Nambi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di masa + pada masa , -Di masa +Pada masa , - di Masa + pada Masa ) |
Rachmat-bot (bicara | kontrib) k Bot: Penggantian teks otomatis (-dimana +di mana); perubahan kosmetik |
||
Baris 1:
'''Mpu Nambi''' (lahir: ? - wafat: [[Lumajang|Lamajang]], [[1316]]) adalah pemegang jabatan ''[[patih|rakryan patih]]'' pertama dalam sejarah [[Kerajaan Majapahit]]. Ia ikut berjuang mendirikan kerajaan tersebut namun kemudian gugur sebagai korban fitnah pada pemerintahan raja kedua.
Pararaton dan Kidung Harsa Wijaya menceritakan bahwa Nambi adalah putra Arya Wiraraja. Di lain pihak Kidung Harsa Wijaya dan Kidung Sorandaka menceritakan bahwa Nambi adalah putra Pranaraja. Terjadi perdebatan panjang
== Peran Awal ==
Baris 15:
Menurut ''Kidung Panji Wijayakrama'' dan ''Kidung Ranggalawe'', pengangkatan Nambi inilah yang memicu terjadinya pemberontakan [[Ranggalawe]] di [[Tuban]] tahun [[1295]]. Ranggalawe merasa tidak puas atas keputusan tersebut karena Nambi dianggap kurang berjasa dalam peperangan. Atas izin Raden Wijaya, Nambi berangkat memimpin pasukan Majapahit menyerang Tuban. Dalam perang itu, Ranggalawe mati di tangan [[Kebo Anabrang]].
Menurut <nowiki>[[Mansur Hidayat]]</nowiki>, penulis sejarah , Arya Wiraraja dan Lamajang Tigang Juru ini,
Di dalam pemerintahan Majapahit sendiri, Mpu Nambi adalah salah seorang pendukung setia Wangsa Rajasa, sehingga ketika Prabu Jayanagara naik tahta dan menyingkirkan Tribuwana Tunggadewi, Mpu Nambilah yang berada di garda depan untuk menentangnya. Hal inilah yang membuat hubungan kedua petinggi Majapahit itu menjadi renggang dan kemudian dimanfaatkan oleh seorang tokoh bernama Mahapati.
Baris 28:
Akan tetapi dihadapan raja, Mahapati menyampaikan berita bohong bahwa Nambi menolak untuk kembali ke ibu kota karena sedang mempersiapkan pemberontakan. Jayanagara termakan hasutan tersebut. Ia pun mengirim pasukan dipimpin Mahapati untuk menumpas Nambi.
Nambi tidak menduga datangnya serangan mendadak. Ia pun membangun benteng pertahanan di [Gending] dan [Pejarakan]. Namun keduanya dapat dihancurkan oleh pasukan [[Majapahit]]. Akhirnya Nambi sekeluarga pun tewas pula dalam peperangan itu.
''Pararaton'' mengisahkan Nambi mati dalam benteng pertahanannya di desa Rabut Buhayabang, karena dikeroyok oleh Jabung Tarewes, Lembu Peteng, dan Ikal-Ikalan Bang. Sedangkan menurut ''Nagarakretagama'' yang memimpin penumpasan Nambi bukan Mahapati, melainkan langsung oleh Jayanagara sendiri. Jatuhnya Lamajang ini kemudian membuat kota-kota pelabuhannya seperti Sadeng dan Patukangan melakukan perlawanan yang kemudian dikenal sebagai "Pasadeng" atau perang sadeng dan ketha pada tahun 1331 masehi.
Tentang meninggalnya Mpu Nambi sendiri, ada 2 pendapat yang sama kuatnya,
== Nama Ayah ==
|