Ruyandi Hutasoit: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 31:
 
== Latar Belakang ==
Ruyandi adalah anak bungsu dari enam bersaudara. Ayahnya adalah Manixius Hutasoit (alm). Sang ayah pernah menjadi [[Departemen Pendidikan Nasional (Indonesia)|Sekretaris Jenderal Pendidikan & Kebudayaan]] dan [[Badan Perencanaan Pembangunan Nasional|Bapenas]] sekaligus salah seorang tokoh [[Partai Kristen Indonesia|Parkindo]] yang berasal dari [[Sumatera Utara]]. Ibunya adalah Raden Mantria (alm). Semasa hidup, ibunya dipercaya untuk memimpin beberapa lembaga, seperti menjadi Ketua Mata Indonesia, Ketua [[Perwari]], Ketua [[Kowani]], dan Ketua [[Keluarga Berencana Nasional]]. Ibunya berasal dari [[Bandung, Jawa Barat|Bandung]], [[Jawa Barat]].
 
Pada [[1980]], ia berhasil menyelesaikan studi kedokteran di [[Universitas Kristen Indonesia|UKI]] dan menikah dengan [[Ophelia Hutasoit|Dra Ophelia Hutasoit]] pada [[31 Oktober]] [[1981]]. Periode [[1986]]-[[1988]], Ruyandi meneruskan pendidikan pasca-sarjana dalam bidang [[urologi]] di [[Free University Amsterdam]]. Pada tahun [[1996]], ia memperoleh gelar Spesialis Urologi (Sp.U) dari [[Universitas Indonesia]] dan ''Master of Art'' (MA) bidang Pastoral Konseling dari [[STT Doulos]] [[Jakarta]].
Baris 38:
Ruyandi mempunyai visi dalam bidang kemanusiaan, terutama dalam masalah [[narkotika]]. Untuk menjalankan visinya, dia mendirikan [[Yayasan Doulos]]. Yayasan [[Kristen]] yang dipimpinnya ini didirikan pada [[1984]]. Pada yayasan tersebut dibentuk Bidang Perawatan dan menangani kasus penyalahgunaan [[narkoba]] dan [[gangguan jiwa]]. Atas kerja dan pengabdian ini, Panitia Penyelenggaraan Penganugerahan Tokoh Peduli Narkoba Nasional pimpinan Prof Dr A Mone dan mendapat persetujuan Dr Sudirman MA Sp Kj menetapkannya sebagai salah satu tokoh yang memenuhi kriteria untuk menerima penghargaan Tokoh Peduli Narkotika Nasional 2001.
 
Dalam bidang pendidikan dan peningkatan kesejahteraan, Ruyandi Hutasoit juga dikenal memimpin [[Yayasan Bersinar bagi Bangsa]]. Yayasan yang dikembangkannya ini memiliki kepedulian terhadap generasi muda bangsa untuk mendapatkan kesempatan meraih pendidikan dari dasar hingga perguruan tinggi. Untuk dapat menyukseskan impian dan cita-citanya ini, dia menjalin kerja sama dengan [[Pelayanan Orang Tua Asuh|POTA]] dan [[UNICEF]]. Hingga tahun 2010, jumlah anak didik yang menerima beasiswa dari POTA ada sekitar 2300 siswa.
 
Menjalin kerjasama dengan UKI khususnya Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Yayasan Bersinar bagi Bangsa memberikan beasiswa bagi mereka yang terpanggil untuk dididik menjadi guru dalam bidang studi [[Matematika]], [[Biologi]], dan [[Fisika]]. Yayasan ini juga membantu kelompok pra-sejahtera, seperti para tunawisma dan pengamen jalanan. Yayasan ini berusaha meningkatkan taraf hidup melalui berbagai ketrampilan. Yayasan juga menyediakan klinik pengobatan gratis.
Baris 46:
Pada [[1988]], ia menjadi [[Persekutuan Injili Indonesia|Ketua II PII]]. PII adalah sebuah lembaga Kristen yang menaungi 86 [[Sinode, gereja|Sinode]] [[gereja]] dan 117 lembaga atau yayasan. Ia juga menjabat [[Jaringan Doa Sekota|Ketua Jaringan Doa Sekota]]. JDS adalah sebuah jaringan terbesar di 113 kota di Indonesia. JDS merupakan salah satu bidang dalam [[Jaringan Doa Nasional|JDN]] pimpinan [[Iman Santoso|Dr Iman Santoso]]. Periode [[1999]]-[[2001]], Ruyandi menjabat Sekretaris Umum JDN.
 
Ruyandi juga menjabat Ketua Prayer Comittee pada SEACOE (South East Asia Conference on Evangelism) yang bekerjasama dengan Billy Graham Evangelism Association. Sehari-hari, dia tetap bekerja sebagai ahli bedah [[urologi]] di Rumah Ssakit UKI dan menjadi dosen Fakultas Kedokteran UKI. Di [[Sekolah Tinggi Teologia Doulos, Jakarta]], selain menjabat ketua, dia juga mengajar beberapa mata kuliah, seperti; [[Okultisme]], pemetaan rohani dan keluarga kristen.
 
== Pranala luar ==