HIV: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 40:
Wabah ini tidak merata di wilayah-wilayan tertentu karena ada negara-negara yang lebih menderita daripada yang lainnya. Bahkan pada tingkatan negara pun ada perbedaan tingkatan infeksinya pada daerah-daerah yang berlainan. Jumlah orang yang hidup dengan HIV terus meningkat di semua bagian dunia, meskipun telah dilakukan berbagai langkah pencegahan yang ketat.
Sub-Sahara Afrika tetap merupakan daerah yang paling parah terkena HIV di antara kaum perempuan hamil pada usia 15-24 tahun di sejumlah negara di sana. Ini diduga disebabkan oleh banyaknya [[penyakit kelamin]], praktek menoreh tubuh, [[transfusi darah]], dan buruknya tingkat [[kesehatan]] dan [[gizi]] di sana (Bentwich et al., 1995).
Pada tahun 2000, [[WHO]] memperkirakan bahwa 25% unit darah yang ditransfusikan di Afrika tidak dites untuk HIV, dan bahwa 10% infeksi HIV di benua itu terjadi lewat darah. [http://www.afro.who.int/press/2001/regionalcommittee/rc51004.html].
Di Asia, wabah HIV terutama disebabkan oleh para pengguna obat bius lewat jarum suntik, hubungan seks baik antar pria maupun dengan [[pekerja seks komersial]], dan pelanggannya, serta pasangan seks mereka. Pencegahannya masih kurang memadai.
Epidemics of HIV are occurring in [[AIDS_pandemic#Eastern_Europe_and_Central_Asia|Eastern Europe and Central Asia]]. Injecting drug use is the main driving force behind epidemics across these regions. In many high-income countries, sex between men plays an important role in the epidemic; drug injecting plays a varying role, accounting in 2002 for more than 10% of reported HIV infections in [[AIDS_pandemic#North_America.2C_Western_and_Central_Europe|Western Europe]] and 25% inn [[AIDS_pandemic#North_America.2C_Western_and_Central_Europe|North America]]. In [[AIDS_pandemic#Latin_America_and_the_Caribbean| Latin America and the Caribbean]], 11 countries have an estimated national HIV prevalence of 1% or more.
|