Kota Semarang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Daratan menjadi l
Menolak perubahan teks terakhir (oleh 36.73.72.104) dan mengembalikan revisi 10492204 oleh Rachmat-bot
Baris 60:
[[Berkas:Semarang 1770.JPG|thumb|Semarang pada tahun 1770.]]
[[Berkas:Samarang10.jpg|thumb|Gambar Semarang pada tahun 1859 oleh [[C. Buddhing]]]]
Sejarah Semarang berawal kurang lebih pada abad ke-6 M, yaitu daerah pesisir yang bernama Pragota (sekarang menjadi Bergota) dan merupakan bagian dari [[kerajaan Mataram Kuno]]. Daerah tersebut pada masa itu merupakan pelabuhan dan di depannya terdapat gugusan pulau-pulau kecil. Akibat pengendapan, yang hingga sekarang masih terus berlangsung, gugusan tersebut sekarang menyatu membentuk lautandaratan. Bagian kota Semarang Bawah yang dikenal sekarang ini dengan demikian dahulu merupakan laut. Pelabuhan tersebut diperkirakan berada di daerah Pasar Bulu sekarang dan memanjang masuk ke Pelabuhan Simongan, tempat armada Laksamana [[Cheng Ho]] bersandar pada tahun 1435 M. Di tempat pendaratannya, Laksamana Cheng Ho mendirikan kelenteng dan mesjid yang sampai sekarang masih dikunjungi dan disebut [[Kelenteng Sam Po Kong]] (Gedung Batu).
 
Pada akhir abad ke-15 M ada seseorang ditempatkan oleh Kerajaan Demak, dikenal sebagai [[Ki Ageng Pandan Arang|Pangeran Made Pandan]] (''Sunan Pandanaran I''), untuk menyebarkan agama Islam dari perbukitan Pragota. Dari waktu ke waktu daerah itu semakin subur, dari sela-sela kesuburan itu muncullah pohon asam yang arang (bahasa Jawa: ''Asem Arang''), sehingga memberikan gelar atau nama daerah itu menjadi Semarang.