Amilia Agustin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 27:
 
=== Pengabdian ===
Ami memberdayakan [[sampah]] untuk kegiatan [[ekonomi]], yakni didaur ulang menjadi sesuatu barang yang berguna atau bernilai ekonomis,<ref name=KabarJakarta/> misalnya sampah organik diolah dengan metode kompos dan limbah [[kain]] perca diolah menjadi [[tas]] yang berguna. Untuk mengatasi sampah tetrapak (seperti kemasan susu), dia bekerjasama dengan Yayasan Kontak Indonesia (YKI) yang menukarnya dengan buku catatan olahan dari sampah tetrapak.<ref name=SatuIndonesia2010/>
 
Kemudian, pada tahun [[2008]] yang lalu ia mengajukan proposal program [[Karya Ilmiah Remaja]] dari kelompoknya “Go To Zero Waste School” kepada program [[Young Changemakers]] dari [[Ashoka Indonesia]].<ref name=SatuIndonesia2010/> Walhasil, kelompok dia mendapat biaya operasional sebesar Rp 2,5 juta.<ref name=Tempo/>
Baris 36:
 
=== Manfaat pengabdian ===
Pertama kali Amilia masuk ke SMP ini, ia merasa amat jijik melihat sampah yang bertebaran dimana-mana dan sekolah ini terkenal dijuluki sekolah yang paling kotor.<ref name=Tempo>{{cite news |author=Angga Sukma Wijaya |title=Amilia Agustin, Cerewet Sampah |work=Tempo.co |url=http://www.tempo.co/read/news/2010/11/28/004295058/Amilia-Agustin-Cerewet-Sampah |date=28 November 2010 |archiveurl=http://www.webcitation.org/6A2zaTZ3S |archivedate=20 Agustus 2012}}</ref>
 
Namun, semenjak ia melakukan gerakan sanitasi di [[Kota Bandung]], kini [[SMP Negeri 11 Bandung]] menjadi ikon sekolah sehat di [[Bandung]] dan ia sekarang membina 4 sekolah negeri, yakni [[SMP Alfacentaury]], [[SMP Negeri 48]], [[SMP Negeri 40]], dan [[SMP Negeri 50]]. Ibu-ibu rumah tangga tetangga sekolah mendapat tambahan penghasilan dari hasil penjualan tas limbah kain.<ref name=SatuIndonesia2010/>
Baris 47:
Sisi kebaikan hatinya tinggi. Dari hadiah yang diterimanya ia menyisihkan untuk orang lain, seperti memberi mesin jahit pada warga sekitar sekolah agar bisa membuat kerajinan dari sampah.<ref name=BeritaSCTV>{{cite news |author=Tim Liputan 6 SCTV |title=Amilia Agustin, dari Sampah Jadi Berkah |work=Liputan6.com |url=http://berita.liputan6.com/read/314025/amilia-agustin-dari-sampah-jadi-berkah |date=2 January 2011 |archiveurl=http://www.webcitation.org/6A4prB5yE |archivedate=21 Agustus 2012}}</ref>
 
[[Berkas:Trimumpuni.jpg|250px|thumb|right|[[Tri Mumpuni]] juga merupakan tokoh yang diidolakan oleh Amilia]]
Ami juga menginsipirasi warga [[Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat|Baleendah]] untuk membuat kampung harapan, yaitu pusat pengelolaan sampah rumah tangga yang diharapkan bisa menjadi salah satu solusi bagi pencegahan banjir. Ke depan, Ami bertekad untuk terus menambah ilmu dan menularkan sikap peduli lingkungan agar warga Bandung bisa lepas dari masalah sampah. Selain itu, ia juga mendapat pujian-pujian, baik dari teman sekolahnya dan sekolah itu sendiri.<ref name=BeritaSCTV/> Tokoh yang ia idolakan salah satunya adalah [[Tri Mumpuni]].<ref name=Kompas/>