KRL Commuter Line: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fierly V.T (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Titui (bicara | kontrib)
KRL non-AC: Perbaikan kesalahan ketik, Perbaikan tata bahasa
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
Baris 209:
 
== KRL non-AC ==
KRL Ekonomi adalah unit armada KRL yang ditujukan untuk masyarakat kelas ekonomi menengah dan bawah. Kelas ini menggunakan armada KRL lama yang tidak menggunakan fasilitas pendingin udara (AC). Sejumlah rangkaian dibuat oleh [[Nippon Sharyo]] dan [[Kawasaki Heavy Industries|Kawasaki]], juga [[Hitachi, Ltd.]] (Jepang), BN-Holec (Belanda), ABB-[[Hyundai]]<nowiki/>y(Korea)ang bekerjasama dengan [[PT Inka|PT INKA]]. KRL jenis ini sudah tidak dioperasikan lagi di semua jalur, dan seluruhnya disimpan di Dipo DeKRLKRL pokDepok atau Balai Yasa Manggarai. KRBeberapaBeberapa rangkaian LKRL non-AC tipe Rheostatik betelahikirimtelah dikirim ke Stasiun [[Purwakarta]] untuk dibesituakan (afkir). Untuk KRL Rheostatik Stainless, steelHoBN-lec, dan Hitachi, tidak menutup kemungkinan bahwa KRL tersebut dapat direkondisi menjadi KRL AC, mengingat usia mereka lebih muda dari KRL eks Jepang, yaitu KRL Holec yang dibuat pada tahun [[1994]]-[[2000]] dan KRL Hitachi yang dibuat pada tahun [[1997]]. Kini, seluruh KRL ekonomi dikirim ke Purwakarta, kecuali beberapa KRL yang "beruntung" dan masih digunakan untuk keperluan logistik antar -dipo.
 
====KRL BN-Holec (1994-2001)====
[[Berkas:Holec-Manggarai.jpg|thumb|200px|KRL BN-Holec di [[Stasiun Manggarai]].]]
KRL BN-Holec adalah unit KRL ekonomi termuda. KRL ini dibuat oleh Belgien Nederlandsch-[[Bombardier]] dan Holland Electric, bekerjasamabekerja sama dengan pabrik [[PT Inka|PT INKA]] Madiun. danUnit ini dulunya sempat melayani KRL Ekspres dan Ekonomi. Dari seluruh rangkaian ekonomi yang ada, KRL BN-Holec tergolong paling sulit dirawat. Selain karena masalah suku cadang yang susah dicari (pabriknya sudah lama tutup), KRL ini pun juga sering mengalami mogok karena kelebihan beban (''overload''). Sehingga banyak KRL BN-Holec yang rusak, dan mangkrak di Balai Yasa Manggarai, lalu dijadikan KRDE (Kereta Rel Diesel Elektrik) yang dioperasikan di beberapa kota di luar Jakarta. "Rekondisi" KRL Holec adalah KRDE yang dioperasikan di rute [[Kutoarjo, Purworejo|Kutoarjo]]-[[Yogyakarta]]-[[Solo]] ([[Kereta api Prambanan Ekspres|Prameks]] dan [[Kereta api Sriwedari|Sriwedari]]), danserta [[Padalarang]]-[[Cicalengka]] ([[Kereta api Baraya Geulis|Baraya Geulis]]). Selain itu KRL Holec juga direkondisi menjadi KRL Holec AC yang sudah beroperasi di jalur Tangerang. Hampir seluruh KRL Holec telah dikirim ke Purwakarta untuk dirucat.
 
====KRL Ekonomi Rheostatik (1976, 1978 dan 1983-1987)====
[[File:KRL train surfing 5.jpg|thumb|200px|KRL Rheostatik di Stasiun Manggarai.]]
KRL Rheostatik adalah KRL buatan Jepang yang dibuat dari tahun [[1976]] sampai tahun [[1987]] dengan teknologi [[Rheostat]]. Umumnya, KRL ini dibuat oleh perusahaan Nippon Sharyo, Hitachi, dan Kawasaki dari [[Jepang]], untuk melayani kelas KRL Ekonomi. Untuk KRL Rheostatik buatan pabrik Kawasaki dan Hitachi tahun [[1986]]-[[1987]], rangkaian ini dulunya melayani KRL [[Kereta api Pakuan Ekspres|Pakuan Ekspres]] dan Pakuan Bisnis pada tahun [[1990-an|'90-an]]. Setelah KRL Hibah (KRL Tōei 6000) datang, KRL ini mulai terlupakan dan dijadikan rangkaian KRL Ekonomi. Khusus untuk KRL Rheostatik yang datang pada tahun [[1986]]-[[1987]], bodinya sudah ''stainless steel'' dan satu set KRL Rheostatik Stainless merupakan KRL AC pertama di Indonesia.
 
Untuk KRL buatan Nippon Sharyo tahun [[1976]], [[1978]], [[1983]], dan [[1984]], kereta ini sudah mengalami banyak perubahan, baik kaca depan maupun skema warna/''livery''. Semula menggunakan skema [[Perusahaan Jawatan Kereta Api|PJKA]] yaitu berwarna [[merah]] polos dengan "wajah" [[kuning]] terang dari tahun [[1976]]-1990-an, kemudian pada era [[Perusahaan Umum Kereta Api|Perumka]] diubah menjadi [[merah]] dan [[biru]] dengan garis [[putih]] seperti KA Ekonomi di era 90-an awal, di mana saat itu, pintu KRL mulai mengalami kerusakan dan pada tahun [[1993]] yaitu: satu set KRL Rheostatik ''mild'' dan stainless mengalami kecelakaan di antara Stasiun Depok dan Citayam.<ref>[http://news.liputan6.com/read/769539/5-kecelakaan-maut-di-rel-jabodetabek Liputan 6: 5 Kecelakaan Maut di Rel Jabodetabek]</ref> Di era 90-an akhir, tepatnya tahun [[1995]]-[[2000]], KRL ini dicat dengan warna [[putih]]-[[hijau]] dengan garis [[biru]] tua dan biru muda Pada era PT KAI, kemudian diubah menjadi [[orange]] dengan garis [[kuning]], dan terakhir [[putih]] dengan garis [[merah]]. Kedua KRL ini mulanya seperti KRL Ekonomi AC atau Ekspres, yakni pintunya dapat tertutup secara otomatis, dan cukup nyaman. Namun, seiring berjalannya waktu kondisi kedua KRL ini menurun menjadi seperti sekarang in. kerusakanKerusakan pada pintu KRL ini mulai terjadi pada tahun 90-an, di mana kerusakan tersebut terjadi karenadisebabkan pengganjalan pintu oleh penumpang.
 
Pada 2009, telah dioperasikan KRL Rheostatik dengan kabin [[masinis]] <nowiki/>yang telah dimodifikasi dan diberi nama "''Djoko Lelono''". KRL ini adalah hasil modifikasi dari sejumlah unit KRL rheostatik dengan kabin masinis yang menjadi aerodinamis yang konon terinspirasi dari KA [[Intercity-Express]] (ICE). Pintu penumpang juga diaktifkan kembali sehingga dapat membuka dan menutup seperti sediakala.