Kota Medan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95 (bicara | kontrib)
Darat: +trans mebidang
Afandri Adya (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 20:
| tglpend =
| kepadatan = 8008
| suku = [[Suku MelayuJawa|MelayuJawa]], [[Suku Batak|Batak]], [[Tionghoa]], [[Suku JawaMandailing|JawaMandailing]], [[TionghoaSuku Minangkabau|Minangkabau]], [[Suku AcehMelayu|AcehMelayu]], [[Suku MandailingKaro|MandailingKaro]], [[Suku MinangkabauAceh|MinangkabauAceh]], [[India-Indonesia|Tamil]]
| bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]], [[Bahasa Melayu|Melayu]], [[Bahasa Batak|Batak]], [[Bahasa Jawa|Jawa]], [[Bahasa Hokkien|Hokkien]], [[Bahasa Minangkabau|Minangkabau]], [[Bahasa Aceh|Aceh]], [[Bahasa Mandailing|Mandailing]], [[India-Indonesia|Tamil]]
| agama = [[Islam]] (68,83%), [[Protestan]] (20,27%), [[Buddha]] (8,79%), [[Katolik]] (2,79%), [[Hindu]] (0,44%), lainnya (0,85%)
Baris 35:
}}
{{wikibooks|Wisata:Medan}}
'''Kota Medan''' ([[Jawi|Melayu Jawi]]: ميدان) adalah [[ibu kota]] provinsi [[Sumatera Utara]], [[Indonesia]]. Kota ini merupakan kota metropolitan terbesar di luar Pulau [[Jawa]] dan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah [[Jakarta]] dan [[Surabaya]]<ref>[http://www.foxnews.com/world/2012/09/18/indonesians-torch-us-flag-in-protest-in-country-third-largest-city/ Fox News artikel 18 Sept 2012]</ref><ref>[http://www.wsj.com/articles/SB10001424052702304887104579302192697469538 The Wall Street Journal artikel 5 Januari 2014]</ref><ref>[http://www.thejakartapost.com/news/2014/04/01/medan-offers-historical-and-religious-tourist-sites.html The Jakarta Post artikel 1 April 2014]</ref> Kota Medan merupakan pintu gerbang wilayah Indonesia bagian barat dan juga sebagai pintu gerbang bagi para wisatawan untuk menuju objek wisata [[Brastagi]] di daerah dataran tinggi [[Kabupaten Karo|Karo]], objek wisata penangkaran [[orangutanorang utan]] di [[Bukit Lawang]], serta kawasan [[Danau Toba]].
 
== Sejarah ==
Baris 78:
 
== Geografi ==
[[Berkas:Peta Lokasi Kecamatan Kota Medan.svg|thumb|300px200px|right|Peta kecamatan di Kota Medan.]]
Kota Medan memiliki luas 26.510 hektare (265,10 km²) atau 3,6% dari keseluruhan wilayah Sumatera Utara. Dengan demikian, dibandingkan dengan kota/kabupaten lainya, Medan memiliki luas wilayah yang relatif kecil dengan jumlah penduduk yang relatif besar. Secara geografis kota Medan terletak pada 3° 30' – 3° 43' Lintang Utara dan 98° 35' - 98° 44' Bujur Timur. Untuk itu topografi kota Medan cenderung miring ke utara dan berada pada ketinggian 2,5 - 37,5 meter di atas permukaan laut.
 
Baris 141:
Laju pertumbuhan penduduk Medan periode tahun 2000-2004 cenderung mengalami peningkatan, dimana tingkat pertumbuhan penduduk pada tahun 2000 adalah sebesar 0,09% dan menjadi 0,63% pada tahun 2004. Jumlah penduduk paling banyak ada di Kecamatan Medan Deli, disusul Medan Helvetia dan Medan Tembung. Jumlah penduduk yang paling sedikit, terdapat di Kecamatan Medan Baru, Medan Maimun, dan Medan Polonia. Tingkat kepadatan penduduk tertinggi ada di Kecamatan Medan Perjuangan, Medan Area, dan Medan Timur. Pada tahun [[2004]], angka harapan hidup bagi laki-laki adalah 69 tahun sedangkan bagi wanita adalah 71 tahun.
 
Kota Medan memiliki beragam etnis dengan mayoritas penduduk beretnis [[Suku Jawa|Jawa]], [[Suku Batak|Batak]], dan [[Suku Tionghoa|Tionghoa]], dan [[Suku Minangkabau|Minangkabau]]. Adapun etnis aslinya adalah [[Suku MinangkabauMelayu|MinangkabauMelayu]],. Keanekaragaman etnis di Medan terlihat dari jumlah [[India-Indonesia|Indiamasjid]], [[gereja]] dan [[Melayuvihara]] sertaTionghoa etnisyang lain-lainbanyak tersebar di seluruh kota.<!-- SukuDaerah Batakdi termasuk:sekitar BatakJl. Toba,Zainul BatakArifin Karo,dikenal Bataksebagai Pakpak[[Kampung Keling]], Batakyang Simalungun,merupakan Batakdaerah Angkola,pemukiman danorang Batakketurunan MandailingIndia. -->
 
Keanekaragaman etnis di Medan terlihat dari jumlah [[masjid]], [[gereja]] dan [[vihara]] Tionghoa yang banyak tersebar di seluruh kota. Daerah di sekitar Jl. Zainul Arifin dikenal sebagai [[Kampung Keling]], yang merupakan daerah pemukiman orang keturunan India.
 
Secara historis, pada tahun [[1918]] tercatat bahwa Medan dihuni oleh 43.826 jiwa. Dari jumlah tersebut, 409 orang keturunan [[Ras Kaukasoid|Eropa]], 35.009 orang Indonesia, 8.269 keturunan Tionghoa, dan 139 berasal dari ras Timur lainnya.
Baris 156 ⟶ 154:
! Tahun 2000
|-
| [[Suku Jawa|Jawa]] || style="text-align:center;"| 24,89% || style="text-align:center;"| 29,41% || style="text-align:center;"|2733,03%
|-
| [[Batak]] || style="text-align:center;"| 2,93% || style="text-align:center;"| 14,11% || style="text-align:center;"|1920,6993%
|-
| [[Tionghoa]] || style="text-align:center;"| 35,63% || style="text-align:center;"|1412,80%|| style="text-align:center;"|1710,65%
|-
| [[Suku Mandailing|Mandailing]] || style="text-align:center;"| 6,12% || style="text-align:center;"|711,9091%|| style="text-align:center;"|89,36%
|-
| [[Suku Minangkabau|Minangkabau]] || style="text-align:center;"| 7,29% || style="text-align:center;"|710,0293%|| style="text-align:center;"|78,576%
|-
| [[Suku Melayu|Melayu]] || style="text-align:center;"| 7,06% || style="text-align:center;"|68,2257%|| style="text-align:center;"|6,1859%
|-
| Lain-lain[[Suku Karo|Karo]] || style="text-align:center;"| 140,3119% || style="text-align:center;"| 93,4399% || style="text-align:center;"| 84,4210%
|-
| [[Suku Aceh|Aceh]] || style="text-align:center;"| -- || style="text-align:center;"|2,19%|| style="text-align:center;"|2,78%
|-
| [[Suku Sunda|Sunda]] || style="text-align:center;"| 1,58% || style="text-align:center;"|1,90%|| style="text-align:center;"|--
|-
| Lain-lain || style="text-align:center;"| 14,31% || style="text-align:center;"| 4,13% || style="text-align:center;"| 3,95%
|-
| colspan="4" | <small>Sumber: 1930 dan 1980: [http://article.melayuonline.com/?a=SG9QL3FMZVZBUkU4Ng%3D%3D= Usman Pelly, 1983]; 2000: [[Badan Pusat Statistik|BPS]] Sumut<br />*Catatan: Data BPS Sumut tidak menyenaraikan "Batak" sebagai suku bangsa, total Simalungun (0,69%), Tapanuli/Toba (19,21%), Pakpak (0,34%), dan Nias (0,69%) adalah 20,93%</small>
Baris 177 ⟶ 181:
[[Berkas:Pembukaan festival melayu agung 2012.jpg|right|250px|thumb|Pembukaan Festival Melayu Agung tahun [[2012]]. [[Suku Melayu]] merupakan salah satu suku asli di Medan yang pernah mengalami masa keemasan di era [[Kesultanan Deli]]. [[Kesultanan Deli]] sendiri masih eksis hingga saat ini walaupun sudah tak memiliki kekuasaan politik.]]
[[Berkas:DSC 0104.jpg|right|250px|thumb|Perayaan Cap Go Meh (十五暝) di Vihara Maha Maitreya.]]
 
=== Pekerjaan ===
Sebagai kota terbesar di Pulau Sumatera dan di Selat Malaka, penduduk Medan banyak yang berprofesi di bidang perdagangan. Biasanya pengusaha Medan banyak yang menjadi pedagang komoditas perkebunan. Setelah kemerdekaan, sektor perdagangan secara konsisten didominasi oleh etnis [[Tionghoa]] dan [[Minangkabau]]. Bidang pemerintahan dan politik, dikuasai oleh orang-orang [[Melayu]] dan [[Mandailing]]. Sedangkan profesi yang memerlukan keahlian dan pendidikan tinggi, seperti pengacara, dokter, notaris, dan wartawan, mayoritas digeluti oleh orang Minangkabau.<ref name="melayu"/>