Kramat Jati, Jakarta Timur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎Daftar kelurahan: penyempurnaan pranala, supaya terlihat lebih rapi
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 1:
{{kecamatan
|gambar =[[berkasBerkas:Kecamatan Kramat Jati Hariadhi.svg|350px|Map of Kramat Jati, Jakarta Timur]]
|nama = Kramat Jati
|provinsi = Jakarta
Baris 22:
 
Di kecamatan ini terdapat sebuah [[pusat perbelanjaan]] bernama [[Kramat Jati Indah Plaza]]. Sebuah bom diledakkan di restoran [[A&W]] di pusat perbelanjaan tersebut pada 11 November 2006.<ref>{{cite web|url=http://berita.liputan6.com/read/132363/bom-meledak-di-plaza-kramatjati-indah|title=Bom Meledak di Plaza Kramatjati Indah|accessdate=11 November 2006 18:59|publisher=liputan6.com}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.rakyatmerdeka.co.id/news/2006/11/11/22287/Bom-Low-Explosive-Meledak-di-Mal-Kramat-Jati|title=
Bom Low Explosive Meledak di Mal Kramat Jati|accessdate=11 November 2006 14:02:48 WIB|publisher=rakyatmerdeka.co.id}}</ref> Kramat Jati juga terkenal dengan [[Pasar Induk Kramat Jati|pasar induk]] sayur-mayur-nya.
 
Camat Kramat Jati yang sekarang ialah '''Eka Darmawan'''.
 
== Condet ==
Condet adalah daerah di Kramat Jati yang kira-kira terletak di tiga [[kelurahan]]: [[Batuampar, Kramat Jati, Jakarta Timur|Batu Ampar]], [[Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur|Bale Kambang]], dan [[Kampung Tengah, Kramat Jati, Jakarta Timur|Kampung Tengah]]. Daerah ini dikenal untuk produksi buahnya dan kantong kecil untuk orang [[Suku Betawi|Betawi]], penduduk asli Jakarta. Sebelum tahun 1965 sebagian besar tanah di daerah ini digunakan untuk pertanian dan kebun buah-buahan. Ketika Jakarta mulai tumbuh, Condet menjadi terpengaruh oleh perkembangan modern, mengancam kelestarian budaya Betawi di wilayah ini.<ref>{{cite book |title=Jakarta-Batavia: socio-cultural essays Volume 187 of Verhandelingen Series |last1=Grijns |first1=C.D. |last2=Nas |first2=P. |authorlink= |year=2000 |publisher=KITLV Press |location= |isbn=90-6718-139-0, 9789067181396 |page= |pages=318–330 |url=http://books.google.com/books?id=cBJr9viseXEC&dq=kramat+jati&source=gbs_navlinks_s |accessdate=May 9, 2010}}</ref>
 
Sumber tertulis tertua tentang Condet ditemukan di [[Arsip Nasional Republik Indonesia]]. Pada tanggal 25 April 1716, Pangeran Aria Pourobaya membuat wasiatnya dan diberikan kepada istrinya Ratoe Pourobaya "... sepuluh kerbau besar yang berjalan di tanah yang disebut Tsondet". Pada 1753, daerah tersebut diketahui dihuni oleh orang [[Suku Jawa|Jawa]] dan [[Suku Makassar|Makassar]]. Para pemilik tanah itu adalah Dain Matara, Pangeran Aria Pourobaya, Ratoe Pourobaya, dan keluarga mereka.<ref name="Colonial">{{cite book |title=Jakarta-Batavia: socio-cultural essays Volume 187 of Verhandelingen Series |last1=Grijns |first1=C.D. |last2=Nas |first2=P. |authorlink= |year=2000 |publisher=KITLV Press |location= |isbn=90-6718-139-0, 9789067181396 |page=321 |pages=|url=http://books.google.com/books?id=cBJr9viseXEC&dq=kramat+jati&source=gbs_navlinks_s |accessdate=May 9, 2010}}</ref>
Baris 49:
* [[SMP Negeri 24 Jakarta]]
* [[Cagar budaya]] [[Condet]]
* [[Rumah Sakit Pusdikkes]]
* [[Rumah Sakit]] [[Universitas Kristen Indonesia|UKI]]
* [[Rumah Sakit Budi Asih|RS Budi Asih]]