepatan untuk [[Mengolah informas|mengolah]] juga sangat umum terjadi.<ref name=Lancet09/> Pada salah satu subtipe yang tidak umum, seseorang menjadi sangat diam, dan berdiam diri pada posisi yang sangat aneh, atau menunjukkan tingkah laku yang tidak jelas, semua ini merupakan gejala [[katatonia]].<ref>{{vcite journal|author=Ungvari GS, Caroff SN, Gerevich J |title=The catatonia conundrum: evidence of psychomotor phenomena as a symptom dimension in psychotic disorders |journal=Schizophr Bull |volume=36 |issue=2 |pages=231–8 |year=2010 |month=March|pmid=19776208 |doi=10.1093/schbul/sbp105}}</ref>
 
Pada masa akhir remaja dan awal masa dewasa merupakan periode puncak untuk timbulnya skizofrenia,<ref name=Lancet09>{{vcite journal|author= [[Jim van Os|van Os J]], Kapur S |title=Schizophrenia |journal=Lancet |volume=374 |issue=9690 |pages=635–45|year=2009 |month=August |pmid=19700006 |doi=10.1016/S0140-6736(09)60995-8|url=http://xa.yimg.com/kq/groups/19525360/611943554/name/Schizophrenia+-+The+Lancet.pdf }}</ref> yang merupakan tahun kritis perkembangan sosial dan vokasional pada seorang dewasa muda.<ref name="Addington_et_al_2007"/> Pada 40% laki-laki dan 23% perempuan didiagnosis dengan skizofrenia, di mana manifestasi kondisi ini muncul sebelum usia 19 tahun.<ref name=Cullen>{{vcite journal |author=Cullen KR, Kumra S, Regan J ''et al.'' |title=Atypical Antipsychotics for Treatment of Schizophrenia Spectrum Disorders|journal=Psychiatric Times |volume=25 |issue=3 |year=2008|url=http://www.psychiatrictimes.com/schizophrenia/article/10168/1147536}}</ref> Untuk menekan gangguan perkembangan yang diasosiasikan dengan skizofrenia, telah banyak dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi dan menangani fase [[prodromal|prodromal (sebelum-tercetus)]] dari penyakit ini, yang telah dapat dideteksi hingga 30&nbsp;bulan sebelum gejala muncul.<ref name="Addington_et_al_2007">{{vcite journal |author=Addington J, Cadenhead KS, Cannon TD, ''et al.''|year=2007|title=North American prodrome longitudinal study: a collaborative multisite approach to prodromal schizophrenia research|journal= [[Schizophrenia Bulletin]] |volume=33 | issue=3 |pages=665–72 |pmid=17255119|doi=10.1093/schbul/sbl075|pmc=2526151}}</ref> Mereka yang telah mengalami perkembangan skizofrenia mengalami gejala psikotik sementara atau sembuh dengan sendirinya<ref name="Amminger_et_al_2006">{{vcite journal |author=Amminger GP, Leicester S, Yung AR, ''et al.'' |year=2006|title=Early onset of symptoms predicts conversion to non-affective psychosis in ultra-high risk individuals|journal= [[Schizophrenia Research]] |volume=84 | issue=1 |pages=67–76 |pmid=16677803|doi=10.1016/j.schres.2006.02.018}}</ref> dan gejala nonspesifik berupa menarik diri dari lingkungan, iritabilitas, [[disforia]],<ref name="ParnasJorgensen1989">{{vcite journal |author=Parnas J, Jorgensen A |year=1989 |title=Pre-morbid psychopathology in schizophrenia spectrum |journal= [[British Journal of Psychiatry]] |volume=115 |pages=623–7|pmid=2611591}}</ref> dan kecerobohan<ref>{{cite book |ref=harv |last=Coyle |first=Joseph |editor1-first=George J|editor1-last=Siegal |editor2-first=R. Wayne |editor2-last=Albers |editor3-first=Scott T |editor3-last=Brady|editor4-first=Donald |editor4-last=Price |title=Basic Neurochemistry: Molecular, Cellular and Medical Aspects|format=Textbook |edition=7th |year=2006 |publisher=Elsevier Academic Press |location=Burlington, MA |isbn=0-12-088397-X|page=876 |chapter=Chapter 54: The Neurochemistry of Schizophrenia}}</ref> selama fase prodromal.
 
=== Klasifikasi Schneiderian ===
Pada awal abad ke-20, seorang psikiatrik yang bernama [[Kurt Schneider]] membuat daftar gejala psikotik yang menurutnya dapat membedakan skizofrenia dari gangguan psikotik lainnya. Daftar ini disebut ''first-rank symptoms'' (gejala peringkat pertama) atau [[Kurt Schneider#First-rank symptoms|Schneider's first-rank symptoms]]. Gejala ini termasuk waham berada dalam kontrol suatu kekuatan eksternal; kepercayaan bahwa pikiran dimasukkan atau keluar dari bawah sadar; kepercayaan bahwa pikiran seseorang dipancarkan kepada orang lain; dan mendengar suara halusinasi yang berkomentar tentang pikiran atau sikap seseorang atau bercakap-cakap dengan suara halusinasi.<ref name="SchneiderClinicalPsychopathology">{{vcite book|last1=Schneider |first1=K |authorlink1=Kurt Schneider |title=Clinical Psychopathology |url=http://books.google.com/?id=ofzOAAAAMAAJ |edition=5 |year=1959 |publisher=Grune & Stratton |location=New York }}</ref> Walaupun telah menyumbang pada kriteria diagnostik secara signifikan, [[Sensitivitas dan kespesifikan|kespesifikan]] gejala peringkat pertama masih dipertanyakan. Suatu tinjauan tentang penelitian diagnosis yang dilakukan antara tahun 1970 dan 2005 menemukan bahwa mereka memperbolehkan untuk tidak adanya konfirmasi ataupun menolak klaim Schneider, dan menyarankan bahwa gejala tingkat pertama tidak harus mendapatkan penekanan untuk sistem diagnosis pada masa mendatang.<ref name="pmid17562695">{{vcite journal |author=Nordgaard J, Arnfred SM, Handest P, Parnas J |title=The diagnostic status of first-rank symptoms |journal=Schizophrenia Bulletin|volume=34 |issue=1 |pages=137–54 |year=2008 |month=January |pmid=17562695 |pmc=2632385 |doi=10.1093/schbul/sbm044}}</ref>
 
=== Gejala positif dan negatif ===
Skizofrenia pada umumnya dideskripsikan sebagai [[Gejala#Gejala positif dan negatif|gejala positif dan negatif (atau defisit)]].<ref name="Sims_2002">{{vcite book |author=Sims A |title=Symptoms in the mind: an introduction to descriptive psychopathology |publisher=W. B. Saunders |location=Philadelphia |year=2002 |isbn=0-7020-2627-1 }}</ref> Gejala positif merupakan gejala yang tidak dialami oleh kebanyakan individu secara normal tetapi dialami oleh seorang penderita skizofrenia. Keadaan ini termasuk diantaranya waham, pikiran dan ucapan yang kacau, dan halusinasi [[taktil]], [[Halusinasi auditori|auditori]], [[visual]], [[olfaktori]] dan [[gustatori]], biasanya dijelaskan sebagai manifestasi psikosis.<ref>Kneisl C. and Trigoboff E.(2009). Contemporary Psychiatric- Mental Health Nursing. 2nd edition. London: Pearson Prentice Ltd. p. 371</ref> Halusinasi biasanya berhubungan dengan tema waham.<ref name=DSM299/> Gejala positif umumnya memberikan respons yang baik dengan pengobatan.<ref name=DSM299>American Psychiatric Association. Task Force on DSM-IV. (2000). Diagnostic and statistical manual of mental disorders: DSM-IV-TR. American Psychiatric Pub. ISBN 9780890420256978-0-89042-025-6. p. 299</ref>
Gejala negatif merupakan adanya defisit terhadap respon emosi normal atau proses berpikir lainnya, dan reaksinya kurang baik terhadap pengobatan.<ref name=CarsonNursing/> Gejala pada umumnya meliputi emosi yang datar atau [[efek tumpul]], pendiam ([[alogia]]), ketidakmampuan untuk mengalami kesenangan ([[anhedonia]]), tidak ada keinginan untuk membangun hubungan sosial ([[asosial]]), dan rendahnya motivasi ([[avolisi]]). Penelitian memperlihatkan adanya gejala negatif yang berkontribusi pada kualitas hidup yang buruk, keterbatasan fungsi, dan beban bagi orang lain dibandingkan dengan gejala positif.<ref>{{vcite journal |author=Velligan DI and Alphs LD|title=Negative Symptoms in Schizophrenia: The Importance of Identification and Treatment |journal=Psychiatric Times |volume=25 |issue=3 |date=March 1, 2008|url=http://www.psychiatrictimes.com/schizophrenia/article/10168/1147581}}</ref> Pada penderita dengan gejala negatif yang menonjol seringkali memiliki sejarah untuk kurang mampu menyesuaikan diri sebelum penyakit muncul, dan respons terhadap pengobatan biasanya terbatas.<ref name=CarsonNursing/>
 
== Penyebab ==
{{Utama|Penyebab skizofrenia}}
Suatu kombinasi dari faktor genetika dan [[faktor lingkungan]] memainkan peranan dalam perkembangan skizofrenia.<ref name=Lancet09/> Seseorang dengan sejarah skizofrenia dalam keluarga yang menderita psikosis transien atau pembatasan diri memiliki kemungkinan 20–40% untuk didiagnosis satu tahun kemudian.<ref name="Drake_Lewis_2005">{{vcite journal |author=Drake RJ, Lewis SW |title=Early detection of schizophrenia |journal=Current Opinion in Psychiatry |volume=18 |issue=2|pages=147–50 |year=2005 |month=March |pmid=16639167 |doi=10.1097/00001504-200503000-00007}}</ref>
 
=== Genetika ===
Perkiraan dari [[heritabilitas]] bervariasi karena kesulitan dalam memisahkan efek yang disebabkan oleh faktor genetika dan lingkungan.<ref name="ODonovan_et_al_2003">{{vcite journal |author=O'Donovan MC, Williams NM, Owen MJ |title=Recent advances in the genetics of schizophrenia |journal=Hum. Mol. Genet. |volume=12 Spec No 2 |pages=R125–33 |year=2003 |month=October|pmid=12952866 |doi=10.1093/hmg/ddg302}}</ref> Risiko terbesar timbulnya skizofrenia adalah adanya [[hubungan saudara tingkat pertama]] dengan penyakit (risikonya 6.5%); lebih dari 40% pada [[kembar monozigotik]] dari penderita skizofrenia juga terpengaruh. Tampaknya bahwa banyak [[gen]] yang terlibat, setiap bagian kecil memberi efek dan transmisi serta ekspresi yang tidak diketahui. Banyak penyebab yang telah diajukan, termasuk yang spesifik seperti [[variasi jumlah salinan]], [[NOTCH4]], dan lokus protein histon.<ref name=Genes10>{{vcite journal |author=McLaren JA, Silins E, Hutchinson D, Mattick RP, Hall W |title=Assessing evidence for a causal link between cannabis and psychosis: a review of cohort studies |journal=Int. J. Drug Policy |volume=21 |issue=1 |pages=10–9 |year=2010 |month=January |pmid=19783132|doi=10.1016/j.drugpo.2009.09.001 |url=}}</ref> Sejumlah [[Penelitian yang menyangkut segala sesuatu tentang genom|segala sesuatu yang menyangkut genom]] seperti misalnya [[protein jari seng 804A]] juga telah ditautkan.<ref>{{vcite journal |author=O'Donovan MC, Craddock NJ, Owen MJ|title=Genetics of psychosis; insights from views across the genome |journal=Hum. Genet. |volume=126 |issue=1 |pages=3–12|year=2009 |month=July |pmid=19521722 |doi=10.1007/s00439-009-0703-0}}</ref> Terdapat tumpang tindih yang signifikan pada genetika skizofrenia dan [[kelainan bipolar]].<ref>{{vcite journal | author = Craddock N, Owen MJ | title = The Kraepelinian dichotomy - going, going... But still not gone | journal = The British Journal of Psychiatry | volume = 196 |pages = 92–95| year = 2010
| doi = 10.1192/bjp.bp.109.073429 | pmid=20118450 | pmc=2815936}}</ref>
Baris 50:
Dengan mengasumsikan adanya dasar keturunan, suatu pertanyaan dari [[psikologi revolusioner]] adalah mengapa gen yang meningkatkan kemungkinan psikosis berkembang, dengan asumsi bahwa kondisi ini mungkin disebabkan oleh adanya [[ketimpangan adaptasi]] dari pandangan evolusi. Satu teori mengimplikasikan keterlibatan gen dalam evolusi bahasa dan [[sifat alami manusia]], tetapi hingga saat ini ide seperti itu tetap menjadi teori secara alamiah.<ref name="pmid18502103">{{vcite journal |author=Crow TJ |title=The 'big bang' theory of the origin of psychosis and the faculty of language |journal= [[Schizophrenia Research]] |volume=102 |issue=1–3 |pages=31–52 |year=2008|month=July |pmid=18502103 |doi=10.1016/j.schres.2008.03.010 }}</ref><ref>{{vcite book|title=Clinical Handbook of Schizophrenia|year=2008|isbn=1593856520|pages=22–23|author=Mueser KT, Jeste DV|publisher=Guilford Press|location=New York}}</ref>
 
=== Lingkungan ===
Faktor lingkungan berhubungan dengan timbulnya skizofrenia di antaranya adalah lingkungan tempat tinggal, penggunaan obat dan stres masa kehamilan.<ref name=Lancet09/> Gaya pengasuhan tampaknya tidak memberikan pengaruh besar, walaupun penderita yang mendapat dukungan dari orang tua keadaannya lebih baik daripada penderita dengan orang tua yang suka mengkritik dan kasar. Tinggal di lingkungan urban pada waktu masa kanak-kanak atau masa dewasa secara konsisten tampaknya menaikkan risiko skizofrenia dua kali lipat,<ref name=Lancet09/> bahkan setelah memperhitungkan faktor [[Penggunaan obat untuk hiburan|penggunaan obat]], [[kelompok etnis]], dan ukuran dari [[kelompok sosial]].<ref name="fn_19">{{vcite journal |author= [[Jim van Os|Van Os J]] |year=2004 |title=Does the urban environment cause psychosis? |journal= [[British Journal of Psychiatry]] |volume=184 | issue=4 |pages=287–288 |pmid=15056569|doi=10.1192/bjp.184.4.287}}</ref> Faktor lain yang memainkan peranan penting termasuk [[isolasi sosial]] dan imigrasi yang berhubungan dengan kesulitan sosial, diskriminasi rasial, disfungsi keluarga, pengangguran, dan kondisi perumahan yang buruk.<ref name="Selten_et_al_2007">{{vcite journal |author=Selten JP, Cantor-Graae E, Kahn RS |year=2007|month=March |title=Migration and schizophrenia |journal=Current Opinion in Psychiatry |volume=20 |issue=2 |pages=111–115|pmid=17278906 |doi=10.1097/YCO.0b013e328017f68e}}</ref>
 
==== Penyalahgunaan obat ====
Sejumlah obat dihubungkan dengan timbulnya skizofrenia, termasuk [[kanabis]], [[kokain]], dan [[amfetamin]]. Sekitar sebagian dari penderita skizofrenia merupakan pengguna obat-obatan dan/atau alkohol secara berlebihan.<ref name="Gregg_et_al_2007"/> Peran kanabis dapat merupakan penyebab,<ref>{{vcite journal|last=Large|first=M|coauthors=Sharma, S, Compton, MT, Slade, T, Nielssen, O|title=Cannabis Use and Earlier Onset of Psychosis: A Systematic Meta-analysis.|journal=Archives of general psychiatry|date=2011 Feb 7|pmid=21300939}}</ref> tetapi obat lainnya dapat digunakan hanya sebagai cara untuk mengatasi depresi, kecemasan, kebosanan, dan rasa kesepian.<ref name="Gregg_et_al_2007">{{vcite journal |author=Gregg L, Barrowclough C, Haddock G |year=2007 |title= Reasons for increased substance use in psychosis|journal= Clin Psychol Rev |volume=27 |issue=4 |pages=494–510 |pmid=17240501 |doi=10.1016/j.cpr.2006.09.004}}</ref><ref name=Leweke08/>
 
Ketergantungan dalam penggunaan [[ganja]] dengan dosis tinggi berisiko berkembangnya gangguan psikotik<ref>{{vcite journal |author=Moore THM, Zammit S, Lingford-Hughes A ''et al.''|year=2007 |title= Cannabis use and risk of psychotic or affective mental health outcomes: a systematic review|journal=Lancet |volume=370 |issue=9584 |pages=319–328 |doi=10.1016/S0140-6736(07)61162-3 |pmid=17662880}}</ref> yang penggunaan yang sering berkorelasi dengan dua kali peningkatan risiko psikosis dan skizofrenia.<ref name=Leweke08>{{vcite journal|author=Leweke FM, Koethe D |title=Cannabis and psychiatric disorders: it is not only addiction |journal=Addict Biol|volume=13 |issue=2 |pages=264–75 |year=2008 |month=June |pmid=18482435 |doi=10.1111/j.1369-1600.2008.00106.x|url=}}</ref><ref>{{cite journal|last=Sewell|first=RA|coauthors=Ranganathan, M, D'Souza, DC|title=Cannabinoids and psychosis|journal=International review of psychiatry (Abingdon, England)|date=2009 Apr|volume=21|issue=2|pages=152–62|pmid=19367509|doi=10.1080/09540260902782802}}</ref> Walaupun penggunaan ganja diterima sebagai sebab yang berkontribusi terhadap skizofrenia oleh banyak pihak,<ref name="Henquet2008">{{cite journal|last=Henquet|first=C|coauthors=Di Forti, M, Morrison, P, Kuepper, R, Murray, RM|title=Gene-Environment Interplay Between Cannabis and Psychosis|journal=Schizophrenia bulletin|date=2008 Nov|volume=34|issue=6|pages=1111–21|pmid=18723841|doi=10.1093/schbul/sbn108|pmc=2632498}}</ref> hal itu tetaplah kontroversial.<ref name="Genes10"/><ref name="Amar2007">{{cite journal|author=Ben Amar M, Potvin S|title=Cannabis and psychosis: what is the link?|journal=Journal of psychoactive drugs|date=2007 Jun|volume=39|issue=2|pages=131–42|pmid=17703707|doi=10.1080/02791072.2007.10399871}}</ref> Amfetamin, kokain, dan pada derajat tertentu yang lebih rendah, alkohol, dapat menyebabkan psikosis yang bergejala sangat serupa dengan skizofrenia.<ref name=BMJ07/><ref name=alcohol>{{vcite web|url=http://www.emedicine.com/med/topic3113.htm |title=Alcohol-Related Psychosis|accessdate=September 27, 2006 |author=Larson, Michael |date=2006-03-30 |work=eMedicine |publisher=WebMD}}</ref> Meskipun tidak secara umum dipercaya sebagai satu sebab penyakit, penderita skizofrenia menggunakan [[nikotin]] dengan rerata yang jauh lebih besar dibandingkan populasi pada umumnya.<ref>{{cite journal|last=Sagud|first=M|coauthors=Mihaljević-Peles, A, Mück-Seler, D, Pivac, N, Vuksan-Cusa, B, Brataljenović, T, Jakovljević, M|title=Smoking and schizophrenia|journal=Psychiatria Danubina|date=2009 Sep|volume=21|issue=3|pages=371–5|pmid=19794359}}</ref>
 
==== Faktor perkembangan ====
Faktor-faktor seperti hipoksia dan infeksi, atau stres dan malnutrisi pada ibu pada masa [[perkembangan janin]], dapat mengakibatkan sedikit peningkatan resiko skizofrenia di kemudian hari.<ref name=Lancet09/> Orang-orang yang didiagnosis menderita skizofrenia lebih sering dilahirkan pada saat musim dingin atau musim semi (setidaknya di [[belahan bumi utara]]) yang mungkin merupakan akibat dari peningkatan rerata paparan virus di dalam kandungan.<ref name=BMJ07/> Perbedaan ini sekitar 5 sampai 8%.<ref name=yolken>{{vcite journal|journal=Herpes |year=2004 |volume=11 |issue=Suppl 2 |pages=83A–88A |month=Jun |title=Viruses and schizophrenia: a focus on herpes simplex virus.|url=http://www.stanleylab.org/publications/VIRUSES.asp |author=Yolken R.|pmid=15319094}}</ref>
 
== Mekanisme ==
{{Utama|Mekanisme skizofrenia}}
Sejumlah upaya telah dibuat untuk menjelaskan hubungan antara fungsi otak yang berubah dengan skizofrenia.<ref name=Lancet09/> Satu teori yang paling umum adalah [[Hipotesis dopamin tentang skizofrenia|hipotesis dopamin]] yang menjelaskan bahwa psikosis disebabkan interpretasi pikiran yang salah terhadap pelepasan dari [[dopamin|neuron dopaminergis]].<ref name=Lancet09/>
 
=== Psikologis ===
Banyak mekanisme psikologis yang terlibat dalam pertumbuhan dan perkembangan skizofrenia. [[Bias kognitif]] telah diidentifikasi pada orang-orang yang didiagnosis atau berisiko menderita skizofrenia, terutama ketika dalam keadaan stres atau situasi yang membingungkan.<ref>{{vcite journal |author=Broome MR, Woolley JB, Tabraham P, ''et al.'' |title=What causes the onset of psychosis? |journal=Schizophr. Res. |volume=79 |issue=1 |pages=23–34 |year=2005 |month=November |pmid=16198238|doi=10.1016/j.schres.2005.02.007}}</ref> Beberapa fitur kognitif dapat mencerminkan [[defisit neurokognitif]] global seperti hilangnya memori, sementara beberapa fitur lain dapat berhubungan dengan masalah atau pengalaman tertentu.<ref name="Bentall_et_al_2007">{{vcite journal |author=Bentall RP, Fernyhough C, Morrison AP, Lewis S, Corcoran R |year=2007 |title=Prospects for a cognitive-developmental account of psychotic experiences |journal=Br J Clin Psychol |volume=46 | issue=Pt 2 |pages=155–73|pmid=17524210 | doi = 10.1348/014466506X123011}}</ref><ref name="Kurtz_2005">{{vcite journal |author=Kurtz MM |year=2005|title=Neurocognitive impairment across the lifespan in schizophrenia: an update |journal= [[Schizophrenia Research]] |volume=74 | issue=1 |pages=15–26 |pmid=15694750 |doi=10.1016/j.schres.2004.07.005}}</ref>
 
Meskipun penampilan yang tampak adalah tumpulnya emosi, studi terbaru menunjukkan bahwa banyak individu yang didiagnosis menderita skizofrenia memiliki emosi yang responsif, khususnya terhadap stimulus stres atau negatif, dan bahwa sensitivitas tersebut dapat menimbulkan kerentanan terhadap gejala maupun gangguan tersebut.<ref name="schizophrenia1">{{vcite journal |author=Cohen AS, Docherty NM|year=2004 |title=Affective reactivity of speech and emotional experience in patients with schizophrenia|journal= [[Schizophrenia Research]] |volume=69 | issue=1 |pages=7–14 |pmid=15145465 |doi=10.1016/S0920-9964(03)00069-0}}</ref><ref>{{vcite journal |author=Horan WP, Blanchard JJ |year=2003 |title=Emotional responses to psychosocial stress in schizophrenia: the role of individual differences in affective traits and coping |journal= [[Schizophrenia Research]] |volume=60 | issue=2–3 |pages=271–83 |pmid=12591589 |doi=10.1016/S0920-9964(02)00227-X}}</ref> Beberapa bukti menunjukkan bahwa muatan waham dan pengalaman psikotik dapat mencerminkan penyebab emosional dari gangguan tersebut, dan bagaimana seseorang menafsirkan pengalaman tersebut dapat mempengaruhi simtomatologi.<ref>{{vcite journal |author=Smith B, Fowler DG, Freeman D, ''et al.'' |title=Emotion and psychosis: links between depression, self-esteem, negative schematic beliefs and delusions and hallucinations |journal=Schizophr. Res. |volume=86 |issue=1–3 |pages=181–8 |year=2006 |month=September |pmid=16857346|doi=10.1016/j.schres.2006.06.018}}</ref><ref>{{vcite journal |author=Beck, AT |year=2004 |title=A Cognitive Model of Schizophrenia |journal=Journal of Cognitive Psychotherapy |volume=18 | issue=3 |pages=281–88 | doi = 10.1891/jcop.18.3.281.65649}}</ref><ref>{{vcite journal |author=Bell V, Halligan PW, Ellis HD |year=2006 |title=Explaining delusions: a cognitive perspective |journal= [[Trends (journals)|Trends in Cognitive Science]] |volume=10 | issue=5|pages=219–26 |pmid=16600666 |doi=10.1016/j.tics.2006.03.004}}</ref> Penggunaan "[[keamanan|perilaku aman]]" untuk menghindari ancaman imajinatif dapat berkontribusi terhadap [[Kronis (pengobatan)|kekronisan]] waham.<ref name="Freeman_BRT_2007">{{vcite journal |author=Freeman D, Garety PA, Kuipers E, Fowler D, Bebbington PE, Dunn G |title=Acting on persecutory delusions: the importance of safety seeking |journal=Behav Res Ther |volume=45 |issue=1 |pages=89–99 |year=2007 |month=January|pmid=16530161 |doi=10.1016/j.brat.2006.01.014 |url=}}</ref> Bukti lebih lanjut dari peran mekanisme psikologis dating dari efek [[psikoterapi]] pada gejala skizofrenia.<ref>{{vcite journal |author=Kuipers E, Garety P, Fowler D, Freeman D, Dunn G, Bebbington P |title=Cognitive, emotional, and social processes in psychosis: refining cognitive behavioral therapy for persistent positive symptoms |journal=Schizophr Bull |volume=32 Suppl 1 |pages=S24–31|year=2006 |month=October |pmid=16885206 |pmc=2632539 |doi=10.1093/schbul/sbl014 }}</ref>
 
=== Neurologis ===
[[FileBerkas:Schizophrenia fMRI working memory.jpg|thumb| [[Functional magnetic resonance imaging]] (fMRI) dan teknologi [[pencitraan otak]] lainnya memungkinkan studi perbedaan aktivitas otak pada orang-orang yang didiagnosis menderita skizofrenia. Gambar terkait menunjukkan dua tingkat otak dengan daerah otak yang lebih aktif pada responden kontrol yang sehat dibandingkan dengan pasien skizofrenia yang ditunjukkan dengan warna merah, dalam satu studi fMRI tentang kerja memori.]]
 
Skizofrenia diasosiasikan dengan perbedaan samar dalam struktur otak, ditemukan dalam 40 sampai 50% kasus, dan dalam kimiawi otak selama keadaan psikotik akut.<ref name=Lancet09/> Studi menggunakan [[tes neuropsikologi]] dan teknologi [[pencitraan otak]] seperti [[Functional magnetic resonance imaging|fMRI]] dan [[Positron emission tomography|PET]] untuk memeriksa perbedaan fungsional aktivitas otak telah menunjukkan bahwa perbedaan sepertinya lebih sering terjadi pada bagian [[lobus frontal]], [[hipokampus]] dan [[lobus temporal]].<ref>{{vcite book |year=2006 |author=Kircher, Tilo and Renate Thienel|title=The Boundaries of Consciousness |isbn=0444528768 |page=302 |url=http://books.google.com/?id=YHGacGKyVbYC&pg=PA302|chapter=Functional brain imaging of symptoms and cognition in schizophrenia |publisher=Elsevier|location=Amsterdam}}</ref> Berkurangnya volume otak, lebih kecil daripada yang ditemukan pada [[penyakit Alzheimer]], telah dilaporkan pada daerah korteks frontal dan lobus temporal. Belum jelas apakah perubahan volumetrik ini adalah progresif atau sudah ada sebelum menderita penyakit.<ref>{{harvnb|Coyle|2006|p=878}}</ref> Perbedaan ini dikaitkan dengan [[defisit neurokognitif]] yang sering diasosiasikan dengan skizofrenia.<ref name="Green2006">{{vcite journal|author=Green MF |year=2006 |title=Cognitive impairment and functional outcome in schizophrenia and bipolar disorder|journal=Journal of Clinical Psychiatry |volume=67 | issue=Suppl 9 |pages=3–8 |pmid=16965182}}</ref> Karena sirkuit-sirkuit saraf berubah, sebagai alternatif telah diajukan bahwa skizofrenia seharusnya dianggap sebagai suatu gabungan dari gangguan-gangguan perkembangan saraf.<ref name=Insel_2010>{{vcite journal |author=Insel TR |title=Rethinking schizophrenia|journal=Nature |volume=468 |issue=7321 |pages=187–93 |year=2010 |month=November |pmid=21068826 |doi=10.1038/nature09552}}</ref>
Baris 80:
{{clear}}
 
== Diagnosis ==
{{Utama|Diagnosis skizofrenia}}
[[Berkas:John Forbes Nash, Jr. by Peter Badge.jpg|thumb|upright| [[John Forbes Nash|John Nash]], seorang [[matematikawan]] Amerika Serikat dan pemenang bersama [[Nobel Ekonomi|Penghargaan Nobel di bidang Ekonomi]] tahun 1994, menderita skizofrenia. Kisah hidupnya menjadi tema film ''[[A Beautiful Mind]]''.]]
Baris 86:
Skizofrenia didiagnosis berdasarkan kriteria dari panduan [[Asosiasi Psikiatri Amerika]] '' [[Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders]] '', versi DSM-IV-TR, atau dari [[Organisasi Kesehatan Dunia]] [[ICD|International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems]], yaitu ICD-10.<ref name=Lancet09/> Kriteria ini menggunakan pengalaman swalapor dari penderita dan kejanggalan perilaku yang dilaporkan, yang kemudian diikuti dengan penilaian klinis oleh seorang [[profesional bidang kesehatan mental]]. Gejala yang dikaitkan dengan skizofrenia berlangsung dalam suatu rangkaian kesatuan dalam populasi dan harus mencapai suatu tingkat keparahan sebelum diagnosis ditegakkan.<ref name=BMJ07/> Sampai dengan 2009 belum ada tes yang objektif.<ref name=Lancet09/>
 
=== Kriteria ===
Kriteria ICD-10 biasanya digunakan di negara-negara Eropa, sementara kriteria DSM-IV-TR digunakan di Amerika Serikat dan seluruh dunia, dan sering digunakan dalam studi-studi riset. Kriteria ICD-10 memberi penekanan pada gejala peringkat pertama Schneiderian. Pada praktiknya, kesepakatan antara kedua sistem adalah tinggi.<ref name="Jakobsen_et_al_2005">{{vcite journal|author=Jakobsen KD, Frederiksen JN, Hansen T, ''et al.'' |year=2005 |title=Reliability of clinical ICD-10 schizophrenia diagnoses |journal=Nordic Journal of Psychiatry |volume=59 | issue=3 |pages=209–12 |pmid=16195122 | doi = 10.1080/08039480510027698}}</ref>
 
Baris 93:
#* Waham
#* Halusinasi
#* Bicara tidak teratur, yang merupakan manifestasi [[gangguan pemikiran|gangguan pemikiran formal]]
#* Perilaku yang tidak teratur secara kasar (misalnya berpakaian yang tidak sesuai, sering menangis) atau perilaku katatonik
#* Gejala negatif: Tumpulnya emosi (kurang atau menolak memberikan respons emosional), alogia (kurang atau menolak bicara), atau avolisi (kurang atau menolak motivasi)
#: Jika waham dinilai aneh, atau halusinasi meliputi mendengar satu suara yang berpartisipasi dalam komentar yang terus menerus terhadap tindakan pasien atau mendengar dua atau lebih suara yang bercakap-cakap satu sama lain, hanya gejala di atas yang diperlukan. Kriteria bicara tidak teratur hanya dipenuhi jika cukup parah untuk mengganggu komunikasi secara substansial.
# Disfungsi sosial atau okupasional: Selama suatu waktu yang signifikan sejak mulainya gangguan, satu atau lebih daerah fungsi seperti kerja, hubungan interpersonal, atau perawatan diri, menjadi sangat rendah dibandingkan level yang dicapai sebelum gangguan.
# Durasi yang signifikan: Tanda-tanda gangguan yang kontinu bertahan selama setidaknya enam bulan. Periode enam bulan ini harus termasuk setidaknya satu bulan gejala (atau kurang, jika gejala berkurang karena pengobatan).
Baris 102:
Jika tanda-tanda gangguan terlihat selama lebih dari sebulan tetapi kurang dari enam bulan, diagnosis [[gangguan skizofreniform]] diterapkan.<ref name="DSM-IV-TR">{{vcite book|title=Diagnostic and statistical manual of mental disorders: DSM-IV |author=American Psychiatric Association |publisher=American Psychiatric Publishing, Inc. |location=Washington, DC|year=2000 |chapter=Schizophrenia |chapterurl=http://www.behavenet.com/capsules/disorders/schiz.htm |isbn=0-89042-024-6|accessdate=2008-07-04}}</ref> Gejala psikotik yang berlangsung selama kurang dari sebulan dapat didiagnosis sebagai [[gangguan psikotik singkat]], dan berbagai kondisi dapat diklasifikasikan sebagai [[gangguan psikotik lainnya yang tidak diklasifikasikan]]. Skizofrenia tidak dapat didiagnosis jika gejala [[gangguan suasana hati]] hadir secara substansial (meskipun dapat didiagnosis [[gangguan skizoafektif]] ), atau jika gejala [[gangguan perkembangan pervasif]] hadir kecuali waham atau halusinasi yang menonjol juga hadir, atau jika gejala adalah hasil fisiologis langsung dari suatu kondisi medis atau zat yang umum, seperti penyalahgunaan narkoba atau pengobatan.
 
=== Subtipe ===
DSM-IV-TR mengandung lima subklasifikasi skizofrenia, meskipun para pengembang [[DSM-5]] merekomendasikan agar subklasifikasi ini dihilangkan dari klasifikasi yang baru:<ref>[[American Psychiatric Association]] DSM-5 Work Groups (2010)[http://www.dsm5.org/ProposedRevisions/Pages/SchizophreniaandOtherPsychoticDisorders.aspx Proposed Revisions –Schizophrenia and Other Psychotic Disorders]. Retrieved 17 February 2010.</ref><ref name=WHOICD/>
* Tipe paranoid: Terdapat waham atau halusinasi auditori, tetapi tidak ada gangguan pemikiran, perilaku yang tidak teratur, atau ketumpulan afektif. Waham yang ada merupakan waham menyiksa dan/atau waham kebesaran, tetapi sebagai tambahan, dapat juga hadir tema-tema lain seperti kecemburuan, religiusitas, atau [[somatisasi]]. (Kode DSM 295.3/kode ICD F20.0)
Baris 114:
* [[Skizofrenia tipe sederhana ‎|Skizofrenia sederhana]]: Gejala negatif dan dominan berkembang perlahan-lahan dan progresif tanpa riwayat episode psikotik. (kode ICD F20.6)
 
=== Diagnosis banding ===
{{see also|Diagnosis ganda}}
Gejala psikotik dapat ditemukan pada beberapa gangguan mental lainnya, termasuk [[gangguan bipolar]],<ref>{{vcite journal|author=Pope HG |year=1983 |title=Distinguishing bipolar disorder from schizophrenia in clinical practice: guidelines and case reports |journal=Hospital and Community Psychiatry |volume=34 |pages=322–28 |accessdate= 2008-02-24}}</ref> [[gangguan kepribadian borderline/perbatasan]],<ref>{{vcite journal |author=McGlashan TH |title=Testing DSM-III symptom criteria for schizotypal and borderline personality disorders |journal= [[Archives of General Psychiatry]] |volume=44 |issue=2|pages=143–8 |year=1987 |month=February |pmid=3813809}}</ref> intoksikasi obat dan [[Psikosis dipicu zat|psikosis dipicu obat]]. Waham ("non-bizarre"/tidak aneh) juga ditemukan pada [[gangguan waham]], dan menarik diri dari lingkungan sosial pada [[gangguan kecemasan sosial]], [[gangguan kecemasan menghindar]] dan [[gangguan kepribadian skizotipik]]. Skizofrenia sering ditemukan bersamaan dengan [[gangguan obsesif-kompusif]] (OCD) dan cukup bermakna dibandingkan dengan yang dapat terjadi secara murni kebetulan, meskipun sulit untuk membedakan antara obsesi yang terjadi pada OCD dengan waham skizofrenia.<ref>{{vcite journal |author=Bottas A |title=Comorbidity: Schizophrenia With Obsessive-Compulsive Disorder |journal=Psychiatric Times |volume=26 |issue=4 |date=April 15, 2009|url=http://www.psychiatrictimes.com/display/article/10168/1402540 }}</ref>
Baris 120:
Diperlukan pemeriksaan fisik umum dan neurologis lebih lanjut untuk menyingkirkan penyakit yang kadang dapat menyebabkan gejala psikotik mirip skizofrenia,<ref name="DSM-IV-TR" /> seperti [[Kelainan metabolik|gangguan metabolik]], [[infeksi sistemik]], [[sifilis]], infeksi [[HIV]], [[epilepsi]], dan lesi otak. Kemungkinan [[delirium]] perlu disingkirkan, yang dapat dibedakan melalui halusinasi penglihatan, onset akut, dan [[tingkat kesadaran]] yang naik turun, dan menandakan adanya penyakit medis yang mendasarinya. Penyelidikan biasanya tidak perlu diulang untuk relaps, kecuali apabila terdapat indikasi ''medis'' yang spesifik atau kemungkinan [[efek samping]] dari [[obat antipsikotik]].
 
== Pencegahan ==
Saat ini belum disimpulkan adanya bukti efektivitas intervensi dini untuk mencegah skizofrenia.<ref>{{vcite journal |author=Marshall M, Rathbone J |title=Early intervention for psychosis |journal=Cochrane Database Syst Rev |volume=|issue=4 |pages=CD004718 |year=2006 |pmid=17054213 |doi=10.1002/14651858.CD004718.pub2 |url=}}</ref> Meski terdapat bukti bahwa intervensi dini pada orang dengan episode [[psikotik]] dapat memperbaiki hasil jangka pendek, hanya sedikit manfaat upaya ini setelah lima tahun.<ref name=Lancet09/> Usaha untuk mencegah skizofrenia pada fase [[prodromal/awal]] belum jelas manfaatnya dan karena itu sejak tahun 2009 tidak disarankan.<ref>{{vcite journal |author=de Koning MB, Bloemen OJ, van Amelsvoort TA, ''et al.'' |title=Early intervention in patients at ultra high risk of psychosis: benefits and risks |journal=Acta Psychiatr Scand |volume=119 |issue=6 |pages=426–42 |year=2009 |month=June |pmid=19392813|doi=10.1111/j.1600-0447.2009.01372.x |url=}}</ref> Pencegahan sulit dilakukan karena tidak ada petanda yang terpercaya untuk terjadinya penyakit di kemudian hari.<ref name="Cannon_et_al_2007">{{vcite journal |author=Cannon TD, Cornblatt B, McGorry P|title=The empirical status of the ultra high-risk (prodromal) research paradigm |journal=Schizophrenia Bulletin |volume=33|issue=3 |pages=661–4 |year=2007 |month=May |pmid=17470445 |doi=10.1093/schbul/sbm031 |pmc=2526144}}</ref> Namun, beberapa kasus skizofrenia dapat ditunda atau mungkin dicegah dengan mencegah pemakaian ganja, khususnya pada remaja.<ref name=pmid14754822>{{cite journal |author=Arseneault L, Cannon M, Witton J, Murray RM |title=Causal association between cannabis and psychosis: examination of the evidence |journal=Br J Psychiatry |volume=184 |issue= 2|pages=110–7 |year=2004|month=February |pmid=14754822 |doi= 10.1192/bjp.184.2.110 |url=http://bjp.rcpsych.org/cgi/content/full/184/2/110}}</ref> Seorang dengan riwayat skizofrenia dalam keluarga mungkin lebih rentan terhadap psikosis yang dipicu ganja.<ref name="Henquet2008" /> Dan, satu studi menemukan bahwa gangguan psikotik yang dipicu ganja diikuti oleh terjadinya kondisi psikotik persisten pada sekitar setengah kasus.<ref>{{cite journal|last=Arendt|first=M|coauthors=Rosenberg, R, Foldager, L, Perto, G, Munk-Jørgensen, P|title=Cannabis-induced psychosis and subsequent schizophrenia-spectrum disorders: follow-up study of 535 incident cases|journal=The British journal of psychiatry : the journal of mental science|date=2005 Dec|volume=187|pages=510–5|pmid=16319402|doi=10.1192/bjp.187.6.510|issue=6}}</ref>
 
Penelitian teoretis berlanjut pada strategi yang mungkin dapat menurunkan angka kejadian skizofrenia. Salah satu pendekatan berusaha memahami apa yang terjadi pada tingkat genetik dan neurologis yang dapat menyebabkan penyakit, sehingga dapat dikembangkan intervensi [[biomedis]]. Namun, efek genetik yang bermacam-macam dan bervariasi, masing-masing dalam skala kecil, yang berinteraksi dengan lingkungan, membuat hal ini menjadi sulit. Kemungkinan lain, strategi [[kesehatan masyarakat]] dapat secara selektif mengatasi faktor sosioekonomi yang dikaitkan dengan angka kejadian skizofrenia yang lebih tinggi pada beberapa kelompok, misalnya terkait imigrasi, etnisitas, atau kemiskinan. Strategi berskala populasi dapat menyediakan layanan untuk memastikan kehamilan yang aman dan pertumbuhan yang sehat, termasuk di area perkembangan psikologis seperti kecerdasan sosial. Namun, belum cukup bukti untuk menerapkan ide yang demikian untuk saat ini, dan sejumlah masalah yang lebih luas memang tidak spesifik pada skizofrenia.<ref>{{cite journal|last=Kirkbride|first=JB|coauthors=Jones, PB|title=The Prevention of Schizophrenia—What Can We Learn From Eco-Epidemiology?|journal=Schizophrenia bulletin|date=2011 Mar|volume=37|issue=2|pages=262–71|pmid=20974748|url=http://cambridge.academia.edu/JamesKirkbride/Papers/530034/The_Prevention_of_Schizophrenia_What_Can_We_Learn_From_Eco-Epidemiology|doi=10.1093/schbul/sbq120|pmc=3044619}}</ref><ref>{{cite journal|last=McGrath|first=JJ|coauthors=Lawlor, DA|title=The search for modifiable risk factors for schizophrenia|journal=The American Journal of Psychiatry|date=2011 Dec 1|volume=168|issue=12|pages=1235–8|pmid=22193665|url=http://ajp.psychiatryonline.org/article.aspx?volume=168&page=1235|doi=10.1176/appi.ajp.2011.11081300}}</ref>
 
== Tata Laksana ==
{{Utama|Penanganan skizofrenia}}
Tata laksana utama skizofrenia adalah obat antipsikotik, seringkali disertai dengan dukungan psikologis dan sosial.<ref name=Lancet09/> Perawatan di rumah sakit mungkin dilakukan untuk beberapa episode baik secara sukarela atau (apabila diperkenankan oleh perundang-undangan kesehatan mental) [[diharuskan|di luar kehendak]]. Perawatan jangka panjang di rumah sakit jarang terjadi sejak [[perawatan di luar institusi]] dimulai pada tahun 1950-an, meskipun masih terjadi.<ref name="BeckerKilian2006" /> Layanan dukungan komunitas termasuk tempat penitipan harian, kunjungan oleh anggota [[Layanan kesehatan mental masyarakat|tim kesehatan mental masyarakat]], dukungan pekerjaan<ref>{{Vcite journal | author = McGurk SR, Mueser KT, Feldman K, Wolfe R, Pascaris A | title = Cognitive training for supported employment: 2–3 year outcomes of a randomized controlled trial. | journal = American Journal of Psychiatry | volume = 164 | issue = 3 | pages = 437–41 | month = Mar | year = 2007 | url =http://ajp.psychiatryonline.org/cgi/content/full/164/3/437 | doi = 10.1176/appi.ajp.164.3.437 | pmid = 17329468 }}</ref> dan kelompok pendukung banyak ditemukan. Beberapa bukti menunjukkan bahwa olahraga teratur memiliki efek positif pada kesehatan fisik dan mental orang dengan skizofrenia.<ref>{{vcite journal |author=Gorczynski P, Faulkner G |title=Exercise therapy for schizophrenia |journal=Cochrane Database Syst Rev |issue=5 |pages=CD004412 |year=2010 |pmid=20464730|doi=10.1002/14651858.CD004412.pub2 |url=}}</ref>
 
=== Pengobatan ===
[[Berkas:Risperdal tablets.jpg|thumb|left|upright| [[Risperidon]] (nama dagang Risperdal) adalah obat [[antipsikotik atipik/tidak khas]] yang sering digunakan.]]
Pengobatan psikiatri lini pertama untuk skizofrenia adalah obat antipsikotik,<ref name="fn_72">{{vcite web|url=http://www.nice.org.uk/nicemedia/pdf/CG82FullGuideline.pdf |format=PDF|title=Schizophrenia: Full national clinical guideline on core interventions in primary and secondary care |accessdate=2009-11-25 |author=National Collaborating Centre for Mental Health |date=2009-03-25 |home=Gaskell and the British Psychological Society}}</ref> yang dapat mengurangi gejala positif psikosis dalam waktu sekitar 7-14 hari. Namun, obat antipsikotik gagal untuk menghilangkan gejala negatif dan gangguan kognitif secara bermakna.<ref name=AFP10/><ref name="pmid18291627">{{vcite journal |author=Tandon R, Keshavan MS, Nasrallah HA |title=Schizophrenia, "Just the Facts": what we know in 2008 part 1: overview |journal= [[Schizophrenia Research]] |volume=100 |issue=1–3 |pages=4–19 |year=2008 |month=March |pmid=18291627 |doi=10.1016/j.schres.2008.01.022|url=http://download.journals.elsevierhealth.com/pdfs/journals/0920-9964/PIIS0920996408000716.pdf| formt=PDF}}</ref> Penggunaan jangka panjang menurunkan risiko relaps.<ref name=Relapse2012>{{cite journal|last=Leucht|first=Stefan|coauthors=Tardy, Magdolna, Komossa, Katja, Heres, Stephan, Kissling, Werner, Salanti, Georgia, Davis, John M|title=Antipsychotic drugs versus placebo for relapse prevention in schizophrenia: a systematic review and meta-analysis|journal=The Lancet|date=1 May 2012|doi=10.1016/S0140-6736(12)60239-6}}</ref>
 
Baris 139:
Untuk orang-orang yang tidak bersedia atau tidak mungkin meminum obat secara teratur, dapat digunakan bentuk sediaan obat antipsikotik kerja panjang [[Antipsikotik tipik#Suntikan depot|depot]] untuk mengendalikan penyakit.<ref name=Depo06>{{vcite journal|author=McEvoy JP |title=Risks versus benefits of different types of long-acting injectable antipsychotics |journal=J Clin Psychiatry |volume=67 Suppl 5 |issue= |pages=15–8 |year=2006 |pmid=16822092}}</ref> Obat-obat ini menurunkan risiko peningkatan ke derajat yang lebih berat dibandingkan dengan obat minum.<ref name=Relapse2012/> Saat digunakan bersama dengan intervensi psikososial, obat ini dapat meningkatkan kepatuhan jangka panjang terhadap pengobatan.<ref name=Depo06/>
 
=== Psikososial ===
Sejumlah intervensi psikososial dapat bermanfaat untuk skizofrenia, di antaranya: [[terapi keluarga]],<ref name=FT10>{{vcite journal |author=Pharoah F, Mari J, Rathbone J, Wong W |title=Family intervention for schizophrenia|journal=Cochrane Database Syst Rev |volume=12 |pages=CD000088 |year=2010 |pmid=21154340|doi=10.1002/14651858.CD000088.pub3}}</ref> [[pengobatan komunitas asertif]], dukungan pekerjaan, [[Terapi Remediasi Kognitif|remediasi kognitif]],<ref name="Medalia-2009">{{vcite journal | author= Medalia A, Choi J| title = Cognitive remediation in schizophrenia. | journal = Neuropsychology Rev | url =http://www.brown.uk.com/schizophrenia/medalia.pdf | volume = 19 |issue = 3 | pages = 353–364 | year = 2009 | doi = 10.1007/s11065-009-9097-y | pmid = 19444614}}</ref> pelatihan keterampilan, [[terapi perilaku kognitif]] (CBT), intervensi modifikasi perilaku, dan intervensi psikososial untuk penggunaan zat dan pengaturan berat badan.<ref name=PORT09>{{vcite journal|author=Dixon LB, Dickerson F, Bellack AS, ''et al.'' |title=The 2009 schizophrenia PORT psychosocial treatment recommendations and summary statements |journal=Schizophr Bull |volume=36 |issue=1 |pages=48–70 |year=2010 |month=January|pmid=19955389 |doi=10.1093/schbul/sbp115}}</ref> Terapi keluarga atau edukasi, yang menangani seluruh sistem keluarga dari seorang individu, dapat mengurangi kekambuhan dan perawatan di rumah sakit.<ref name=FT10/> Belum terdapat banyak bukti mengenai efektivitas CBT baik dalam mengurangi gejala maupun mencegah kekambuhan.<ref name=LynchLawsMcKenna>{{vcite journal |author=Lynch D, Laws KR, McKenna PJ |title=Cognitive behavioural therapy for major psychiatric disorder: does it really work? A meta-analytical review of well-controlled trials |journal=Psychol Med |volume=40 |issue=1 |pages=9–24 |year=2010 |month=January|pmid=19476688 |doi=10.1017/S003329170900590X}}</ref><ref>{{vcite journal |author=Jones C, Cormac I, Silveira da Mota Neto JI, Campbell C |title=Cognitive behaviour therapy for schizophrenia |journal=Cochrane Database Syst Rev |volume= |issue=4|pages=CD000524 |year=2004 |pmid=15495000 |doi=10.1002/14651858.CD000524.pub2 |url=}}</ref> Terapi seni atau drama belum banyak diteliti dengan baik.<ref>{{Vcite journal | author = Ruddy R, Milnes D | title = Art therapy for schizophrenia or schizophrenia-like illnesses. | journal = Cochrane Database Syst Rev | issue = 4 | pages = CD003728 | url =http://www.cochrane.org/reviews/en/ab003728.html | year = 2005 | doi = 10.1002/14651858.CD003728.pub2 | pmid = 16235338 }}</ref><ref name="Ruddy-2007">{{Vcite journal | author = Ruddy RA, Dent-Brown K| title = Drama therapy for schizophrenia or schizophrenia-like illnesses. | journal = Cochrane Database Syst Rev | url =http://www.cochrane.org/reviews/en/ab005378.html | issue = 1 | pages = CD005378 | year = 2007 | doi = 10.1002/14651858.CD005378.pub2 | pmid = 17253555 }}</ref>
 
== Prognosis/kemungkinan ke depan ==
{{Utama|Prognosis skizofrenia}}
Skizofrenia memiliki dampak individu dan ekonomi yang sangat besar.<ref name=Lancet09/> Penyakit ini menyebabkan penurunan harapan hidup sebesar 12–15&nbsp;tahun, terutama karena kaitannya dengan [[obesitas]], gaya hidup kurang gerak (sedentary), dan [[merokok]], dengan peningkatan angka [[bunuh diri]] memegang peranan yang semakin kecil.<ref name=Lancet09/> Perbedaan harapan hidup ini meningkat antara tahun 1970-an hingga 1990-an,<ref name=Mort07>{{vcite journal |author=Saha S, Chant D, McGrath J |title=A systematic review of mortality in schizophrenia: is the differential mortality gap worsening over time? |journal=Arch. Gen. Psychiatry|volume=64 |issue=10 |pages=1123–31 |year=2007 |month=October |pmid=17909124 |doi=10.1001/archpsyc.64.10.1123}}</ref> dan antara tahun 1990-an hingga dekade pertama abad ke-21 tidak berubah secara bermakna dalam sistem kesehatan dengan terbukanya akses ke pelayanan kesehatan (Finlandia).<ref name=Mort09>{{vcite journal |author=Chwastiak LA, Tek C |title=The unchanging mortality gap for people with schizophrenia |journal=Lancet |volume=374 |issue=9690 |pages=590–2 |year=2009 |month=August |pmid=19595448|doi=10.1016/S0140-6736(09)61072-2}}</ref>
Baris 150:
Tingkat [[bunuh diri]] terkait skizofrenia lebih tinggi dari rata-rata. Disebutkan bahwa angka ini sebesar 10%, namun analisis terbaru dari berbagai penelitian dan statistik merevisi perkiraan tersebut menjadi 4, 9%, tersering terjadi selama periode setelah onset atau perawatan pertama di rumah sakit.<ref>{{vcite journal |author=Palmer BA, Pankratz VS, Bostwick JM |title=The lifetime risk of suicide in schizophrenia: a reexamination |journal=Archives of General Psychiatry|volume=62 |issue=3 |pages=247–53|year=2005 |month=March |pmid=15753237 |doi=10.1001/archpsyc.62.3.247}}</ref> Beberapa kali lipat (20 hingga 40%) mencoba bunuh diri sedikitnya satu kali.<ref name=Suicide10/><ref name=DSM304/> Terdapat berbagai faktor risiko, di antaranya jenis kelamin laki-laki, depresi, dan [[IQ (intelligence quotient)/tingkat kecerdasan]] yang tinggi.<ref name=Suicide10>{{vcite journal |author=Carlborg A, Winnerbäck K, Jönsson EG, Jokinen J, Nordström P |title=Suicide in schizophrenia |journal=Expert Rev Neurother |volume=10 |issue=7|pages=1153–64 |year=2010 |month=July |pmid=20586695 |doi=10.1586/ern.10.82 |url=}}</ref>
 
Hubungan yang kuat antara [[skizofrenia dan merokok]] telah ditunjukkan dalam penelitian di seluruh dunia.<ref name="de Leon">{{vcite journal|pmid=15949648|year=2005|author=De Leon J, Diaz FJ|title=A meta-analysis of worldwide studies demonstrates an association between schizophrenia and tobacco smoking behaviors|volume=76|issue=2-3|pages=135–57|doi=10.1016/j.schres.2005.02.010|journal=Schizophrenia research}}</ref><ref name="Keltner">{{vcite journal|doi=10.1111/j.1744-6163.2006.00085.x|title=Smoke, Smoke, Smoke That Cigarette|year=2006|author=Keltner NL, Grant JS|journal=Perspectives in Psychiatric Care|volume=42|pages=256|pmid=17107571|issue=4}}</ref> Penggunaan rokok sangat tinggi di kalangan individu yang didiagnosis menderita skizofrenia, diperkirakan sekitar 80% hingga 90% penderita adalah perokok rutin, dibandingan dengan 20% populasi umum.<ref name="Keltner"/> Mereka yang merokok cenderung merupakan perokok berat, dan ditambah lagi mereka mengkonsumsi rokok dengan kandungan nikotin tinggi.<ref name=DSM304>American Psychiatric Association. Task Force on DSM-IV. (2000). Diagnostic and statistical manual of mental disorders: DSM-IV-TR. American Psychiatric Pub. ISBN 9780890420256978-0-89042-025-6. p. 304</ref> Beberapa bukti menunjukkan bahwa skizofrenia paranoid mungkin memiliki prospek yang lebih baik dibandingkan jenis skizofrenia lain untuk bisa hidup mandiri dan menjalankan fungsi kerja.<ref name=DSM314>American Psychiatric Association. Task Force on DSM-IV. (2000). Diagnostic and statistical manual of mental disorders: DSM-IV-TR. American Psychiatric Pub. ISBN 9780890420256978-0-89042-025-6. p. 314</ref>
 
== Epidemiologi ==
[[Berkas:Schizophrenia world map - DALY - WHO2004.svg|thumb|[[Tahun hidup dengan penyesuaian kecacatan]] untuk skizopfrenia per 100.000&nbsp;ipenduduk dalam tahun 2004.
{{Multicol}}
{{legend|#b3b3b3|no data}}
{{legend|#ffff65|≤&nbsp;185}}
Baris 162:
{{legend|#ffb000|218–229}}
{{legend|#ff9a00|229–240}}
{{Multicol-break}}
{{legend|#ff8400|240–251}}
{{legend|#ff6e00|251–262}}
Baris 169:
{{legend|#ff2c00|284–295}}
{{legend|#cb0000|≥&nbsp;295}}
{{Multicol-end}}]]
{{Utama|Epidemiologi skizofrenia}}
 
Skizofrenia mempengaruhi sekitar 0, 3–0, 7% orang pada suatu saat dalam kehidupan mereka,<ref name=Lancet09/> atau 24&nbsp;juta orang di seluruh dunia terhitung pada tahun 2011.<ref>{{vcite web |url=http://www.who.int/mental_health/management/schizophrenia/en/|title=Schizophrenia |publisher=World Health Organization |date= 2011 |accessdate= February 27, 2011}}</ref> Penyakit ini muncul 1, 4&nbsp;tkali lebih sering di kalangan pria dibandingkan wanita dan biasanya muncul lebih awal di kalangan pria<ref name=BMJ07/>—usia puncak dari serangan awal adalah 20–28 tahun untuk pria dan 26-32 tahun untuk wanita.<ref name="castle1991">{{vcite journal |author=Castle D, Wessely S, Der G, Murray RM |title=The incidence of operationally defined schizophrenia in Camberwell, 1965–84 |journal=The British Journal of Psychiatry |volume=159 |pages=790–4 |year=1991 |month=December |pmid=1790446|doi=10.1192/bjp.159.6.790}}</ref> [[Skizofrenia Skizofrenia pediatrik|Serangan awal pada masa kanak-kanak]] amat jarang,<ref name="Kumra_et_al_2001">{{vcite journal |author=Kumra S, Shaw M, Merka P, Nakayama E, Augustin R |year=2001|title=Childhood-onset schizophrenia: research update |journal=Canadian Journal of Psychiatry |volume=46 | issue=10|pages=923–30 |pmid=11816313}}</ref> demikian juga serangan awal di usia pertengahan dan tua.<ref>{{vcite book| author = Hassett Anne, et al. (eds) | title = Psychosis in the Elderly | publisher = London: Taylor and Francis. |isbn=1841843946 | year = 2005 | page = 6 | url = http://books.google.com/?id=eLaMOJ9oj28C&printsec=frontcover&dq=Psychosis+in+the+Elderly }}</ref> Meskipun sudah diketahui bahwa skizofrenia muncul pada tingkat yang serupa di seluruh dunia, prevalensinya berbeda-beda di seluruh dunia,<ref name="Jablensky_et_al_1992">{{vcite journal |author=Jablensky A, Sartorius N, Ernberg G, ''et al.'' |year=1992|title=Schizophrenia: manifestations, incidence and course in different cultures. A World Health Organization ten-country study |journal=Psychological Medicine Monograph Supplement |volume=20 |pages=1–97 |pmid=1565705 |doi=10.1017/S0264180100000904}}</ref> within countries,<ref name="Kirkbride_et_al_2006">{{vcite journal |author=Kirkbride JB, Fearon P, Morgan C, ''et al.'' |title=Heterogeneity in incidence rates of schizophrenia and other psychotic syndromes: findings from the 3-center AeSOP study |journal=Archives of General Psychiatry |volume=63 |issue=3 |pages=250–8 |year=2006 |month=March |pmid=16520429 |doi=10.1001/archpsyc.63.3.250}}</ref> dan pada tingkat lokal dan daerah sekitar.<ref name="Kirkbride_et_al_2007">{{vcite journal |author=Kirkbride JB, Fearon P, Morgan C, ''et al.'' |year=2007 |title=Neighbourhood variation in the incidence of psychotic disorders in Southeast London |journal=Social Psychiatry and Psychiatric Epidemiology |volume=42 | issue=6 |pages=438–45 |pmid=17473901 | doi = 10.1007/s00127-007-0193-0}}</ref> Ini menyebabkan kira-kira 1% dari [[tahun hidup dengan penyesuaian kecacatan]] di seluruh dunia.<ref name=BMJ07>{{vcite journal |author=Picchioni MM, Murray RM |title=Schizophrenia |journal=BMJ |volume=335 |issue=7610 |pages=91–5 |year=2007 |month=July |pmid=17626963 |pmc=1914490 |doi=10.1136/bmj.39227.616447.BE}}</ref> Tingkat skizofrenia bervariasi hingga tiga kali lipat bergantung pada bagaimana penyakit ini didefinisikan.<ref name=Lancet09/>
 
== Sejarah ==
{{Utama|Sejarah skizofrenia}}
Catatan sejarah mengenai [[sindrom]] yang mirip seperti skizofrenia jarang ditemukan sebelum abad 19, walaupun laporan mengenai tingkah laku yang tidak rasional, tidak bisa dimengerti atau tidak terkendali biasa ditemukan. Sebuah laporan kasus mendetil dalam tahun 1797 mengenai [[James Tilly Matthews]], dan catatan oleh [[Phillipe Pinel]] yang dipublikasikan tahun 1809, sering dianggap sebagai kasus-kasus terawal dari penyakit ini dalam literatur medis dan psikiatrik.<ref name="Heinrichs2003">{{vcite journal |author=Heinrichs RW |title=Historical origins of schizophrenia: two early madmen and their illness |journal=Journal of the History of the Behavioral Sciences |volume=39 |issue=4 |pages=349–63 |year=2003 |pmid=14601041 |doi=10.1002/jhbs.10152}}</ref> Skizofrenia pertama kali dideskripsikan sebagai sindrom berbeda yang mempengaruhi remaja dan kaum muda dewasa oleh [[Bénédict Morel]] pada tahun 1853, yang disebut ''démence précoce'' (secara harafiah berarti 'demensia awal'). Istilah [[demensia praekoks]] digunakan pada tahun 1891 oleh [[Arnold Pick]] dalam sebuah laporan kasus mengenai gangguan psikotik. Pada tahun 1893 [[Emil Kraepelin]] memperkenalkan perbedaan baru yang luas dalam [[klasifikasi gangguan jiwa]] antara '' [[demensia praekoks]] '' dan gangguan suasana hati (yang disebut depresi manik dan termasuk juga depresi unipolar dan bipolar). Kraepelin percaya bahwa pada mulanya ''demensia praekoks'' adalah penyakit otak,<ref name="fn_2">{{vcite book |author=Kraepelin E, Diefendorf AR |title=Text book of psychiatry |edition=7 |year=1907 |publisher=Macmillan |location=London}}</ref> dan sejenis demensia yang khusus, yang dibedakan dari jenis demensia lain seperti [[penyakit Alzheimer]] yang biasanya muncul di kemudian hari dalam hidup.<ref name="fn_49">{{vcite book |author=Hansen RA, Atchison B |title=Conditions in occupational therapy: effect on occupational performance |publisher=Lippincott Williams & Wilkins |location=Hagerstown, MD |year=2000 |isbn=0-683-30417-8}}</ref>
 
[[Berkas:Chlorpromazine-3D-vdW.png|thumb|left|Molekul dari [[klorpromazin]] (nama dagangnya Thorazine) yang mengubah secara radikal pengobatan skizofrenia dalam tahun 1950-an.]]
Kata ''skizofrenia'' yang diterjemahkan secara kasar menjadi “pembelahan pikiran” dan berasal dari kata dasar [[Yunani Kuno|Yunani]] ''schizein'' (σχίζειν, "membelah") dan ''phrēn'', ''phren-'' (φρήν, φρεν-, "pikiran")<ref>{{vcite journal |author=Kuhn R |title=Eugen Bleuler's concepts of psychopathology |journal=History of Psychiatry|volume=15 |issue=3 |year=2004 |pages=361–6 |doi=10.1177/0957154X04044603 |pmid=15386868 |others=tr. Cahn CH}}</ref>—dipopulerkan oleh [[Eugen Bleuler]] dalam tahun 1908 dan dimaksudkan untuk mendeskripsikan pemisahan fungsi antara [[psikologi kepribadian|kepribadian]], [[pikiran|berpikir]], [[ingatan]], dan [[persepsi]]. Bleuler mendeskripsikan gejala utamanya sebagai 4 ''A'': “Afeksi” yang datar, ''Autisme'', gangguan “Asosiasi Ide” dan ''Ambivalensi''.<ref name="fn_78">{{vcite journal |author=Stotz-Ingenlath G |title=Epistemological aspects of Eugen Bleuler's conception of schizophrenia in 1911 |journal=Medicine, Health Care and Philosophy |volume=3 |issue=2 |pages=153–9 |year=2000 |pmid=11079343|url=http://www.kluweronline.com/art.pdf?issn=1386-7423&volume=3&page=153|format=PDF |doi=10.1023/A:1009919309015}}</ref> Bleuler menyadari bahwa penyakit ini bukanlah demensia, karena beberapa dari pasiennya membaik keadaannya, bukannya memburuk, sehingga ia mengajukan istilah skizofrenia untuk penyakit itu. Pengobatan diubah secara radikal pada pertengahan 1950-an dengan adanya perkembangan dan pengenalan [[klorpromazin]].<ref name="Turner2007">{{vcite journal | author=Turner T | title=Unlocking psychosis | journal=British Medical Journal | year=2007 | volume=334 | issue=suppl | pages=s7 | doi=10.1136/bmj.39034.609074.94 | pmid=17204765 }}</ref>
 
Baris 184:
Istilah skizofrenia biasanya disalahpahami sebagaia penderita yang memiliki “kepribadian terbelah”. Walaupun beberapa orang yang didiagnosis dengan skizofrenia mungkin mendengar suara-suara dan mungkin mengalami suara-suara sebagai kepribadian yang berbeda, skizofrenia tidak melibatkan seseorang berubah menjadi kepribadian majemuk yang berbeda. Kebingungan muncul, sebagian karena interpretasi literal dari istilah skizofrenia menurut Bleuler (Bleuler semula mengasosiasikan Skizofrenia dengan disosiasi dan memasukkan kepribadian terbelah dalam kategori Skizofrenia-nya<ref>Stotz-Ingenlath G: Epistemological aspects of Eugen Bleuler’s conception of schizophrenia in 1911. Med Health Care Philos 2000; 3:153—159</ref><ref name=mhpsampd>Hayes, J. A., & Mitchell, J. C. (1994). Mental health professionals' skepticism about multiple personality disorder. Professional Psychology: Research and Practice, 25, 410-415</ref>). Gangguan identitas disosiatif (memiliki “kepribadian terbelah”) juga sering salah didiagnosis sebagai Skizofrenia berdasarkan kriteria yang longgar dalam DSM-II.<ref name=mhpsampd/><ref>Putnam, Frank W. (1989). Diagnosis and Treatment of Multiple Personality Disorder. New York: The Guilford Press. pp. 351. ISBN 0-89862-177-1</ref> Penggunaan salah yang diketahui pertama kali dari arti skizofrenia sebagai “kepribadian terbelah” adalah dalam sebuah artikel oleh penyair [[T. S. Eliot]] pada tahun 1933.<ref name="fn_3">{{vcite book|author=Berrios, G. E.; Porter, Roy |title=A history of clinical psychiatry: the origin and history of psychiatric disorders |publisher=Athlone Press |location=London |year=1995 |isbn=0-485-24211-7}}</ref>
 
== Masyarakat dan budaya ==
{{See also|Daftar orang yang menderita skizofrenia}}
[[Berkas:Eugen bleuler.jpg|thumb|upright|Istilah skizofrenia diciptakan oleh [[Eugen Bleuler]].]]
Pada tahun 2002, istilah skizofrenia di Jepang diubah dari ''Seishin-Bunretsu-Byō'' 精神分裂病 (penyakit pikiran yang terbelah) menjadi ''Tōgō-shitchō-shō'' 統合失調症 ( [[gangguan integrasi]] ) untuk menurunkan stigma.<ref>{{vcite journal |author=Kim Y, Berrios GE |title=Impact of the term schizophrenia on the culture of ideograph: the Japanese experience |journal=Schizophr Bull |volume=27 |issue=2 |pages=181–5 |year=2001 |pmid=11354585}}</ref> Nama baru ini diilhami oleh [[model biopsikososial]] ; persentasi pasien yang didiagnosis dengan penyakit ini meningkat dari 37% menjadi 70% dalam waktu 3 tahun.<ref name="Sato">{{vcite journal |author=Sato M |year=2004 |title=Renaming schizophrenia: a Japanese perspective |journal=World Psychiatry |volume=5 | issue=1 |pages=53–55 |pmid=16757998 |pmc=1472254}}</ref>
 
Baris 194:
Schuldzuweisung | date = 2000 | publisher = [[Psychiatrie Verlag]] | location = [[Bonn]] | isbn = | page = }}</ref>
 
=== Kekerasan ===
Individu yang menderita penyakit jiwa parah termasuk skizofrenia memiliki risiko yang jauh lebih besar untuk menjadi korban kejahatan yang melibatkan kekerasan maupun non-kekerasan.<ref>{{cite journal|last=Maniglio|first=R|title=Severe mental illness and criminal victimization: a systematic review|journal=Acta Psychiatrica Scandinavica|date=2009 Mar|volume=119|issue=3|pages=180–91|pmid=19016668|doi=10.1111/j.1600-0447.2008.01300.x}}</ref> Di lain pihak, skizofrenia kadang-kadang dikaitkan dengan tindakan kekerasan yang lebih tinggi, walaupun ini terutama dikarenakan [[penggunaan obat-obatan]] yang tingkatnya lebih tinggi.<ref>{{cite journal |last=Fazel |first=S |coauthors=Gulati, G, Linsell, L, Geddes, JR, Grann, M |title=Schizophrenia and Violence: Systematic Review and Meta-Analysis |journal=PLoS medicine|date=August 2009 |volume=6 |issue=8 |page=e1000120 |pmid=19668362 |doi=10.1371/journal.pmed.1000120 |pmc=2718581 |editor1-last=McGrath |editor1-first=John}}</ref> Tingkat [[pembunuhan]] yang dikaitkan dengan psikosis sama dengan yang dikaitkan dengan penyalahgunaan narkoba, dan paralel dengan tingkat keseluruhan di wilayah itu.<ref>{{cite journal|last=Large|first=M|coauthors=Smith, G, Nielssen, O|title=The relationship between the rate of homicide by those with schizophrenia and the overall homicide rate: a systematic review and meta-analysis|journal=Schizophrenia research |date=July 2009 |volume=112 |issue=1–3 |pages=123–9 |pmid=19457644|doi=10.1016/j.schres.2009.04.004}}</ref> Peran yang dipegang skizofrenia dalam kekerasan tanpa penyalahgunaan narkoba adalah kontroversial, tetapi aspek-aspek khusus dalam riwayat individu atau keadaan mental bisa menjadi faktor pemicunya.<ref>{{cite journal |last=Bo |first=S |coauthors=Abu-Akel, A, Kongerslev, M, Haahr, UH, Simonsen, E |title=Risk factors for violence among patients with schizophrenia|journal=Clinical Psychology Review |date=2011 Jul|volume=31|issue=5 |pages=711–26|pmid=21497585|doi=10.1016/j.cpr.2011.03.002}}</ref>
 
Liputan media yang berkaitan dengan skizofrenia cenderung berkisar tentang tindakan kekerasan yang jarang tapi tidak biasa. Terlebih lagi, dalam sampel perwakilan yang besar dari penilitian tahun 1999, 12, 8% orang Amerika percaya bahwa individu yang menderita skizofrenia memiliki “kecenderungan sangat tinggi” untuk melakukan kekerasan terhadap orang lain, dan 48, 1% mengatakan bahwa penderita skizofrenia “cenderung” untuk melakukan itu. Lebih dari 74% berpendapat bahwa penderita skizofrenia “tidak begitu bisa” atau “tidak bisa sama sekali” mengambil keputusan yang berkaitan dengan pengobatan mereka, dan 70.2% berpendapat yang sama dalam kaitannya dengan keputusan pengelolaan keuangan.<ref>{{vcite journal |author=Pescosolido BA, Monahan J, Link BG, Stueve A, Kikuzawa S |title=The public's view of the competence, dangerousness, and need for legal coercion of persons with mental health problems |journal=American Journal of Public Health |volume=89 |issue=9 |pages=1339–45 |year=1999|month=September |pmid=10474550 |pmc=1508769 |doi= 10.2105/AJPH.89.9.1339}}</ref> Persepsi terhadap individu dengan psikosis sebagai kasar/brutal telah berlipat ganda prevelansinya sejak tahun 1950-an, menurut hasil satu meta-analisis.<ref>{{vcite journal |author=Phelan JC, Link BG, Stueve A, Pescosolido BA|year=2000 |month=June |title=Public Conceptions of Mental Illness in 1950 and 1996: What Is Mental Illness and Is It to be Feared? |journal=Journal of Health and Social Behavior |volume=41 |issue=2 |pages=188–207 |doi=10.2307/2676305}}</ref>
 
== Referensi ==
{{Reflist|30em}}
 
== Pranala luar ==
{{Sisterlinks|m=no|mw=no|voy=no |s=no|species = no |d=Q41112 |wikt=schizophrenia |v=no |b=no |q=no}}
* {{dmoz|Health/Mental_Health/Disorders/Schizophrenia/}}